Eastern Offense

8 2 0
                                    

Tepat di awal musim dingin, Altan Khan bersama dengan sekutu dan klan - klan vassalnya berkumpul di sebuah bukit yang menjadi daerah perbatasan antara Steppa Utara dan Steppa Barat. Musim dingin dipilih oleh Altan Khan karena di saat inilah orang steppa percaya kuda serta hewan ternak mereka dalam keadaan terkuat mereka. Musim dingin juga dipilih sebagai waktu untuk menyerang karena tidak banyak pedagang atau pengendara kuda lain yang keluar untuk berkelana terlalu jauh, sehingga pergerakan pasukan Altan Khan dapat dijaga kerahasiaannya.

Pasukan Altan Khan membawa sekitar 70.000 prajurit berkuda ke Steppa Utara dengan Taban dan Morokha sebagai panglima utama pasukannya itu. Para bey dijadikan komandan kesatuan militer yang lebih kecil serta beberapa putra mereka menjadi anggota pengawalnya. Pasukan Altan Khan adalah pasukan terbesar yang orang - orang steppa pernah bentuk. Bahkan Kekaisaran Khamag, yang lebih dulu ada, memiliki jumlah pasukan yang tidak sebesar setengah pasukan Altan Khan.

Besarnya pasukan Altan Khan yang sangat besar membuat klan - klan di Steppa Utara terpecah belah. Mereka sepakat bahwa mereka harus menghentikan Altan Khan menghancurkan klan serta cara hidup mereka yang bebas tanpa adanya seorangpun yang memerintah mereka secara langsung. Namun mereka tidak pernah sepakat tentang siapa yang akan memimpin mereka dalam melawan Altan Khan. Seorang kepala klan bahkan berpikir bahwa mereka sebaiknya bernegosiasi dengan Altan Khan dan bergabung ke dalam kekaisaran barunya. Namun ide itu tidak populer karena prinsip mereka itu.

Perpecahan serta kekerasan kepala mereka akhirnya mereka bayar dengan pahit. Altan Khan melancarkan serangan pertamanya di bagian utara Steppa Utara. Ia mengirim 40.000 prajurit berkuda untuk membersihkan klan - klan di utara. Altan Khan membebaskan para komandannya untuk melakukan apapun yang mereka inginkan kepada para tawanan selama mereka membawakannya kepala dari kepala klan serta anak - anak lelaki mereka yang sudah dewasa. Sementara itu, ia mengirim 20.000 prajurit berkuda ke perbatasan untuk meyakinkan klan - klan yang berada di bawah pengaruhnya untuk bergabung dengannya.

Altan Khan sendiri memiliki alasan yang spesifik mengapa ia ingin mengamankan wilayah utara terlebih dahulu. Selain karena ia ingin menghalangi perdagangan kayu orang Steppa Utara dengan bangsa pengendara rusa jika perang berlansung hingga musim semi, ia juga ingin mengamankan gunung Saaral, gunung suci bagi orang - orang Steppa. Gunung Saaral memang berada di wilayah kekuasaannya, namun gunung Saaral secara tradisional adalah milik bersama. Altan Khan memutuskan untuk mengamankan gunung itu dengan meletakan perkemahan utamanya di perbatasan gunung agar ia bisa menghalangi orang dari klan Steppa Utara untuk datang dan berdoa dengan harapan hal itu akan menurunkan moral serta semangat lawannya.

"Wahai Tengri yang Agung, ayah para bangsa pengembara serta pelindung tanah steppa, aku, Altan, putra dari seorang ayah yang terlupakan, dengan rendah hati meminta kekuatan darimu untuk menyatukan bangsa steppa di bawah kekuasaanku seperti saat engkau memberikanku kekuatan untuk menguasai Steppa Barat. Hanya padamu aku meminta karena aku lemah dihadapanmu."

Altan Khan bersujut di depan sebuah altar besar yang berisikan berbagai persembahan berupa lima daging sapi, sepuluh ekor kuda, dua puluh ekor ayam, dan 20 tong arak susu. Langkah Altan Khan kemudian diikuti oleh 10.000 orang pengawalnya. Para pendeta yang memimpin upacara tidak pernah menyangka mereka akan melihat hal ini di mana ribuan orang bersujut kepada Tengri, menutupi padang rumput yang tertutup oleh salju. Belum lagi jumlah persembahan yang ditawarkan, jumlah persembahan terbanyak yang pernah mereka lihat seumur hidup.

Setelah upacara selesai dan Altan Khan membubarkan pasukannya, ia bertemu kembali dengan pemimpin klan Merkit yang menjadi pelindung gunung Saaral, kepala klan yang sama yang ia temui ketika ia mengantar Qacha untuk menikah dengan Morokha.

"Bagaimana kabarmu, Altan Khan?," tanya kepala klan itu.

"Aku baik," jawab Altan Khan, "kau?"

"Aku juga baik, terutama setelah Tuan datang untuk berdoa kepada Tengri dan memberi persembahan yang sangat banyak."

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang