2

3.4K 128 7
                                    

"Aku jaga malem ya Ma" ujar Sultan sambil berjalan keluar dari area rumah sakit.

"Makan malem gampanglah, kaki lima berjejeran kok kalo udah jam lima sore disini" ujar Sultan berhenti sebentar di pinggir pintu keluar rumah sakit.

Ia sesekali membalas pamitan rekan kerjanya yang hendak pulang dan melewatinya itu.

Setelah selesai menghubungi Lita, Sultan pun berjalan keluar dan mencari penjual gorengan yang biasanya sudah stand by lebih dulu dibanding penjual makanan lainnya.

"Bang, tahu, bakwan, sama combro bikin sepuluh ribu" ujarnya sambil memberikan selembar uang sepuluh ribu pada penjual yang sudah sangat akrab dengannya.

"Jaga malem ya dok?" tanya penjual itu sambil mengambil pesanan Sultan.

"Iya, stok aman sampe malem 'kan Bang?" tanya Sultan.

"Aman dok! Mau pesen apa, biar nanti di bikinin yang masih panas-panas" ujar penjual itu bersemangat, sambil memberikan pesanan Sultan yang sudah dibungkus rapih, beserta cabai didalamnya.

"Sip kalo gitu. Makasih Bang!" ujar Sultan sambil menepuk bahu penjual itu lalu masuk ke dalam rumah sakit lagi.

Ia masuk ke dalam rumah sakit sambil mengunyah gorengan yang tadi ia beli.

"Nih" ujarnya sambil menaruh sekantung gorengan tadi diatas meja.

Ia membukanya dan mengajak beberapa rekan kerjanya yang mendapatkan jadwal jaga malam juga untk menikmati sekantung gorengan itu.

Sultan dan beberapa rekan kerjanya bercengkrama sambil menikmati sore yang indah itu.

Sambil bergantian menjaga pasien, rekan jeawat maupun perawat bergantian mencomot gorengan tersebut.

"Yah. abis nih Tan" ujar rekan kerjanya.

"Beli lagi gih sana" ujarnya sambil tertawa.



Sultan pamit sebentar pada rekan kerjanya untuk makan malam.

Ia pun keluar dari area rumah sakit untuk makan malam diantara jajaran kaki lima.

Senyumnya mengembang ketika menemukan Gisel, sudah berdiri diambang pagar rumah sakit. Menyapanya dengan senyuman lebarnya.

"Kamu ke sini langsung dari rumah sakit kamu?" tanya Sultan sambil membuka tutup botol hand sanitizer miliknya, lalu menuangkan ke tangan Gisela.

"Iya, tadi langsung ke sini" jawab kekasihnya.

"Kamu hari ini jaga malam ya?" tanya Gisela sambil mengeluarkan tisu dair dalam tasnya.

Sultan mengangguk sambil menyeruput es teh manis pesanannya yang lebih dulu datang ketimbang ayam geprek pesanannya.

Keduanya bercengkrama sambil menunggu pesanan mereka datang.

Walaupun kedua orang tuanya tidak menyetujui hubungannya dengan Gisela, namun Sultan yakin suatu hari nanti keluarganya akan menerima Gisela dengan tangan terbuka.

Ia yakin jika cinta memang harus diperjuangkan.

"Kamu mau kol goreng aku gak? Kayaknya kebanyakan deh buat aku" ujar Gisela sambil menujuk sepiring kol goreng yang masih cukup banyak dengan jarinya yang berlumuran sambal.

Sultan melirik ke arah piring itu lalu mengangguk.

"Tumben kamu cepet kenyang" ujarnya disela-sela kunyahannya.

"Tadi aku nyemil siomay deket minimarket rumah sakit, abisnya laper banget tadi ada pasien anak kecil jatoh pas main sepeda. Aku kirain lukanya cuman lecet-lecet gitu, ternyata parah banget" ujar Gisela.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang