Wellcome back to my cerita.....
Ig : @yanaa.thisSetelah kejadian itu Tania sudah tidak terlihat batang hidungnya lagi, sudah terhitung 3 hari semenjak kejadian itu.
Semuanya kembali berjalan seperti semula hanya saja bedanya semua anggota inti geng Lion king mengejar maaf dari Arasha tapi.....
Semua kata maaf mereka tidak ada yang direspon oleh Arasha dan semua teman-teman Arasha selalu mengganggu acara minta maaf mereka.
Seperti saat ini mereka menghadang Arasha di parkiran sekolah, mereka semua merengek seperti anak kecil.
"Ara maaf...." Cicit Bara sambil menunduk."Dek maafin Abang yaaa, Abang janji gak bakal ngulangin kesalahan yang sama" rengek Sean, bahkan para murid yang melihat itu semua dibuat terkejut oleh tingkah Sean yang diluar nastar.
"Dek maafin ya ya ya"
"Dek maaf....hiks"
Bujuk twis, bahkan Alvero sampai menangis. Mereka semua menyesal? Tentu saja bahkan sangat amat menyesal, mereka semua sudah di beritahu oleh Rehan dan Keandra semua kebenarannya.Rehan dan Keandra? Mereka hanya menonton dan menikmati pertunjukan didepannya.
Kenapa? Karena mereka sudah mendapatkan maaf dari Arasha, mereka sudah menjelaskan semuanya dan Arasha memaklumi itu.Tania? Dia masih hidup tapi...
Tania dibiarkan gila oleh Rehan, kenapa bisa?
Karena Rehan membawa Tania saat pembantaian keluarganya dan tani jadi gila saat melihat seluruh anggota keluarganya mati didepan matanya.Rehan itu kejam, licik, manipulatif, siapapun bisa terjebak dalam permainannya dengan mengandalkan wajah goodboy nya.
Bahkan teman-temannya pun ikut terjebak dalam permainannya, maksudnya?Rehan dan Keandra pernah bermain-main dengan sahabat mereka itu. saat Bara dengan yang lain menyiksa Arasha secara berlebihan Rehan mengerahkan orang-orangnya untuk menghajar seluruh inti dari geng Lion king kecuali mereka berdua, Keandra dan Rehan bermain drama dan mengatakan bahwa mereka ada urusan keluarga jadi mereka pulang terlebih dahulu.
Saat itulah markas geng Lion king diserang, banyak anggota Lion king terluka Bahakan ada yang sekarat. Bara dan yang lain tidak kalah parah mereka semua dilarikan kerumah sakit bahkan Sean sampai mendapat jahitan dibagian punggungnya akibat luka tusukan dari orang suruhan Rehan.
Rehan dan Keandra sebenarnya tidak benar-benar pulang mereka berdua menonton itu semua dari kejauhan. Mereka berdua tersenyum puas saat melihat itu semua.
Dimana Raka? Raka ada dirumah dia sakit akibat memikirkan semuanya, Raka bahkan menangis berhari-hari karena merasa bersalah.
" Wahh ada drama apa nih" sidir Kevin.
"Wahh nyesel gak? Nyesel gak?" Teriak Putra.
Zio menyahuti perkataan putara dengan berteriak dan diikuti oleh kelas XI IPA 3.
" NYESEL LAHH MASA ENGGAK!!!!!"
Tangisan Alvero semakin kencang dia memeluk tubuh Arasha erat dan menyembunyikan wajahnya dicecuruk leher Arasha. Semua orang melongo melihat itu bahkan Arasha ikut terkejut melihatnya, Alvaro yang iri melihat kembarannya bisa memeluk Arasha ikut menangis dan BOMMM!!
keterkejutan mereka semua bertambah berkali-kali lipat"Hiks....hiks....hiks...Asha gak sayang sama Asa "
Gadis itu sudah mulai jengah dengan tangis pria tampan didepannya ini "dasar bayi" gumamnya, tapi pria itu masih bisa mendengar gumaman sang gadis.
"Hiks....Asa bukan bayi....Asa bukan bayi..huwaaa"
Tangisnya semakin kencang membuat gadis itu kelabakan takut didengar orang lain.
"Suuttt jangan nangis ya... Nanti Asha beliin permen mau?"tawarnya."Huwaaa..... Asa bukan anak kecil hiks...hiks..."
"Iya..iya.. Asa bukan anak kecil tapi bayi " ucap gadis itu dilanjutkan dengan membatin.
Pria itu memeluk sang gadis erat seperti takut gadis itu akan pergi.
Segerombolan pria yang baru saja datang menatap pria yang sedang menangis sambil memeluk gadis kesayangan mereka dengan sinis.
"Lepaskan gadisku Angkasa"ucap salah satu dari segerombolan pria itu dengan dingin dan penuh penekanan.
"Apa? Gadismu? dia milikku hanya milikku" pria yang dipanggil Angkasa itu membalas perkataan orang didepannya tak kalah dingin sambil memeluk sang gadis dengan posesifnya.
Angkasa menyembunyikan wajahnya pada cecuruk leher sang gadis, ia menghirup aroma tubuh gadis itu dengan rakus.
Segerombolan pria tampan itu menatap Angkasa dengan tajam, mereka iri, mereka juga ingin seperti itu. Memeluk dan menghirup aroma tubuh gadis kesayangan mereka, itu adalah hal yang paling mereka sukai.
"Lepaskan milikku Angkasa" teriak kencang salah satu dari mereka.
"Milikmu?"Angkasa menatap remeh seseorang yang meneriakinya.
Pria itu geram bahkan keduanya tangan nya sudah mengepal erat, ia mendekat lalu menghajar Angkasa tanpa ampun dan terjadilah perkelahian diantara mereka.
Gadis yang diperebutkan hanya menatap perkelahian mereka tanpa minat ia sudah terlalu biasa melihat kedua pria itu berkelahi.
Angkasa dan pria itu sama, sangat mudah emosinya tersulut walau hanya perkara kecil sekalipun.Seorang pria matang berwajah tegas dan sorot mata tajam bak elang yang sedang mencari magsanya datang tanpa di sadari oleh siapapun, kecuali seorang gadis yg saat ini sedang menatap kedatangan pria itu dengan tatapan berbinar penuh kebahagiaan.
"Paman..." Teriak gadis itu kegirangan, ia langsung berlari dan memeluk laki-laki berumur 50 tahun itu.
"Gadis nakal" pria itu tersenyum lalu mengecup kening sang gadis.
"Kenapa tidak kau hentikan perkelahian mereka hmm?"
"Untuk apa paman? Mereka bisa berhenti sendiri"
"Ya, mereka akan berhenti sendiri kalau markas kita telah hancur"
"Kalau markas kita hancur ya tinggal beli lagi yang baru"
Pria paruh baya itu terkekeh kecil
"Tampan"lirih gadis itu, ia memeluk tubuh tegap lelaki yang ia panggil paman itu dan menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah di dada bidang sang pria.Lagi lagi pria itu terkekeh
"Kenapa hmm?" Suara berat dan basah menyapu pendengaran sang gadis."Mau black card" seru gadis itu
Bukannya marah pria itu justru tertawa lepas.Pria itu merogoh kantong dan mengeluarkan dompetnya lalu ia mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam lalu ia serahkan kepada gadis itu.
"Wahh" padah ia hanya bercanda tapi pria itu justru benar-benar memberikannya.
"Aku hanya bercanda paman untuk apa aku kartu hitam itu, lagipula aku masih memiliki uang""Kau gunakan saja black card ini dan simpan uangmu. Dan paman tidak suka penolakan ingat"
Gadis itu pasrah dan menerima black card itu karena ia tahu tabiat paman nya yang sangat tidak suka penolakan.
"Kalian hentikan perkelahian mereka"
Para pemuda yang ada disana hanya mengendus kasar " dasar pria tua menyebalkan dia menyuruh kita untuk menghentikan perkelahian dua monster itu sedangkan dia langsung pergi membawa Queen tanpa pamit"
"Ck membosankan"
"Kalian hentikan mereka"
Lalu kedua orang itu berlalu pergi meninggalkan teman-teman nya yang sedang melongo Persis seperti orang dongo.
"Lahh kita di tinggal""Gimana caranya buat mengehentikan mereka"
"Ntah lah aku tidak tahu"
"Biarkan saja mereka nanti juga berhenti sendiri"
"Yasudah kita pergi saja dari sini"
"Hmm"
"Huh dasar kutub"
"Sabar kawan"
4 pemuda yang tersisa disana langsung pergi meninggalkan kedua insan yang sedang berkelahi tanpa ada niat menghentikan perkelahian keduanya.
Jangan lupa vote nya ok.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Yang Berbeda ? (End)
HumorAerina adalah gadis cantik berusia 15 tahun yang baru duduk di bangku SMA dia gadis yang pintar, cerdas dan multitalenta. . . . Saat pulang sekolah.... Aerina pulang menuju rumahnya dengan berjalan kaki, namun saat menyebrang tiba tiba ada sebua...