Northern Steppe

42 6 1
                                    

Pria berjaket membuka matanya. Ia diri sedang berbaring di atas sebuah bukit dengan pandangannya yang mengarah ke langit. Langit sekarang berwarna merah kala itu. Pemandangan yang sangat menakjubkan, tapi juga cukup mengerikan.

Akan tetapi tidak semengerikan dengan apa yang ia kenakan sekarang.

"Tunggu, di mana pakaianku!," pria berjaket terkejut.

Tidak ada seorang pun di sekitarnya, hanya dirinya dan padang rumput pendek sejauh mata memendang. Ia juga melihat sungai, tapi ia tidak menemukan apapun atau siapapun di sana. Pria berjaket memutuskan untuk tidak mempedulikan ketelanjangannya dan berjalan ke sungai.

"Tubuhku rasanya panas sekali..."

Dorongan itu membuat pria berjaket mempercepat langkahnya menuju sungai. Ia lalu menceburkan dirinya ke dalam sungai begitu ia sampai. Air sungai yang mengalir dengan lembut dan menyegarkan membuat rasa panas di tubuhnya menghilang dalam sekejap.

"Ah... segar sekali," kata pria berjaket sebelum ia mengusap - ngusap wajahnya.

Setelah tubuhnya terasa segar kembali, pria berjaket naik ke atas permukaan. Namun saat ia hendak pergi, ia dapat merasakan tanah yang ia pijak bergetar. Ia merasa senang karena artinya seseorang atau sekelompok orang akan menemukannya.

Benar saja, sekelompok penunggang kuda datang mendekat. Pria berjaket dengan perasaan gembira melambaikan tangannya ke arah para penunggang kuda itu.

"Syukurlah kalian datang, tolong aku..."

Para penunggang itu saling menatap satu sama lain dengan ekspresi kebingungan. Mereka tidak mengerti apa yang pria berjaket katakan.

"Aku datang dari jauh. Aku..."

Seorang penunggang kuda memukul kepala pria berjaket dari belakang. Pukulan itu cukup keras hingga pria berjaket itu langsung tidak sadarkan dia.

"Ikat dan bawa pria telanjang ini ke desa," kata salah satu penunggang kuda, "aku yakin kita bisa menjualnya untuk seekor domba."

....

Pria berjaket itu membuka matanya dengan kepala yang terasa sakit. Ia tidak tahu apa yang membuat dirinya tidak sadarkan diri. Perlu beberapa detik baginya untuk tahu bahwa seorang penunggang kuda memukul kepalanya dari belakang.

Tapi ia lebih terkejut dengan apa yang ia lihat. Di sekitarnya hanya ada kegelepan dan kehampaan. Ia sendiri merasa seperti sedang melayang karena ia tidak dapat merasakan kakinya menapak di tanah.

Di luar keanehan itu, ia sadar bahwa ia telah memakai pakaian berupa sebuah kemeja lengan panjang yang longgar dan celana panjang hitam. Tapi keduanya sudah sobek - sobek dan penuh tambalan. Setidaknya ia telah memakai pakaian saat ini.

"Ah... kau sudah bangun," kata seorang pria yang tiba - tiba muncul, "kau orang ke 41 yang datang ke sini karena orang itu."

Pria berjaket terkejut karena seorang pria muncul secara tiba - tiba di belakangnya. Mengejutkan, tapi pria berjaket dapat merasakan bahwa pria misterius berpakaian seperti orang kantoran lengkap dengan koper itu bukanlah ancaman.

"Siapa kau?," tanya pria berjaket.

"Namaku adalah Mr. T. Aku adalah penjaga antar dimensi," jawab pria kantoran, "aku ingin mengevaluasi apa yang telah kau lakukan selama di dunia ini."

"Aku tidak melakukan apapun. Hanya mandi."

"Kau benar...," pria kantoran membaca selembar kertas, "baiklah, kau sepertinya tidak melakukan apapun yang salah."

"Syukurlah."

"Kau menginginkan suatu kekuatan untuk bertahan di sini?"

"Aku bisa mendapatkan kekuatan?"

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang