18

21.9K 1.5K 2
                                    

Sebelum baca jangan lu vote nya yaaaa.......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa harus mereka dra? Kenapa harus mereka  yang dapat panggilan abang dari Arasha.
Gw udah nunggu dari dulu buat dia manggil gw dengan sebutan itu "
Keandra bisa melihat rasa iri dimata Rehan, karna dari dulu Rehan selalu  menanti Arasha memanggil nya dengan sebutan abang.
Keandra juga tau sebenarnya Rehan selalu merasa kesepian, karena ia merupakan anak tunggal dan orang tuanya selalu sibuk dengan urusan mereka  masing-masing.
Maka dari itu Rehan selalu menginginkan seorang adik dan Arasha lah yang ia mau, karena bagi Rehan, Arasha berbeda dari yang lain makanya ia sangat menginginkan Arasha untuk menjadi adiknya.

"Gw tau selama ini lo berharap Arasha manggil lo dengan sebutan abang  tapi jangan sampai cuman gara gara itu lo berbuat yang aneh aneh. "
Keandra mulai was-was melihat gelagat aneh Rehan.

" gw gak akan berbuat hal aneh kok, emangnya gw mau ngapain "Rehan menaikkan sebelah alis nya.

Keandra menghela nafasnya" gw kenal lo bukan cuman se-jumat dua-jumat Han tapi udah lama.
Kita temenan udah dari kecil dan gw tau segala tabiat lo"

"gw tau kok, kita emang udah temenan dari kecil.
terus kenapa? Apa masalahnya? "Rehan sok bingung lalu ia tersenyum.

"gw tau lo Han, jangan nekat " peringat keandra pada Rehan.

Rehan tidak marespon ucapan Keandra lagi, ia hanya fokus menatap satu objek yang menurutnya sangat sayang untuk dilewatkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Arasha sudah berada di kamarnya  membereskan beberapa perlengkapan untuk   keberangkatan nya besok.

Ting...

ponsel Arasha berbunyi tanda sebuah pesan masuk dari nomer asing, Arasha langsung membuka pesan dari nomer tidak dikenal itu.

+618927xxxxxxxx

I'll pick you up at the airport tomorrow!!!

[Aku akan menjemputmu di bandara besok!!!]

Ya

Setelah membalas pesan itu Arasha kembali membereskan barang-barang nya.
Arasha juga sudah memberitahu kepala pelayan bahwa besok ia akan pergi ke luar negeri selama beberapa hari.
Ia tidak ijin kepada keluarganya karena orang tuanya tidak ada di rumah, mereka sedang keluar kota karena ada pekerjaan.

Saat ini  Arvan, Kevin, Rizky, Refan, Zio, dan Putra sudah berada di depan rumah Arasha.
Padahal jam masih menunjukkan pukul 06:15 tapi mereka sudah ke rumah Arasha untuk  mengantar Arasha bandara.

Putra mengetuk pintu rumah keluarga D'franz padahal bel ada disamping nya tapi ia malah memilih mengetuk pakai tangan.

Tok tok tok

"spadaaaa.... Yuhuuuuu assalamualaikum "
Putra terus mengetuk pintu sampai akhirnya pintu di buka oleh maid.

" Waalaikumsalam , maaf cari siapa ya? "tanya maid setelah membuka pintu.

" kita cari Arasha bi, Arasha nya ada? " tanya Putra sopan.

" Oohh non Arasha, ada kok tapi masih dikamar  sepertinya belum bangun"jawab maid itu.

" boleh enggak kita langsung ke kamarnya aja?, soalnya kita mau nganterin dia kebandara hari ini"
Tanya Arvan.

"Ohhh boleh-boleh mari saya antar "maid itu mengantar mereka ke kamar Arasha yang berada di lantai dua

"Nah ini kamar non Arasha, kalau begitu saya pamit dulu permisi" maid itu langsung pergi.

Tidak lupa mereka juga berterimakasih pada maid karena sudah mengantar mereka.

Kevin mengetuk pintu kamar Arasha.

Tok tok tok

Tok tok tok

Tok tok tok

Masih tidak ada sahutan dari dalam

Habis sudah kesabaran Kevin,
"ARASHA BANGUN........ BANJIR WOYYY BANJIR BANGUN ARASHA ..... UDAH MAU TSUNAMI...." Kevin berteriak sambil menggedor pintu kamar Arasha.

Masih tidak ada sahutan dari Arasha

"Lo semua ngapain, pagi-pagi udah bikin keributan dirumah orang"
Suara bariton menyapu pendengaran mereka, lalu mereka menoleh ternyata dibelakang mereka sudah ada saudara - saudara Arasha dan pemilik suara tadi adalah Sean.

"Kita mau bangunin Arasha lah, kebo banget tu anak padahal Ka Kevin udah teriak kenceng masih aja gak bangun-bangun" ucap putra sambil menunjuk kamar Arasha.

"Ka Ara nya udah pergi sekitar jam 3 dinihari tadi "
Sahut Raka.

"Hah? Udah pergi" beo Refan.

"bukan nya jadwal keberangkatan nya jam tujuh ya" bingung Zio.

"Iya seinget gw emang jam tujuh kok pas kita chetan tadi malem , gw masih ada chet nya "
Refan mengeluarkan hp nya dan membuka aplikasi whatsapp.

" Ehh sejak kapan pesan dari Acha masuk, baru tau gw" Refan membuka pesan dari Arasha.

Acha Bby Girl

Bang Acha berangkat sekarang, abng blg sm yg lain g ush jemput Acha 

Refan menunjukkan pesan itu kepada yang lain.

"pesan nya dikirim jam 03:01, emang ada ya pesawat take off sepagi itu"bingung Kevin

"Ada tapi kalau penerbangan nya emang jam segitu , tapi kan pesawat Arasha take off nya jam tujuh. Kita udah liat tiket nya juga kan, tapi kok jadi jam tiga dinihari ya " Arvan pun ikut bingung.

Hening...

" Bisa kalau di jemput. Dan tiket pesawat nya di cancel "
Suara putra memecahkan keheningan

" bener juga, tapi siapa yang jemput? "otak Rizky  penuh dengan tanda tanya.









Jangan lupa vote nya yaaaa.......

Jiwa Yang Berbeda ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang