Chp 59. Sampai Jumpa

392 13 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Selamat Membaca

Setelan baju serba hitam telah terpasang dibadan Endra. Hari ini dia pulang sekadar untuk berganti baju dan menggendong putri kecilnya

"Sayangnya Papa, nanti ketemu Mama ya. Mama udah sembuh,tapi masih tidur" Endra mengecup pipi Arunika

Bayi tersebut hanya tersenyum melihat Papanya.

"Kamu mau kemana Ndra?" tanya Mama Syifa yang sengaja menginap untuk mengurus Arunika

"Endra mau ke acara pemakaman Bima Ma."

"Kamu pergi sama siapa?"

"Endra sama Faiz. Ini Bunda sama Aisyah masih dirumah sakit nunggu Kara"

"Ya sudah. Kamu hati-hati ya"

"Iya Ma, Endra pamit ya. Titip Arunika, assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam"

Mobil hitam Endra berhenti disebuah rumah luas yang memasang bendera kuning didepannya.

Endra masuk bersama dengan Faiz disampingnya. Menemui orang tua Bima yang baru saja sampai di Indonesia malam pagi tadi.

"Turut berduka Om-Tante" ujar Endra pada Orang tua Bima

"Terima kasih ya sudah datang" Ujar Papa Bima.

Setelah disholatkan, jenazah Bima dibawa ke pemakaman.

"Allahu Akbar Allahu Akbar"

Adzan dikumandangkan ditelinga Bima. Ditutuplah badan Bima dengan tanah dibawah sana.

Air mata Endra turun dari matanya yang tetutup kacamata hitamnya.

"Saya selaku bapak dari Dewanta Bima mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak-ibu sekalian. Saya mewakili almarhum meminta maaf apa bila semasa hidupnya ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kita doakan, semoga almarhum tenang dialam sana."

"Aamiin" gumam semua pelayat.

"Sampai bertemu dikehidupan selanjutnya Bima. Makasih banyak buat pelajaran yang lo kasih" gumam Endra didepan batu nissan yang bertuliskan Dewanta Bima Pratama.

Selesai pemakaman, Endra dihampiri oleh Baron didepan mobilnya.

"Kenapa?" tanya Endra

"Ini Bos, ada titipan dari almarhum Bima. Kemarin Toni ngasi ini, katanya buat Bos sama Bos Kara"

Baron menyerahkan flasdisk biru yang bertuliskan nama Bima.

From: Dewanta Bima Pratama

Endra menerima flashdisk tersebut dan menyimpannya dikantong celana.

"Ada lagi?"

"Enggak ada Bos. Semuanya aman, pemakaman juga sudah selesai"

Best Of Name (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang