Chap : Dua Puluh Delapan.

1.5K 286 19
                                    


~•°•°•°•°•°•°•°•~

Pagi ini Duke sedang berbincang serius mengenai putrinya. Ia menatap Arthur serius, "Aku akan memilih salah satu Ksatria hebat dan kuat untuk menjaga putriku."

Arthur mengangguk setuju. "Benar Duke, Saya khawatir jika Nona akan terluka tanpa pengawasan apapun."

Duke charon menghela nafas, "Tck, karena pekerjaan gila ini,,, Waktu luang ku bersama putriku jadi sedikit. Aku tak bisa terus menjaganya jika seperti ini." Ujar Duke frustasi.

Duke berdecak pelan lalu berujar tegas, "Aku serahkan ini padamu Arthur! Pilih beberapa Ksatria hebat seperti yang kukatakan sebelumnya untuk Putriku. Selanjutnya, Aku ingin putriku yang memutuskan Ksatria mana yang akan ia pilih!"

Arthur membungkuk hormat, "Baik Duke, Saya akan mengerjakannya! Salam..."

Setelah Arthur berlalu pergi, Duke kembali mengerjakan tugas menumpuk yang ada di meja, Karena menemani putrinya kemarin.

"Tck, Kuharap Bocah satu itu menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan kembali kesini. Dengan begitu aku akan menyerahkan semua kertas menyebalkan ini padanya!" Gerutu Duke frustasi.

•••

"Waahh!!! Nona terlihat cantik dengan gaun ini!" Seru Adel takjub.

Gaun Viona.

Style Rambut Viona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Style Rambut Viona

Viona menepuk dadanya bangga, "Anaknya Papa gituloh!" Ujarnya Pede

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Viona menepuk dadanya bangga, "Anaknya Papa gituloh!" Ujarnya Pede.

Adel tersenyum lebar dan mengangguk setuju.

Viona melihat kearah cermin. Ia merasa terpukau dengan tubuh ini. Walaupun tingginya tak seberapa alias pendek, Ia tetap terlihat menawan dan juga lucu.

Viona berbalik lalu menatap Adel berbinar. Adel yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah. "Kak Adel, Vio akan bermain ke taman~ kakak ingin ikut?" Tanya Vio semangat.

Adel tersenyum hangat, "Maaf Nona, Saya tidak bisa menemani Nona bermain hari ini." Ujar Adel tak enak.

Vio merenggut mendengar itu, "Kenapa Kak?"

The Change Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang