Fall of Phagmadropa

3 2 0
                                    

Aksunvar Khan berkendara menuju gerbang kota utama. Ia tidak datang sendirian. Altan Khan, Shiregi, dan dua orang pengawal Klan Donghu juga menyertai pria besar bermantel kuning itu. Kedatangan mereka mendapatkan perhatian dari para penjaga kota dan amggota militer.

"Warga kota Phagmadropa!," teriak Aksunvar Khan, "panggil raja kalian untuk menyerah kepadaku! Jika kalian melakukannya, aku akan mengampuni nyawa kalian!"

Phagmadropa tidak memberikan reaksi atau tanggapan apapun. Mereka berusaha untuk menerjemahkan apa yang Aksunvar Khan sebelum melakukan sesuatu. Akan tetapi salah satu perwira yang mengerti bahasa orang steppa mengambil busur dan menembakan anak panah ke arah Aksunvar Khan. Dengan sigap, Altan Khan memacu kudanya dan menahan anak panah yang datang itu dengan perisai kecil di lengannya.

"Apa yang kau lakukan?!," tanya jenderal pasukan Phagmadropa.

"Aku mengerti apa yang mereka katakan. Mereka ingin kita menyerah dan membawa raja untuk bernegosiasi dengan mereka."

"Apa?!"

Sementara itu di luar kota, Aksunvar Khan menghela napasnya setelah memgetahui sebuah anak panah hampir mengenai dadanya. Untunglah ada Altan Khan yang memahan anak panah itu sebelum mengenai dirinya. Aksunvar Khan marah besar dan tidak menerima penyerangan yang pengecut seperti itu.

"Keterlaluan!," teriak Aksunvar Khan penuh amarah, "kalau kalian ingin membunuhku, turun dan hadapi aku dengan jantan!"

"Aksunvar, sudahlah. Mereka memang tidak mau berdamai," Altan Khan mencoba untuk menenangkannya.

"Altan, aku bersumpah demi Tengri akan membuat jalanan kota ini banjir darah!"

"Kita akan lakukan itu nanti. Sekarang lebih baik kita mundur dan mempersiapkan para prajurit."

"Alat perang Lianshi sudah siap?"

"Tentu saja."

Aksunvar Khan memerintahkan semua pengawalnya untuk mundur. Tanpa membuang waktu, ia langsung memerintahkan pasukannya untuk memakai baju besi mereka dan berbaris dengan menghadap ke gerbang kota yang akan diserang. Setelah mendapatkan bantuan dari klan minor di Steppa Barat akibat kekalahan dalam penyerbuan dinding pertama, Aksunvar dapat mengumpulkan 1.300 prajurit berkuda.

Altan Khan melakukan hal yang sama. Ia mengumpulkan prajurit utamanya yang berjumlah 600 orang dan 70 pengendara wanita yang bertugas untuk mengejar siapapun yang melarikan diri dari kota. Jumlah yang sedikit dibandingkan pasukan Aksunvar Khan. Namun prajurit Altan Khan jauh lebih baik dalam bertarung di atas kaki dan memiliki alat pengepungan.

Alat pengepungan Klan Mazaalai yang Lianshi ciptakan cukup sederhana. Yang ia buat hanya sebuah pagar dengan atap yang besar dan tebal. Alat itu digunakan sebagai tempat para prajurit bersembunyi selagi maju secara perlahan. Untuk naik, para prajurit Altan Khan akan menggunakan tangga.

"Prajurit, bangsa pegunungan ini menganggap kita sebagai bangsa rendahan yang liar dan tidak beradab. Tidak punya empati mereka bilang, tidak tahu rasa kasihan mereka bilang. Aku akui mereka benar," kata Altan Khan, "karena itu, kita bobol tembok kota itu dan kita pastikan apa yang mereka anggap itu benar!"

Altan Khan mengangkat pedangnya dan berteriak. Para prajuritnya juga ikut mengangkat senjata masing - masing dan berteriak penuh dengan semanga serta keinginan untuk menguasai Phagmadropa. Teriakan mereka dapat terdengar dari dinding kota, membuat para penjaga kota cukup terintimidasi.

"Demi Tengri! Demi Klan Mazaalai! Demi Keluarga!"

....

Ma Yi dan Hanfu Chengyu sebagai komandan tertinggi pasukan Klan Mazaalai mengirim 200 orang terlebih dahulu untuk menyerang dinding kota Phagmadropa. Altan Khan berada di dalam pasukan itu sebagai seorang letnan. 200 prajurit pejalan kaki itu bersembunyi di balik pagar pelindung selagi mereka maju secara perlahan. Para prajurit sebagian besar mendorong pagar itu, kecuali para pemanah yang keluar masuk pagar untuk menembaki para penjaga kota di dinding. Pasukan Aksunvar Khan juga melakukan hal yang sama di kejauhan.

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang