10 years later

9 2 19
                                    

Altan Khan duduk di atas punggung kudanya di tengah sebuah padang rumput hijau yang sangat luas, padang rumput miliknya. Ia kini adalah seorang pria dewasa berusia 34 tahun dengan setengah dunia bangsa pengembara berada di bawah kekuasaannya. Namun ia menjadi diam selama 10 tahun lebih karena ia tahu memimpin bangsa pengembara memerlukan kontrol yang tinggi serta kehadiran sosok pemersatu yang nyata.

Altan Khan kini adalah seorang pria dewasa yang gagah. Kehidupan yang keras dan pekerjaan lapangannya sebagai pelatih militer serta pengajar membuatnya terlihat lebih garang dengan tatapan mata yang tajam dan tulang pipi yang terlihat lebih kuat. Ia juga menumbuhkan kumis dan jenggot untuk mempertegas penampilannya.

Bagi yang melihatnya dari belakang, Altan Khan mungkin sedang melihat ke arah padang rumput kosong. Namun sebenarnya tidak. Altan Khan sedang memperhatikan dua orang pengendara kuda cilik yang sedang mengejar seekor kelinci. Meskipun mereka masih kecil, namun keduanya dapat menunggang dan mengendalikan kuda mereka dengan baik yang terlihat dari bagaimana mereka bisa mengikuti gerakan kelinci itu yang hampir tidak bisa ditebak.

"Jangan hanya mengikuti kelinci itu, Toqtamish, Orban," Altan Khan mengomentari kedua, "kalian harus memojokannya sebelum menembak. Ini bukan kontes."

Salah satu dari mereka, yang lebih muda, menghentikan kudanya dan mengamati gerakan kelinci itu sementara anak yang lain tetap mengejar kelinci itu. Setelah berdiam diri dan yakin kemana kelinci itu bergerak, ia memacu kembali kudanya dengan keinginan untuk menghalangi langkah kelinci itu dengan kudanya. Kelinci itu berhenti hanya sedetik untuk mengubah jalurnya, namun satu detik itu adalah hal yang membuat pengendara kuda cilik yang lain dapat memanahnya.

Kedua pengendara cilik itu bersorak dengan sang penembak mengangkat mayat kelinci itu tanpa peduli lengan dan pakaiannya terkena darah hewan itu. Altan Khan tersenyum senang. Ia lalu mengendarai kudanya untuk bertemu dengan mereka.

"Ayah lihat!," kata anak yang lebih tua memamerkan hasil buruannya, "aku memanahnya jatuh!"

"Kalian berdua, Toqtamish," Altan Khan memberi komentar, "tanpa adikmu, kau tidak akan bisa memanahnya."

Kedua pengendara kuda cilik di depan Altan Khan adalah anak - anaknya, Toqtamish dan Orban. Keduanya masih anak - anak, namun mereka tumbuh menjadi pengendara kuda yang handal. Toqtamish, putra dan anak tertuanya, mirip dengan ayahnya yang berbadan kecil namun memiliki lengan yang kuat. Tarikan panahnya jauh lebih kuat dibandingkan anak - anak seumurannya. Sementara itu Orban, putra kedua serta anak ketiganya, lebih mirip ibunya, Aylin. Dia lemah fisik dan pendiam, namun hal itu tidak membuat kedua orangtuanya kecewa karena dia cukup pintar dalam belajar. Keduanya baru berumur sebelas dan delapan tahun.

"Kurasa sudah cukup latihan hari ini," Altan Khan menjepit dagunya, "Aku ingin berbicara dengan ibu kalian nanti. Kalian kembalilah ke guru kalian sampai makan malam."

Maka ketiga pengendara kuda itu kembali ke perkemahan klan Mazaalai. Perkemahan klan itu kini adalah sebuah perkemahan yang besar dengan total populasi mencapai 90.000 orang, itupun hanya di perkemahan utama dan belum perkemahan klan Mazaalai yang lebih kecil. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Besarnya populasi dapat dikaitkan dengan masa damai dan curah hujan yang secara aneh jauh lebih banyak, memberikan kesempatan hewan ternak berkembang biak lebih banyak karena ketersediaan rumput yang lebih berlimpah. Selain itu banyak orang - orang Steppa Utara yang melarikan diri ke Steppa Barat untuk keamanan mereka. Klan vassal klan Mazaalai juga mengalami hal yang serupa. Kira - kira, penduduk Steppa Barat berjumlah sekitar 120.000 orang meskipun separuhnya bukan orang steppa asli.

Setelah mengantarakan kedua putranya ke guru mereka masing - masing, Altan Khan masuk ke dalam tendanya di mana istrinya telah menunggunya bersama dengan dua anak perempuan mereka yang paling kecil, kini sedang tertidur.

Leaving My Miserable Old Life Into A Dangerous, Horse Riding New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang