Unwanted Reunion

3 3 0
                                    

Altan mendapatkan tanggung jawab untuk memimpin 20 orang pengendara kuda Klan Baidar yang juga ikut dengan Taban. Tugas kelompok Altan tidak banyak, yaitu hanya untuk menjaga barisan sayap kiri pasukan Klan Sunud serta mencoba untuk menjepit pasukan musuh dari belakang. Meskipun memiliki tugas yang minor, pasukan Altan dipercaya untuk memegang bendera Klan Baidar. Sebuah kehormatan yang sangat besar.

"Belum ada tanda - tanda para bandit yang menyerang karavan," kata Altan kepada kelompoknya, "tetap waspada!"

"Siap!," jawab para pengendara kudanya.

Altan baru dua kali memimpin pasukan sendiri, akan tetapi semua pengendara kuda yang pernah dipimpin Altan tahu bahwa ia sangat menjunjung sikap hati - hati dan kewaspadaan yang tinggi. Altan sendiri awalnya tidak seperti ini saat ia masih remaja. Namun sifat ini muncul saat ia mulai menjual narkoba untuk menghindari masalah dengan hukum serta rival.

Dari salah satu anggota karavan yang berhasil selamat, Khaltmaa mengetahui bahwa para penyerbu datang dari timur dalam jumlah yang cukup besar. Klan Sunud sama sekali tidak takut dengan siapapun yang menyerang karavan mereka. Namun pengendara kuda Klan Baidar cukup khawatir. Jauh ke barat dari Steppa Barat telah mereka anggap sebagai wilayah Klan Oronar, musuh Aliansi Steppa Utara.

"Altan, apa kita sebaiknya memberi tahu Khaltmaa tentang permusuhan kita dengan Klan Oronar?," tanya salah satu pengendara kuda.

"Taban seharusnya sudah memberi tahu Khaltmaa soal hal itu," kata Altan, "kita teruskan pengawalan kita dan jangan takut."

Perintah Altan membawa kembali perasaan tenang ke dalam hati pasukannya. Namun kini giliran Altan yang mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia bisa saja terlihat percaya diri di luar, namun ia cukup khawatir akan adanya serangan Klan Oronar mengingat ia tidak pernah benar - benar melawan pasukan dari klan lain yang terorganisir.

Setelah pasukan gabungan itu berkuda cukup lama, mereka menemukan sisa - sisa dari karavan Klan Sunud yang diserang oleh bandit. Seluruh barang di dalam kereta telah habis diambil. Mereka hanya menyisakan mayat - mayat yang kini telah menjadi makanan serangga dan berbau busuk.

Khaltmaa sempat ingin mengeluarkan perintah untuk melanjutkan pencarian bandit. Namun Altan menyadari sesuatu yang menarik dari salah satu nayat dan meminta Khaltmaa memberinya waktu untuk memeriksa mayat itu. Khaltmaa awalnya tidak ingin membuang waktu lebih lama di tempat ini, namun Taban meyakinkan calon istrinya itu bahwa Altan tahu apa yang ia lakukan.

Altan memeriksa mayat tersebut dan mengambil sebuah bendera yang telah kotor dengan darah. Bendera itu adalah bendera putih dengan simbol api di dalam lingkaran merah, sebuah simbol Klan Khiyad.

"Ini simbol Klan Khiyad," kata Altan sambil mengangkat bendera berlumuran darah itu.

"Klan Khiyad?," Khaltmaa terdengar bingung.

"Mereka adalah salah satu sekutu Klan Baidar di dalam Aliansi Steppa Utara," kata Taban.

"Oho..."

"Khaltmaa, ada sebuah peluang di mana Klan Khiyad akan menjadi sekutu Klan Sunud juga. Aku akan berbicara kepada mereka begitu kita berhasil mengejar mereka."

Khaltmaa mengangguk pelan setelah mendengar saran dari Taban, "tapi hal ini perlu dibicarakan lagi dengan ayahku. Untuk sekarang, kita cari dulu mereka."

....

Matahari di langit hampir tenggelam saat pasukan kedua klan masih mencari para perampok. Khaltmaa sama sekali tidak memperhitungkan situasi seperti ini, sehingga ia tidak memerintahkan pasukannya untuk membawa tenda. Karena hal itu, ia terpaksa memundurkan pasukannya.

"Semuanya, kita mundur untuk saat ini," kata Khaltmaa, "kita akan melacak mereka lagi besok."

Maka dengan keputusan itu, pasukan gabungan yang ia pimpin berkuda kembali ke perkemahan Klan Sunud. Tidak seperti sebelumnya, para pengendara kuda memacu kuda mereka secepat mungkin. Mereka tahu kuda - kuda mereka telah kelelahan setelah dipakai berkuda dan tidak baik untuk membawa mereka dengan kencang. Namun mereka lebih tahu betapa berbahayanya berada di luar perkemahan tengah malam.

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang