~•°•°•°•°•°•°•°•~Malam pun tiba, Duke Charon dan Altair saat ini sedang menunggu Viona untuk berangkat ke istana.
"Putriku belum datang?" Tanya Duke heran.
"Tck, pertanyaan apa itu?! Jika Vio tidak ada disini artinya belum datang!" Pungkas Altair.
Ia masih marah dan kesal dengan Duke!
Mendengar jawaban sarkas Altair, Arthur dibuat meringis.
Duke menatap Altair tajam, "Jaga bicaramu!"
"Maaf, kelepasan!" Altair berucap tak minat.
Duke menggeram mendengar itu, kenapa anak nya kurang ajar sekali?!
Perasaan ia dan Valerie tak bersikap seperti itu?!
Sepertinya ia perlu menyelidiki Altair lebih lanjut, Siapa tau ternyata dia bukan putranya?
Tak Tak Tak
Bunyi ketukan sepatu mengalihkan atensi mereka.
Sejenak mereka dibuat terpesona kala melihat sosok bidadari mungil yang baru saja datang.
Bidadari Mungil itu tak lain adalah Viona sendiri.
Gaun indah serta riasan tipis di wajahnya, membuat Viona terlihat sangat cantik dan imut.
Mata bulat biru nya bersinar dengan binar yang tampak jelas menggambarkan suasana hatinya.
Altair meneguk ludah nya susah ketika melihat kecantikan adiknya.
Sedangkan Duke, ia terdiam sambil mengulas senyum tipis kala melihat Viona seperti istrinya, Valerie.
Gaun Viona
"Apa-apaan ini ayah?!"
Duke tersadar kala mendengar suara Altair.
Ia menoleh kearah putranya yang saat ini menatapnya tajam.
"Gaun jelek ini pilihanmu?" Tanya Altair sambil menunjuk Viona yang hanya mengerjapkan mata polos.
"Hmm." Duke menjawab malas.
"Kenapa kau memilih gaun seperti ini?!"
"Tck, memangnya kenapa hah?!" Tanya Duke kesal.
"Lihat bahu putih adikku! Kenapa jadi terekspos seperti itu?! Aku tak Terima jika nanti akan banyak yang melihatnya!"
Mendengar itu sontak Duke melihat kearah Viona yang sedang menatap mereka was-was.
Dan benar saja, Bahu putrinya terlihat!
Tck, kenapa kemarin ia tak sadar?!
"Pilihanmu sangat jelek! Tau begini aku saja yang memilihkan Gaun untuk adikku!" Sarkas Altair sambil mengepalkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Change Of Destiny
Fantasy{Jangan lupa Follow yak! } ~••~ { transmigrasi Series } Hasya Bellvyah, remaja 15 tahun yang harus banting tulang demi membantu biaya Panti Asuhan yang ia tempati. Hidup sebatang kara membuat sosok Hasya menjadi gadis yang kuat dan pemberani. Apa...