kebenaran!

11.2K 870 17
                                    

Semuanya akan terbongkar pada masanya.

Sepandai-pandainya tupai melompat maka akan terjatuh juga bukan?

~man

.
.
.
.
.

Mereka semua menoleh, mengikuti ke mana arah mata Jordi memandang.
Seorang gadis cantik dengan rambut ombre biru, mata yang indah berwarna biru safir, menggunakan hoodie putih polos dengan celana hotpants berwarna hitam berdiri di pertengahan anak tangga.

" Kakak apakah Kakak menikmati peran kakak sebagai ayah yang kejam ohh tidak tapi sangat kejam, dan Kaka ipar apakah kau menikmati menjadi ibu yang pilih kasih dan kejam hmm?"
Tanyanya sambil tersenyum manis.

"Emm atau kalian para keponakan ku, apakah kalian menikmati peran kalian sebagai saudara yang jahat dan selalu menyakiti adik kecil nya baik dengan perkataan maupun fisik"

"HAHAHAHA....tidak sia-sia aku mengatur semuanya, mengeluarkan banyak sekali uang dan tenaga namun semuanya berjalan sesuai rencana ku walaupun sepertinya sedikit melenceng dari skenario yang ku buat. Keponakan ku yang penuh dengan rahasia"

"Jordi kau..." Jordan tubuhnya sudah lemas, jantungnya berdegup kencang, matanya pun sudah memanas.
Sangat tidak ia sangka, ia selama ini menyakiti putri kecilnya bahkan tidak pernah memberinya perhatian dan kasih sayang sejak kecil.

Begitupun dengan yang lainnya mereka seperti baru menyadarinya dan sangat amat menyesal.

"Bagaimana kabarmu sayang setelah terakhir kali kau periksa ke psikiater dan divonis terkena gangguan mental atau bisa disebut gila apakah kau sudah merasa lebih baik hmm"

Mereka semua yang mendengar itu terkejut bahkan sangat terkejut. Arasha? Divonis terkena gangguan mental?
Arasha dia tercekat, seketika ia lupa cara bernafas dengan benar, jantungnya berdegup kencang, dan seluruh tubuhnya menegang.

' bagaimana dia bisa tahu '

Ya itu memang benar, saat Arasha/Aerina terbangun ia tanpa sengaja menemukan sebuah amplop berwarna putih lalu ia buka dan ia baca dan isinya itulah ia divonis terkena penyakit mental.

Jordi melangkah mendekati Arasha.
Ia membelai wajah Arasha, menatap manik yang sama persis dengannya
" So pretty, little girl" lirihnya
Ia mengecup bibir kemerahan milik Arasha dan mendiamkannya selama 3 detik.
Karena tinggal di Swiss negara yang budayanya bebas ia mungkin melupakan budaya Indonesia kalau apa yang ia lakukan adalah hal yang tidak benar.
Mereka semua yang berada di bawah terkejut melihat tindakan Jordi begitupun dengan beberapa orang yang ada di depan pintu.

Senyap itulah yang menggambarkan situasi sekarang

"Bagaimana sayang permainan yang paman buat apakah menyenangkan? Apa kau suka dengan peranmu Arasha oh atau Aerina"

Arasha yang mendengar itu terkejut, tubuhnya lemas seketika dan ingin terduduk namun tertahan karena tangan Jordi melingkar di pinggang Arasha untuk menumpu tubuh itu agar tidak jatuh.

"Bagaimana bisa..." Bingungnya

"Kau ingin tau yang sebenarnya sayang? Kau ingin tahu siapa kamu sebenarnya"

Arasha mengangguk, tentu saja ia ingin tahu yang sebenarnya.

Lagi lagi Jordi menyeringai

"Aku sudah bilang bukan kalau aku  merancang semuanya sedari lama dan apa yang kau alami adalah sebuah sugesti atau hipnotis yang dilakukan oleh profesor Ern, seorang profesor yang mengerti tentang cara kerja otak dia adalah ahli otak dan pola pikir. Dia orang yang paman suruh untuk mencuci otakmu agar kau berfikir bahwa dirimu adalah orang lain dan jiwa mu memasuki raga seseorang atau istilahnya adalah transmigrasi jiwa dan Aerina Aurelia itu juga dirimu. Tapi dia adalah dirimu yang lain, bisa dibilang dia adalah kepribadian mu yang lain kau mungkin tidak sadar karena kau mengalami gangguan psikotik dan Skizofrenia karena itulah otakmu dengan mudah menerima sugesti yang dibuat profesor Ern"

Gangguan psikotik dan Skizofrenia itu sama namun jika penderita skizofrenia itu sulit membedakan antara kenyataan dan halusinasi/mimpi.
gangguan psikotik tidak jauh berbeda dengan skizofrenia dimana penderita ini juga mengalami sulit membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Kondisi ini terjadi karena zat kimia  di otak terjadi gangguan karena kelelahan fisik maupun kondisi mental yang sedang terganggu.

Arasha terdiam, begitupun dengan yang lainnya

Dan satu lagi tak ada seorangpun yang tahu bahwa Arasha juga menderita Disosiatif

Disosiatif adalah jenis gangguan mental menghilangkan kesinambungan antara pikiran, tindakan, ingatan, hingga identitas. Gangguan ini sering dialami seseorang dengan pengalaman traumatis yang mendalam sebagai bentuk pertahanan diri dari trauma tersebut.

' lo kuat Arasha, ayo lawan ini semua. Dan akhiri penderitaan lo '

Arasha berusaha menguatkan dirinya sendiri, ia harus kuat dan berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.

' ya gw Arasha, gw harus kuat, gw harus menatap kedepan dan tidak terus-terusan memalingkan wajah kebelakang. Lo harus bisa sha, lo pasti bisa kalau bukan buat orang lain lakuin ini semua buat diri lo sendiri, buat kebahagiaan lo sendiri '

"Paman apa paman tidak ada niatan untuk menarik pion-pion yang sudah paman kirim untuk menghancurkan hidup ku" ucap Arasha, ia melepaskan tangan Jordi dari pinggangnya.
Matanya menyorot tajam, wajahnya datar tanpa ekspresi sedikitpun, tubuhnya begitu tegap tak gentar dengan tatapan tajam dan aura gelap yang Jordi layangkan padanya.

' inilah yang kutunggu-tunggu, ini semua pasti akan berakhir ' batinnya










Andai bisa bisa memilih

~aku ingin hidup didunia mimpi / ilusi

~Daripada dunia nyata yang sangat kejam dan menyakitkan ini;


Semua orang juga menginginkan itu kalau bisa bukan?

Hidup penuh kebahagiaan tanpa merasakan rasa sakit,kecewa,dan sengsara.

Tapi itu hanya mimpi bukan? dan mimpi itulah yang ingin di tinggali.

~saya

Jiwa Yang Berbeda ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang