13

25.4K 1.8K 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
AUTHOR POV

Setelah selesai sarapan pagi Raka langsung keluar tanpa mengatakan sepatah kata pun pada keluarga nya
Ternyata di depan sudah ada Bara dkk dan jangan lupa Tania yang selalu menempeli Bara kemanapun Bara pergi.

"Hay Raka... "sapa Tania dengan ceria.

Raka hanya meliriknya tanpa ada niatan membalas sapaan Tania, entah kenapa semenjak kejadian di sekolah semalam Raka mulai tidak suka pada Tania.

Tania yang hanya di acuhkan oleh Raka memasang mimik wajah yang sedih tapi Raka hanya cuek saja.
Bara yang melihat itu mengeluh pundak Tania menenangkan.

"Motor siapa nih bagus banget gila.... " celetuk Alvero melihat motor sport yang terparkir di dekat motor nya.

" Gw kira itu motor salah satu dari kalian bertiga " ucap Rehan.

" Bukan, itu bukan motor kita "sahut Alvaro.

" ehh kalian di sini semua, kenapa ga masuk aja tadi? "

Mendengar ada suara mereka semua menoleh dan ternyata itu adalah Citra orang tua dari teman mereka.

" Engga dulu deh tan, kita semua udah mau berangkat kok  takutnya nanti telat "Jawab keandra dengan sopan.

" Oohh yaudah kalian semua hati hati ya " peringat Citra pada mereka.

" Sipp deh tan " Rehan menyahut sambil mengacungkan jempol nya.

Citra tersenyum dan Om Jordan di samping nya hanya menampilkan wajah datar.

AUTHOR POV AND
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah selesai sarapan Arasha langsung turun ke lantai bawah dan menuju garasi,
disana ternyata sudah ada saudara saudaranya, inti Lion King dan orang tuanya Yang sedang ngobrol.

Arasha hanya lewat tanpa mengatakan apa pun dan  langsung menaiki motor yang baru dia beli.
Arasha sengaja membeli motor karena menurutnya lebih simpel dan terasa lebih nyaman.

Arasha memakai helm  terlebih dahulu yang berwarna senada dengan motor sport nya itu.

Setelah itu Arasha langsung memacu motor nya dengan kecepatan di atas rata rata,
Membuat keluarga nya beserta Inti Lion King terkejut melihat Arasha mengendarai motornya dengan kecepatan yang tidak wajar.

Arasha tidak langsung pergi ke sekolah nya,  ia berkeliling terlebih dahulu untuk menikmati suasana pagi.

"Ehh tu anak kecil lagi ngapain di pinggir jalan sendirian, ntar diculik orang jahat gimana "
Arasha tidak sengaja melihat anak kecil memakai seragam sekolah sedang berdiri di pinggir jalan.

Arasha memutuskan untuk menghampiri anak kecil itu, setelah sampai di depan anak itu Arasha turun dari motornya tanpa membuka helm full face nya.
" Dek ngapain disini? Nungguin siapa hmm? "
Tanya Arasha sambil berjongkok.

Ohh iya Arasha selalu pake celana jeans Hotpants ya klo pake rok mini jadi ga usah takut klo rok nya kebuka

Anak kecil itu hanya menatap Arasha tanpa menjawab apapun.
Arasha  mengerti bahwa anak itu takut padanya
" Adek ga usah takut ya kakak bukan orang jahat kok "

" Kakak siapa? "tanya anak kecil itu yang sudah mulai berani bersuara.

Arasha tersenyum manis dibalik helm full face nya
" Nama kakak Arasha, tadi kakak ga sengaja liat kamu disini berdiri sendirian jadi kakak samperin deh.
Jadi kamu ngapain disini sendirian? Ga baik loh anak kecil sendirian kalau keluar rumah, ntar klo ada yang berniat jahat gimana? "
Tanya Arasha lagi.

" Sean mau sekolah kak makanya Sean disini nunggu bis sekolah datang, tapi bis nya ga keliatan dari tadi Sean capek tau nunggu nya"Kata anak kecil itu sambil cemberut.

Arasha mengangguk-angguk kan kepalanya mengerti, lalu  ia tersadar akan sesuatu
"Ehh.... hah? Sean? "Arasha tiba tiba ngeblank

" Iya kak, Sean nama aku Sean "kata anak kecil itu sambil menunjuk dirinya sendiri .

'njirrrr namanya mirip sama nama abang nya Arasha yang sekarang udah jadi abang gw juga'  kata  Arasha  dalam hati.

" Ohhhh gitu,  kamu bilang tadi mau sekolah kan?
Mau kakak anter gak? "Tawar Arasha

" Mau kak mau, emm.. Tapi ga ngerepotin kakak kan? " Sean terlihat antusias tapi seperkian detik dia terlihat ragu.

" enggak kok ga ngerepotin sama sekali, ini kaka juga mau berangkat ke sekolah jadi sekalian aja kita bareng "Jawab Arasha.

" Yaudah kita berangkat sekarang ya" ajak Arasha.

"Ayooo kak... "jawab Sean dengan semangat..

Arasha terkekeh melihat keantusiasan Sean kecil,
Lalu ia menggandeng tangan  Sean menuju motornya dan menaikkan Sean keatas motor.

Arasha mendudukkan Sean di depan nya.

Ngerti lah gimana posisi duduk anak kecil didepan tapi pake motor sport

Arasha melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Akhirnya tiba di sekolah Sean, sebuah sekolah
SD yang elit dan  hanya orang dari kalangan atas yang mampu memasukkan anak mereka ke sekolah ini.
Arasha bisa menebak bahwa latar belakang keluarga Sean bukan dari kalangan biasa karena mampu menyekolahkan Sean ketempat elit seperti ini.

Arasha menurunkan Sean dari motornya

Btw Arasha emang tau sekolahnya tanpa nanya ke Sean terlebih dahulu ya..., karena liat lambang sekolah nya di baju seragam milik Sean jadi Arasha langsung tau dimana sekolah Sean.

"Makasih ya kak udah nganterin Sean ke sekolah "
Ucap Sean setelah turun dari motor Arasha.

" Iya sama sama, belajar yang rajin ya biar pinter "
Nasehat Arasha dan Sean kecil hanya mengangguk, setelah berpamitan Arasha langsung pergi menuju sekolahnya.


Jangan lupa vote nya ya semua.......

Jiwa Yang Berbeda ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang