~•°•°•°•°•°•°•°•°•~Brakk!
Pria itu menggebrak meja didepannya dengan wajah masam.
"Sial, rencanaku selama ini gagal!"
"Bukannya menjauh dan menghiraukan Viona, ia malah dekat dengan putrinya!"
"Jika terus seperti ini... Maka putriku Vio tak akan bisa ku dapatkan!"
"Arghh! Sial!"
Pria itu mulai berdiri dari kursinya dan berjalan menuju kamar puteranya.
Cklek
Pria itu masuk dan melihat sang putra yang sedang duduk tenang dikursinya.
"Ada apa ayah kemari?.. Jika aku tak salah, ayah kemari karena ingin mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan adikku bukan?"
Mengulas senyum kecil pria itu menjawab, "Ya, aku ingin kau menemui Viona di kediamannya. Jangan lupa buat dia mengingat tentang kita."
Karena kabar Viona yang hilang ingatan karena terbentur itu, telah sampai ditelinga mereka. Jika tak salah, Viona pasti juga ikut melupakan mereka.
Selama ini, tanpa diketahui Duke Charon dan putranya, Mereka sering berkunjung ke kediaman Viona yang memang agak jauh dari kediaman Duke sendiri.
Mereka selalu bermain dan menenangkan Viona yang selalu sedih ketika diabaikan sang ayah.
Pria itu pun meminta agar Viona memanggilnya dengan sebutan ayah dan sang putra dengan sebutan kakak.
Karena tidak mengerti, Viona kecil pun hanya menurut saja.
Tetapi tanpa diketahui Viona dan yang lain, pria itu sering kali menghasut gadis itu agar terus menemui Duke lalu membuat Sang Duke marah dan mengusirnya.
Mereka melakukan itu hanya ingin Viona jadi membenci sang Ayah lalu pergi meninggalkan kediaman Delouz'n dan ikut pergi bersama mereka
Sebenarnya tanpa rencana itu pun mereka bisa langsung membawa Viona... Tapi mereka hanya ingin Viona sendiri yang meminta tanpa mereka paksa.
"Kenapa kita tidak langsung membawanya saja!" Kesal Sang Putra.
Ia juga ingin segera bermain kembali dengan adiknya.
Ia tak tahan kala mendengar berita bahwa putra sulung Duke itu mulai perhatian pada adik kecilnya!
"Kau ingin membuat Vio bersedih?!"
Mendengar itu sang putra terdiam dan membenarkannya.
"Tetaplah tenang dan jangan libatkan emosional. Aku tak ingin emosi itu menghancurkan mu dan rencana kita selama ini." Ujar Pria itu sambil menepuk bahu putranya.
"Baik ayah... Ardiaz akan berusaha untuk membawa Viona dan membuat keluarga Delouz'n itu menyesal karena telah menyia-nyiakan Adikku!"
Alexander yang mendengar itu mengulas senyum penuh arti lalu berlalu dari sana.
"Ayah... Aku akan meninggalkan rencana itu dan membawa adikku pulang tanpa persetujuan dari keluarganya atau bahkan dirinya sendiri." Gumam Ardiaz sambil menyeringai.
Ia pun bersiap-siap pergi untuk menuju kediaman Delouz'n.
•••
Alexander saat ini sedang berada diruang kerjanya. Sudah lama ia tidak menemui puterinya dan itu sangat menggangu pikirannya.
"Lebih baik aku menyusul Ardiaz dan pergi kesana diam-diam untuk memantau putriku." Alex mengangguk mantap lalu mulai berlalu darisana.
•••
Didepannya Alex melihat puteranya yang sedang berbicara serius dengan putra Duke Charon.
Nampak aura kemarahan menguar dalam diri keduanya, ia tersenyum kecil kala mendengar perkataan gentle puteranya.
"Sepertinya akan ada pertarungan hebat nanti." Gumam Alex lalu berlalu dari sana untuk mencari Puteri nya.
Ia tadi sempat ke kediaman sang putri. Namun saat disana, Adel sang pelayan yang ia tugaskan untuk menjaga putrinya itu mengatakan, bahwa Viona ada di kediaman utama Delouz'n.
Saat sedang berjalan, ia merasa ditabrak sesuatu dari belakang dan mendengar tangisan merdu yang ia kenal.
Ia berbalik dan terkejut kala melihat Vio terduduk dengan mata basah dan pipi memerah. Ia pun segera menormalkan ekspresinya dan berwajah lebih lembut dari yang tadi.
Ya.. Walaupun yang terlihat masih wajah datar.
' Putriku sangat menggemaskan! '
"Huaaa!!!, takit... Vio takit hiks.. Huhu.. "
Mendengar itu Alex tak tega, ia lalu mengangkat putrinya ke gendongannya dan merengkuh sang putri erat.
Huh, ia sangat merindukan Viona!
Tangis gadis itu mulai mereda kala Alex mengelus punggungnya halus.
"Tenanglah." Alex mencoba bicara lembut tetapi selalu ucapan datar yang ia keluarkan.
Alex tersenyum kala pandangan mereka bertemu.
Mata itu..
Bola mata mereka yang sama.. Telak membuat Alexander jatuh dan menginginkan Viona sebagai putrinya.
Ia sedari dulu selalu menginginkan anak perempuan, tetapi istrinya kini sudah tak bisa melahirkan anak kala musibah yang terjadi dulu.
Sang istri sempat terpuruk dan depresi sehingga memilih menyerah dan bunuh diri meninggalkan Ardiaz yang kala itu masih berumur tiga tahun.
Alex terpukul kala melihat kematian sang istri, tetapi Viona gadis kecil yang ia temui saat mendatangi kediaman Delouz'n itu, mampu membuat hidupnya kembali bewarna bersama sang Putera.
Sejak saat itu ia bertekad untuk membawa Viona dan mengubah marganya menjadi Rodriguez.
Viona Arrabella Rodriguez, bukankah nama yang indah?
Tetapi ia akan bermain dulu dengan Duke Charon dan melihat penderitaan lelaki itu karena telah menyia-nyiakan sebuah berlian seperti Puteri nya.
"Kita bertemu lagi dear, Ayah merindukanmu... Arra."
Mendengar ucapan Alex, membuat kepala Viona seperti dihantam sesuatu. Alex yang menyadari itu mulai panik.
"Sayang... Nak... Ada apa? Apa ada yang sakit?.. Arra jawab ayah!" Karena terlalu panik tanpa sadar Alex meninggikan suaranya.
Vio tiba-tiba mendapatkan ingatan dari Viona asli tentang lelaki didepannya ini..
Karena tak tahan dengan pusing dikepalanya, Viona jatuh pingsan.
Namun sebelum itu, ia berhasil mengucapkan kata-kata yang membuat Alex terpaku dengan dada bergemuruh senang.
"A-ayah..."
Alex mendekap Vio erat lalu menyerang Viona dengan kecupan di keningnya.
"Bertahanlah nak... Ayah selalu disampingmu.." Ujar Alex.
Ia pun berlalu darisana dengan Viona yang masih di gendongannya.
Tanpa sadar, Viona baru saja mengucapkan panggilan Ayah untuk pertama kalinya kepada seseorang.
Dan Alexander sangat beruntung mendapatkan itu!
~•°•°•°•°•°•°•°•~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Change Of Destiny
Fantasy{Jangan lupa Follow yak! } ~••~ { transmigrasi Series } Hasya Bellvyah, remaja 15 tahun yang harus banting tulang demi membantu biaya Panti Asuhan yang ia tempati. Hidup sebatang kara membuat sosok Hasya menjadi gadis yang kuat dan pemberani. Apa...