Chp 50. Masa Lalu Mahendra

303 13 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Selamat Membaca

"Annisa, maaf ya gue baru sempet datang. Setelah menikah gue jadi terlalu fokus sama keluarga baru dan bisnis gue. Hehe, maafin gue Nis. Btw, Gue bawa banyak cerita nih buat lo."

"Setelah perjodohan gue sama Kara, rasanya emang berat banget diawal. Bayangin aja, gue dijodohin sama anak SMA. Ya masih sekolah waktu itu, anak yang keras kepala,emosian tapi manjanya minta ampun. Haha gue jadi gemes sama dia"

"Gue udah gak temenan lagi sama Aisyah, tapi dia jadi ipar gue sekarang. Dia nikah sama Faiz, abangnya Kara. Gue juga shock waktu tau Aisyah nikah sama Faiz."

"Oh iya Nis, istri gue Kara lagi hamil. Udah berjalan 8 bulan, bentar lagi gue bakal punya anak. Doain ya semoga anak gue bisa lahir dengan selamat. Kalo lo disini pasti lo bakal heboh kasih selamat buat gue, sama kayak waktu gue jadi lulusan terbaik SMP dulu."

"Gue pamit dulu ya Nis, gue ada kerjaan lagi nih. Biasa orang sibuk jadi harus meeting sana sini. Haha sama kayak gue dulu yang ngebet harus peringkat, gue yang sekarang masih ambis buat kerjaan. Lo baik-baik ya, jangan lupa doain gue. Kapan-kapan gue kenalin lo sama istri dan anak gue"

Mahendra Bagaskara, pria dengan setelan kemeja putih dan celana hitam dilengkapi jam tangan mewah. Pria tersebut terduduk disebelah makam yang nampak terawat rapi.

Annisa Bunga Anjani, nama yang tertulis di batu nisan. Sesekali Endra tersenyum mengusap batu nissan tersebut. Menceritakan kehidupan barunya pada makam sahabat kecilnya sudah menjadi kebiasaannya. Kini Endra merasakan kerinduan pada sosok Annisa.

Annisa adalah sahabat kecil Endra. Sejak TK mereka bermain bersama hingga akhirnya saat kenaikan kelas 12 Annisa dinyatakan sakit kanker darah stadium akhir. Sebelum kelulusan Endra dan Annisa membuat janji, jika salah satu dari mereka pergi menghadap Allah dahulu maka yang satu harus menjadi lulusan terbaik di SMA mereka.

+++
"Kita harus janji, kalo salah satu dari kita ketemu Allah duluan, yang masih disini harus jadi lulusan terbaik" Ujar wanita berseragam putih abu-abu dengan jilbab putih yang menutupi kepalanya

"Gue gak mau janji kayak gitu Nis. Kita harus lulus bareng, dan lo gak boleh ngomong kayak gitu"

"Lo gak mau janji sama gue?"

"Enggak, gue gak mau janji. Gue gak mau lo ngomong kayak gitu lagi Nis"

"Pliss, Hen. Janji ya"

"Gak"

"Mahen.. Pliss"

"Enggak Nis"

"Ya udah, lo janji aja sama gue kalo lo bakal jadi lulusan terbaik ya"

"Oke, kalo gue bisa tepatin. Lo harus mau temenin gue sampe lulus sarjana"

"Gue gak bisa janji Hen, lo taukan gue sakit."

"Lo pasti bisa lawan semuanya Nis. Lo kan cewek kuat,"

"Gue usahain ya Hen, tapi kalo gue gak bisa tepatin jangan marah ya. Gue tetep sahabat lo"

"Gue harap lo bisa Nis."

+++

Ingatan Endra teringat pada sahabatnya. Sungguh setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing.

Termasuk Mahendra, Dia sayang pada Annisa sahabatnya.

+++

Tepat saat ujian nasional, Annisa dilarikan kerumah sakit karena pingsan saat diruang ujian.

Best Of Name (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang