12

26.5K 1.8K 10
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semua orang terdiam......
Tidak menyangka bahwa seorang Arasha yang di kenal sebagai murid yang bodoh, tukang bully, dan
Sombong mengucapkan hal seperti itu.

"Kenapa diam? Ayo jawab apa yang saya bilang bener kan? " ucap Arasha

" Mana mungkin mereka mau jawab, kalau mereka jawab  sama aja kaya gali lubang kuburan sendiri. Serba salah, kalau bohong pasti bakal ketara kebohongan nya dan kalau jujur sama aja
Kaya bongkar aib sendiri " Sahut salah satu siswa,
Dilihat dari lambang di lengan nya dia dari jurusan IPS kelas XII.

" Ya begitulah sistem pendidikan disini jadi jangan heran, guru -  guru disini kan bermuka tebal semua
Kaya gak punya urat malu" Zio berucap dengan sinis

"Ya gimana ya urat malu nya udah putus kali, kepala sekolah yang seharusnya mengayomi para murid malah bungkam, kepala sekolah yang seharusnya menegur para guru jika berbuat
semena-mena pada siswa malah di biarkan saja, dan para guru harusnya menegur saat murid berbuat salah, bukan nya malah di biarkan bebas tanpa hukuman " Bahkan sang ketua Osis pun ikut bersuara.

Dia Arvan Ericsson ketua osis
SMA GALAXY INTERNASIONAL HIGH SCHOOL
dia dikenal sebagai murid yang pintar, baik, ramah, dan sopan makanya dia disukai semua orang, selain itu  dia juga orang yang adil dan bijaksana.

"ARASHA APA KAMU TIDAK SADAR BAHWA KAMU JUGA SEORANG PEMBULLY BAHKAN KAMU SERING MENCELAKAI TANIA, APA KAMU TIDAK PERNAH MENGACA ATAU KAMU TIDAK MEMILIKI KACA DI RUMAH " Teriak bu Indah karena mulai panik saat para murid mulai memberontak.

Arasha yang mendengar itu hanya tersenyum.

" Mohon maaf ibu Indah sebenarnya Arasha selalu
meminta hukuman setelah dia berbuat salah, saya sebagai saksi nya dan kalau ibu tidak percaya silahkan tanyakan kepada pak Bambang "
sahut salah satu guru wanita sambil melirik pak Bambang sang guru BK.

" Benar itu bu Indah sebenarnya Arasha selalu meminta saya menghukum nya setelah dia membully ataupun setelah dia berbuat kesalahan.
Dan Arasha sendiri yang datang ke ruangan saya lalu mengakui kesalahan nya  dan meminta hukuman. "Jawab Pak Bambang dengan tegas,
Karena memang itu kebenaran nya Arasha tidak pernah menyuap dia selalu bertanggung jawab secara diam diam.

" Kalau bu Indah masih tidak percaya bu Indah bisa tanyakan sendiri kepada beberapa anggota osis, karena saya sendiri yang meminta mereka untuk mengawasi Arasha saat sedang di hukum. "
lanjut pak Bambang.

" Bener itu bu kita sering kok diminta pak Bambang buat ngawasin dia saat dia di hukum"
Ucap salah satu anggota osis sambil menunjuk Arasha yang masih setia duduk di bawah bayangan Zio.

Bu Indah bungkam setelah mendengar itu, dia tidak bisa lagi membela diri.

"Udah lah percuma aja nunggu mereka jawab, yang ada kita semua kepanasan di sini mending bubar. SEMUANYA BUBAR DAN KEMBALI KE KELAS MASING MASING " instruksi ketua osis Arvan

Para murid pun bubar tapi  ada yang masih berdiri di koridor sekolah sambil bergosib ria.

" Yooookkkk semuanya kita ke kantin udah laper nih, gara gara tugas bu Indah kita jadi ga sempet istirahat " Ajak Arasha pada teman teman nya.

" Hayuuuuu Gasssss " sahut mereka serempak.

" Semuanya bebas mau makan apa aja gratis.
KA ARVAN YANG TRAKTIR " Ucap Arasha di akhiri dengan teriakan yang membuat sang pemilik nama terkejut.

" Ayooo kita ikut " teriak wakil ketua osis.

Namanya Kevin Leonard wakil ketua osis dia orang yang humble dan friendly.

" Yeyyyy ayooo go to kantin " teriak salah satu anggota osis sambil mengangkat kepalan tangan nya ke atas.

" Ayooooo Let's goooooo, MAKASIH KA ARVAN..... "
Teriak kelas XI IPA 3 dan anggota osis bersamaan.

Arvan yang masih bingung dengan ekspresi cengo nya tiba tiba tersadar

" ARASHA........ GW GAK ADA YA BILANG MAU TRAKTIR MEREKA "Teriak Arvan

" YA ELAHHH TRAKTIR KITA SEMUA  GAK BAKAL BIKIN KAKAK BANGKRUT JUGA KAN.... "
Sahut Arasha  ikut berteriak.

Arasha berlari paling depan menuju kantin dan disusul oleh yang lainnya.

" Hah....
Untung gw punya banyak duit, jadi gapapa lah sekali-kali traktir mereka  gak bakal bikin gw jatuh miskin juga. "
Arvan menghela nafas, gara gara Arasha dia harus traktir mereka semua.

Arvan menyusul mereka semua ke kantin sekolah

" Woyyy van sini... "panggil Kevin

Arvan yang merasa namanya di panggil pun menoleh, di sana terlihat banyak meja dan kursi yang di susun jadi satu agar mereka semua bisa duduk bersama-sama.

Arvan mendatangi mereka dan duduk di sebelah Kevin, sebelum duduk dia menyempatkan diri untuk menjitak kening Arasha.

Takk...

"Aduhhh kok di jitak sih.... "Arasha memukul tangan Arvan sambil melotot.

Arvan hanya mengangkat  bahu cuek.

Pesanan sudah datang, mereka semua makan bersama sama sambil bersenda gurau,setelah selesai Arvan membayar semuanya lalu mereka pergi ke kelas masing masing.

Yaaa mereka semua bolos secara terang terangan....
Bahkan ketua osis nya pun ikut bolos.

Tidak terasa sudah jam pulang sekolah.

Arasha melaju kan  kendaraan nya dengan kecepatan tinggi,
Setelah sampai di rumah dia segera memasuki kamar nya tanpa memedulikan keluarga nya yang berada di ruang tamu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam pun tiba, Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 21:00 Arasha tidak ikut makan malam dengan keluarganya ia hanya makan malam di kamarnya.

Arasha Sekarang sedang mengotak atik laptop nya, entah apa yang sedang dia kerjakan.

Saat waktu sudah  menunjukkan pukul 00:00
Arasha menutup laptop nya dan ia bersiap untuk tidur.

Saat azan subuh berkumandang Arasha melaksanakan sholat subuh nya terlebih dahulu,
Setelah selesai Arasha lalu memakai seragam sekolah nya bersiap untuk sekolah.

Arasha membuka hp nya dan melihat sebuah pesan dari nomer tidak di kenal, Arasha membuka pesan itu

+621643××××××

Dia sudah kembali, bersiap siap lah.....

Arasha hanya melihat tanpa membalasnya.

Lalu ia tersenyum tipis.

"welcome.....
Soon we will meet"

[selamat datang.....
Sebentar lagi kita akan bertemu]
















Jangan lupa vote nya yaaaa semua........

Jiwa Yang Berbeda ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang