Repel The Raiders

15 4 0
                                    

Erden adalah orang yang dipercayai oleh Oktai Khan untuk menjadi pemimpin perkemahan Klan Baidar saat ia dan para pengendara kuda yang lain pergi ke medan perang. Ia adalah pria yang tidak banyak berbicara jika tidak diajak berbicara terlebih dahulu. Entah mengapa dia sangat patuh kepada perintah Oktai Khan dan dipercaya menjadi tangan kanannya. Ada rumor yang mengatakan bahwa dia adalah seorang pangeran dalam pelarian dari peradaban di selatan yang lahir dari seorang kaisar dan selir orang steppanya, tapi tidak ada yang dapat mengkonfirmasi hal itu selain fakta bahwa ia bisa berbicara bahasa Peradaban Selatan.

Erden melakukan pekerjaan dengan baik dalam mengawasi pekerjaan anggota klan di mana semua orang melakukan pekerjaan mereka dengan baik meskipun ia harus meminta anak - anak berhenti berlatih memakai senjata serta berkuda untuk menggantikan orang dewasa yang pergi. Erden sendiri juga bekerja di mana ia melakukan perencanaan dagang dengan Enthkuya, salah satu pedagang independen yang sedang singgah di perkemahan Klan Baidar.

"Aku pikir kita sebaiknya pergi ke... Peradaban Selatan untuk membeli katun mentah dan kita jual ke para pengendara rusa dalam bentuk kain katun untuk kayu mereka?"

"Bagaimana jika kita membeli rempah - rempah dari peradaban timur saja untuk kita jual ke Steppa Barat untuk kuda perang mereka?"

"Itu... tidak buruk. Aku punya kontak dengan klan Enver Bey. Aku yakin dia tertarik untuk membeli beberapa puluh kilo rempah. Tapi bagaimana jika..."

Erden dan Enthkuya secara tiba - tiba mendengar kericuhan di luar tenda. Keduanya memutuskan untuk keluar dari tenda untuk memeriksa apa yang menyebabkan keributan tersebut. Mereka terkejut saat mereka melihat Altan dan Tolui pulang lebih awal. Rasa terkejut itu bertambah saat mereka melihat Altan berbaring di atas punggung kudanya dalam keadaan tubuh yang penuh perban dan berbau obat. Erden lalu berjalan cepat untuk menghampiri Altan dan Tolui.

"Apa yang terjadi?," tanya Erden.

"Altan berduel dengan Yesugei Khan," Tolui turun dari kudanya dan menaruh Altan di pundaknya.

"Bagaimana... ah, bawa saja dia dulu ke tenda cenayang klan. Kau bisa ceritakan semuanya kepadaku nanti."

Tolui mengangguk. Ia lalu membawa Altan menuju tenda cenanyang klan. Cenayang itu dengan cepat meminta Tolui meletakan Altan di atas karpet tebal untuk ia periksa. Tidak lupa ia meminta Tolui untuk memanggil Qacha yang sedang menyulam pakaian.

"Hm... sepertinya kau sudah diobati dengan baik," kata cenayang klan, "lebih baik dari yang bisa kutawarkan bahkan."

"Begitu ya...," kata Altan agak lemah.

"Ah, tapi aku cukup mengerti ilmu medis dengan baik. Jangan pernah berpikir aku tenaga medis yang amatir, mengerti?"

"Jangan khawatir, Nyonya Cenayang. Aku paham."

Cenayang klan itu menghela nafas lega. Ia kemudian berbalik ke hadapan Qacha yang sedang menyiapkan obat dari berbagai bahan di dalam tembikar yang entah apa isi masing - masing tembikar tersebut. Cenyang klan tidak perlu meminta Qacha untuk bekerja lebih keras lagi karena ia telah selesai menyelesaikan obat untuk Altan sebelum cenayang klan memanggil namanya.

"Diminum obatnya, Altan," kata Qacha setelah ia duduk di sebelah Altan.

Altan mengambil mangkuk berisi obat dari tangan Qacha dan meminumnya. Dalam sekejap ia dapat merasakan rasa pahit di lidahnya. Cenayang klan sudah tahu apa yang akan terjadi dan memaksa Altan untuk menghabiskan obat itu dengan memegang tangan Altan agar ia tetap minum obat itu sampai habis.

"Pahit sekali," kata Altan sambil batuk - batuk.

"Tahanlah," kata cenayang itu sebelum ia berdiri, "aku punya janji dengan para wanita. Qacha akan merawatmu selama aku pergi."

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang