Maeda Disappearing Company

42 8 1
                                    

Pria berjaket terbangun di atas sebuah ranjang dalam ruang yang dingin. Ia merasa agak lemas, tapi cukup kuat untuk mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk. Ia tidak mengingat banyak kejadian terakhir yang ia lalui. Tapi ia ingat ia memasuki sebuah van sebelum ia berada di sini.

Pakaian polisi yang ia kenakan sebelum ini telah digantikan oleh sebuah piyama berwarna biru tua. Di samping dirinya terdapat sebuah meja dengan sebuah jaket di atasnya. Pria itu mengambil jaket itu dan memakainya.

Ia berniat untuk berdiri, akan tetapi seorang dokter bersama dengan seorang perawat memasuki ruangan sebelum ia bisa melakukan apa yang ia hendak lakukan.

"Selamat siang," kata dokter tersebut, "bagaimana keadaanmu?"

Dengan kebingungan pria berjaket berkata, "aku baik - baik saja."

"Itu bagus. Tapi izinkan saya untuk memeriksa anda."

Dokter bersama perawat tersebut mulai menggunakan berbagai alat untuk memeriksa keadaan pria berjaket seperti memeriksa detak jantung dan kandungan air liurnya. Mereka bahkan sejauh hingga memeriksa kandungan darahnya.

"Hm... semuanya cukup normal," kata dokter, "aku terkejut darahmu bersih untuk seorang yang menjual narkoba."

"Aku hanya menjdi kurir. Aku tahu obat - obatan yang kujual berbahaya, jadi aku tidak memakainya."

"Itu bagus..."

"Maaf, apa saya berada di dalam kantor polisi?"

"Tidak, kau aman di sini. Tapi di luar fasilitas ini kau adalah buronan."

"Kalau begitu apakah ini properti milik Tuan Chavez?"

"Tidak. Properti ini milik perusahaan swasta."

Pria berjaket masih terjebak di dalam area abu - abu mengenai situasinya sekarang. Namun ia tahu bahwa ia berada di tanah netral saat ini. Ia hanya tidak tahu siapa dan bagaimana ia bisa berada di sini beserta banyak pertanyaan lainnya.

"Kau merasa lapar?," tanya dokter.

Pria berjaket mengangguk. Dokter itu kemudian meminta perawat untuk membawa masuk kereta dorong yang mengalasi seporsi makanan dan minuman.

"Makanan selanjutnya akan dibawakan saat jam tujuh malam nanti," kata dokter, "selamat menikmati."

"Dokter, aku masih memiliki banyak pertanyaan."

"Sebenarnya aku tidak memiliki hak dan kapasitas untuk menjawab pertanyaan terlalu banyak. Kau bisa bertanya ke direktur perusahaan langsung sebelum kau berangkat besok."

"Berangkat? Berangkat ke mana?"

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, Tuan. Direktur akan menjawab pertanyaanmu lebih banyak besok."

Dokter dan perawat pergi. Pria berjaket menggaruk kepalanya dengan penuh kebingungan. Namun setidaknya ia memiliki seporsi fish and chips dan es teh manis untuk membuat dirinya sibuk.

....

Setelah pria berjaket menyelesaikan makan siangnya, ia memutuskan untuk berkeliling fasilitas. Fasilitas itu ternyata cukup kecil. Besarnya hanya sebesar lapangan futsal dengan empat buah ruangan.

Ruangan pertama adalah ruangan di mana ia bangun. Yang kedua adalah ruangan direktur yang dikunci dari dalam. Ruangan ketiga adalah sebuah ruangan dengan kursi aneh di dalamnya dan terakhir adalah ruang staff. Ia tidak menemukan dapur sama sekali yang mengindikasikan bahwa makanan itu adalah makanan dari luar.

Pria berjaket memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Tapi sebelum itu ia berpapasan dengan perawat yang tadi bersama dengan dokter yang memeriksanya.

"Ada yang bisa kubantu?," tanya perawat itu.

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang