~•°•°•°•°•°•°•°•~Aula istana saat ini sudah ramai.
Para bangsawan, menteri dari Kerajaan lain berdatangan dengan keluarga besar mereka masing-masing.
Sebelum acara dimulai, Kaisar dan permaisuri beserta kedua putranya telah duduk di singgasana masing-masing.
"Hoaaamm!" Jason menguap bosan.
Ia menatap Arsen yang hanya diam memasang wajah datar dan acuhnya.
"Lama sekali!" Gerutu Jason.
Hector menoleh lalu memberikan tatapan tajam, "Duduk diam dan tenang!"
"Huft, ini yang membuatku malas datang! Tck sial!"
Jason pun pergi tanpa pamit entah kemana.
"Lihatlah putramu!"
"Dia juga putramu!" Sentak Bia kesal.
"Ayah, berhenti! Banyak yang melihat!" Tegur Arsen kala melihat Hector yang akan membalas perkataan ibunya.
"Salam Yang Mulia!" Hormat Adler.
"Hmm?"
"Sebentar lagi acara akan dimula-
"Lalu?" Potong Hector
Menghela nafas sabar Adler berujar, "Duke Charon dan Duke Alex belum datang yang mulia!"
"Tck, mereka selalu terlambat! Sekali-kali aku akan menghu-
"Tunggu saja! Maksudku, kita tunggu mereka baru memulai acara!" Bia memotong ucapan suaminya sambil menatap Hector tajam.
"Baik permaisuri, Salam!" Adler membungkuk hormat lalu pergi menyambut tamu penting lainnya.
"Tck, sayang... Kenapa harus ditunggu?!"
"Diam!"
"Ibu, dari tadi kau melirik kearah pintu aula, ada orang yang kau cari?" Tanya Arsen.
Bia mengangguk, "Ya, ibu mencari Duke Charon dan keluarganya!"
Mendengar itu Arsen mengernyit heran, "Memangnya ada apa bu?"
"Ibu penasaran dengan wajah Putri Duke Charon! Pasti dia sangat cantik seperti Valerie!!" Semangat Bia.
"Putri? Duke mempunyai putri?" Heran Arsen.
"Ya." Jawab Bia singkat.
Selama ini ja terlalu acuh pada sekitarnya, jadi maklum ia tak mengetahui ini.
lagipula Duke juga menyembunyikan identitas sang putri didepan umum.
Jadi, wajar saja ia tak tahu!
•••
"Sayang, kau dengan Papa saja ya?" Pinta Duke sambil menatap Viona memohon.
"Tidak! Viona dengan ku!" Sentak Altair sambil menjauhkan Viona yang ada di gendongannya.
Saat ini mereka telah sampai di Istana.
Duke yang tak tahan diacuhkan putrinya, mulai membujuk Viona agar mau bersamanya.
Ia akan memperkenalkan Viona nanti di dalam, agar semua orang tahu bahwa gadis mungil yang lucu dan cantik ini adalah putrinya!
"Sayang, Papa mohon!"
Ugh melihat tatapan memohon ayahnya dan wajah lesu Duke membuat Viona tak tega.
Ia menatap Altair sambil melengkungkan bibirnya, "kakak, Vio cama Papa ya. Kacian Papa," Pinta Viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Change Of Destiny
Fantasy{Jangan lupa Follow yak! } ~••~ { transmigrasi Series } Hasya Bellvyah, remaja 15 tahun yang harus banting tulang demi membantu biaya Panti Asuhan yang ia tempati. Hidup sebatang kara membuat sosok Hasya menjadi gadis yang kuat dan pemberani. Apa...