Chap : Hutang Budi.

3.3K 541 33
                                    


~•°•°•°•°•°•°•~


"Sudah kukatakan, berhenti mencari gadis itu! Fokuslah pada perintah dia!"

"Sekarang lihat akibatnya!!! tubuhmu menjadi memar seperti ini!"

Grash hanya terdiam mendengar celotehan temannya itu. Ia melirik sinis lalu berujar ketus, "Berisik!"

"YAKK, AKU TAK PERCAYA INI!!! AKU MEMBANTUMU LALU MENGOBATIMU DAN KAU MEMBALASNYA DENGAN ITU!!!" Teriaknya.

Grash memilih abai dan berdiri membenarkan jubahnya.

"Tau begini lebih baik ku tinggal saja kau di hutan waktu itu!" Ketus pria tersebut.

Grash tersenyum licik dan berujar singkat, "Kau tak akan tega!"

"Ya, aku tak akan menyangkalnya. Kau tau bukan jika aku adalah seorang pria tampan, baik hati serta dermawan?"

"Hmm," Dehem Grash malas.

"Wuah, kau kerasukan apa hingga menyetujui ucapan ku?!"

"Anggap itu balasan karena telah menolongku," Ujar Grash lalu terbaring di kasurnya.

"Yeah, aku telah menduga ini... Kau tak mungkin mengatakan itu tanpa ada alasan apapun!"

Hening

"Grash, mengenai gadis yang kau bilang, Hmm...Kurasa aku pernah meli-

"Apa?! Kau mengetahui sesuatu Dhef?!!" Tanya Grash cepat.

Melihat itu, Dhefin dibuat melongo. "Tck, jika membahas gadis itu kau selalu terlihat bersemangat."

"Tck, cepat katakan!! Kau tahu sesuatu?!"

"Kau ingat saat dia menyuruhku memantau Kediaman Rodriguez minggu lalu?" Tanya Dhefin serius.

"Hm, bukankah setelah itu kau pulang dengan memar di tubuhmu karena tak mendapat apapun?"

"Tck, lupakan tentang itu. Aku mendapatkan informasi yang tidak ku katakan pada dia."
Grash Mengernyit heran mendengar nya.

"Akan ku pukul kau jika ini tak penting!" Ujarnya datar.

Mendengus kesal Dhefin berujar, "Dengar dulu! Saat itu mereka seperti membahas mengenai seseorang, dan jika tak salah namanya Ar,,, Hmm siapa ya? OH AKU INGAT! NAMANYA ARRA!"

Grash seketika melemas mendengar itu, 'huh kukira yang mereka bahas adalah Vio'

"Apa yang mereka bahas?" Tanya Grash datar.

"Entahlah, sepertinya mereka hanya ingin mengambil Arra dari keluarganya." Dhefin berujar santai.

"Arra? Siapa keluarga kandungnya?" Tanya Grash serius.

"Hmm, jika tak salah... Dia dari keluarga Delouz'n."

Grash tersentak kaget mendengarnya, ia seketika terdiam dengan pikirannya.

Bukankah putri Duke Delouz'n hanya satu, dan itu adalah Vio. Apakah itu berarti, Arra adalah...

•••

"Salam yang mulia, salam Duke!" Ujar Viscount Leonor sambil membungkuk hormat.

Mereka mengangguk menerima salam.

"Duduklah, ada yang ingin kami tanyakan." Ujar Adler dengan senyum nya.

Leonor mengernyit heran, tetapi ia tetap duduk.

The Change Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang