~•°•°•°•°•°•°•°•°•°•~Viona baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya pagi ini. Gadis kecil itu duduk di ranjangnya dan mulai meregangkan badannya.
Viona mengedarkan pandangannya mengamati kamar sang Duke.
Wow, Amazing, Bravo, Daebak.. Kata kata itu yang keluar dari benak Vio saat melihat mewahnya ruangan ini.
Ruangan ini bahkan lebih besar dua kali lipat dari kamar di kediamannya.
Pintu terbuka dan muncullah Duke dengan wajah segarnya. Duke pun datang menghampiri Viona yang saat ini sedang duduk di pinggir ranjang sambil memandang dirinya polos.
Ugh Menggemaskan!!!
Putrinya sangat lugu dan polos, ia tak akan membiarkan laki-laki dekat dan mengambil putrinya.
Untuk saat ini ia hanya perlu mengawasi putra pertamanya, karna jika dilihat Altair nampak sangat ingin memonopoli putrinya.
Huh, ia tak Terima!
"Tidurmu nyenyak?" Walau terkesan datar tapi Vio tau bahwa ada kelembutan disana.
Mengangguk semangat lalu berucap riang, "Hu'um, kacul nya cangat empuk dan nyaman... Vio cuka!"
Mendengar itu tiba-tiba Duke tersenyum lebar, "kalau begitu, tinggal saja disini bersama ayah!"
"Ugh bicakah?" Tanya Vio ragu.
"Tentu!!!" Seru Duke semangat.
Jika berhubungan dengan Viona, maka Duke akan menjadi sosok berbeda.
Tapi, hanya untuk putrinya seorang!
Saat ingin menjawab Viona dihentikan dengan ketukan keras dipintu.
Tok Tok Tok Tok
Duke menggeram marah sambil mengepalkan tangannya. Berani sekali orang itu mengganggu waktunya bersama Viona.
Minta dipenggal!
"Tunggu sebentar."
Viona pun hanya mengangguk dan kembali rebahan sambil berguling-guling di kasur.
Duke berdiri dan berjalan menuju pintu lalu membukanya. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Altair, Puteranya.
"Kenapa?" Duke bertanya dengan datar dan mata tajam.
Bukannya takut, Altair malah mengabaikan sang Duke. Altair berjalan masuk ke kamar melewati ayahnya dengan wajah datar.
Dugaannya benar jika Viona masih dikamar ayahnya.
Altair berjalan cepat menuju Viona yang tengkurap, masih tak sadar dengan kedatangannya. Altair langsung menggendong tubuh mungil Viona mengabaikan raut terkejut gadis itu.
Ia tak tahan! Sungguh!
Sejak kemarin ayahnya selalu memonopoli Viona!
Ia kan juga ingin!
Lihat saja apa yang akan Altair lakukan pada manusia es itu!
Dasar tak sadar diri!
"Kenapa vio digendong tuan?"
Bukannya menjawab, Altair hanya tersenyum tipis dan mencium pipi Viona.
Mendapat ciuman orang tampan membuat Viona menegang dengan wajah merah merona, karena terlampau malu ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Altair.
Melihat itu, Duke menatap tajam sang putra.
Berani sekali bocah itu menyentuh putrinya!
Tak akan ia diamkan!
Saat ingin maju mengambil Viona, Altair dengan sigap mundur dan tersenyum licik kearah Duke.
Kali ini ia yang akan bersama Viona dan mengusir Laki tua ini!
Mengerti arti senyuman itu, Duke pun dibuat terperangah.
"Ayah, tadi Sir Arthur menyampaikan pesannya padaku untukmu. Kau dipanggil Kaisar ke istana untuk bertemu."
Arghhh sial!
Bocah kurang ajar!!
Akan ku kirim bocah itu untuk bertugas ke perbatasan nanti!
Lihat saja!!!
~•°•°•°•°•°•°•°•°•°•~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Change Of Destiny
Fantasía{Jangan lupa Follow yak! } ~••~ { transmigrasi Series } Hasya Bellvyah, remaja 15 tahun yang harus banting tulang demi membantu biaya Panti Asuhan yang ia tempati. Hidup sebatang kara membuat sosok Hasya menjadi gadis yang kuat dan pemberani. Apa...