~•°•°•°•°•°•°•~Adler mengernyit heran kala merasakan aura pekat dari orang disekelilingnya. Ia pun mulai menghampiri Kaisar yang saat ini bersama Duke Charon dan Duke Alex.
"Yang Mulia, apakah acaranya bisa dimulai?" Tanya Adler yang baru saja datang.
Mendengar itu Duke Charon dan Alex menatap tajam Adler.
"Bisa-bisanya kau menanyakan itu disaat putriku menghilang, sialan!" Sentak Duke Charon.
Adler tersentak mendengar ucapan Duke. Ia menatap bingung kala orang disana menatap dirinya tajam.
"A-ada masalah?" Tanyanya heran.
Duke Charon mengepalkan tangannya. Baru saja hendak menghajar Adler, suara lembut seseorang berhasil menghentikan pergerakannya.
"Papa!!!" Teriak Viona sambil berlari kearah ayahnya dengan riang.
Mendengar suara itu sontak semua orang menoleh kearah gadis mungil yang saat ini tengah tersenyum bahagia.
Diam-diam, para tamu merapalkan rasa syukurnya, kala merasa aura seram tadi perlahan memudar.
Melihat putrinya, Duke segera berlari kearahnya. Ia mendekap erat Viona sambil menutup mata menahan gejolak dihatinya.
Ia takut jika Viona terluka.
Duke melepas pelukannya dan mulai memeriksa keadaan putrinya.
"Kau baik sayang?" Tanya Duke Charon khawatir.
"Aku baik Papa!!!!" Girang Viona.
Ia menatap heran ayahnya yang sedang menatapnya, "Papa kenapa? Wajah Papa telihat cedih? Ada yang mengganggu Papa Vio ya?! Ciapa?! Cepat bilang!" Ujar Vio memasang wajah galak sambil mengepalkan tangannya.
Melihat itu, banyak yang terpekik gemas.
Duke Alex menggigit bibirnya menahan geram, sambil mengepalkan tangannya erat.
Ia sangat cemburu melihat itu.
Andaikan gadis itu adalah putrinya, maka ia jamin... Ia akan sangat bahagia dan menjadi seseorang yang beruntung karena memiliki seorang putri seperti Viona.
"Tadinya, Papa tidak baik-baik saja. Tapi, setelah melihat Viona... Papa jadi baik, sangat baik sekarang!" Ujar Charon sambil menatap Viona hangat.
Ia mengangkat Viona ke gendongannya dan mulai mengecup Kening putrinya lama.
Cup!
"Ugh benalkah? Jadi, Vio tak pellu memukul ciapapun?" Tanya Vio lugu yang masih mengepalkan tangannya.
Duke terkekeh kecil mendengar itu, ia memegang tangan kecil putrinya, sambil mengendurkan kepalan mungil itu.
"Tidak perlu putriku!" Ujar Duke Charon sambil memeluk Viona erat.
Duke Charon menatap Alex yang saat ini tengah mengalihkan pandangannya dengan rahang mengetat menahan marah.
Ia terkekeh melihat itu.
Siapapun tak akan bisa merebut Viona darinya, bahkan jika takdir itu sendiri yang melakukannya.
"Adler, Hentikan pencarian putri Viona. Katakan pada putra Duke yang lain, bahwa Viona telah ditemukan!" Titah Hector.
"Baik yang mulia!"
Puk!
Alex menoleh kearah Hector saat ia menepuk bahunya. Alex mengangkat alisnya seolah bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Change Of Destiny
Fantasy{Jangan lupa Follow yak! } ~••~ { transmigrasi Series } Hasya Bellvyah, remaja 15 tahun yang harus banting tulang demi membantu biaya Panti Asuhan yang ia tempati. Hidup sebatang kara membuat sosok Hasya menjadi gadis yang kuat dan pemberani. Apa...