32

2.4K 86 0
                                    

"Aku bawa mobil aja besok" ujar Sultan. 

"Gak apa-apa?" tanya Soraya.

"Gapapa kok, kan cuman buat belajar sama diskusi sama temen-temen yang lain. Aku gak ada operasi apa-apa kok" jawab Sultan.

"Yaudah kalo gitu, aku besok bawa mobilku kalo gitu" ujar Soraya.

Soraya berjalan mengambil kunci mobil san STNK mobil suaminya dari dalam tasnya.

"Nih kunci sama STNK, aku tadi baru isi bensin juga kok" ujarnya.

"Okay, thanks" jawab Sultan.


Hati Soraya mencelus begitu menemukan fakta bahwa mobilnya tidak bisa menyala.

"Kenapa?" tanya Ardan melihat adik iparnya dengan ekspresi sedih begitu.

"Mobilku gak nyala-nyala, kenapa ya?" tanay Soraya yang mencoba sekali lagi untuk menyalakan mesin mobilnya.

Ardan membuka kap mobil Soraya dan memeriksa mesin mobil. 

"Udah lama gak kamu pake ya?" tanya Ardan.

"Iya, udah lama juga sih gak aku pake"ujar Soraya.

"Pantes, ada yang perlu di benerin deh ini" ujar Ardan menutup kembali kap mobil Soraya.

"Yahhh" 

"Kenapa?" tanya Sultan yang sudah siap untuk berangkat.

"Mobilnya Raya mogok, udah lama gak dipake soalnya" ujar Ardan yang sedang menunggu mobilnya dipanaskan sebelum berangkat ke kantor.

"Yaudah berangkat sama aku aja" ujar Sultan.

Soraya yang tengah kecewa dengan mobilnya seketika kaget dengan ucapan Sultan.

"Udah ayo sini!" ujar Sultan sambil membuka mobilnya.

Soraya yang memang harus segera bergerak cepat, segera mengambil tasnya dan pergi bersama Sultan.


"Kamu drop aku di stasiun MRT ya, aku barusan cek tempatnya gak jauh dari stasiun MRT Cipete Raya" ujar Soraya.

"Aku anterin aja langsung sampe tempatnya" jawab Sultan.

"Gausah, gapapa. Aku bisa sendiri kok. Nanti kamu kelamaan lagi" ujar Soraya.

Sultan akhirnya menurut dengan pilihan Soraya.

"Aku pergi dulu ya, assalamualaikum" pamit Soraya sambil mencium punggung tangan Sultan.

Setelah istrinya turun, Sultan memperhatikan Soraya yang berjalan menaiki anak tangga dan kemudian menghilang masuk ke dalam stasiun MRT.

Seumur hidupnya, Sultan tidak pernah membayangkan akan menikah dengan wanita setangguh Soraya.

Dulu ia pikir Gisela sudah cukup tangguh, namun sekarang harus ia akui Soraya juah lebih tangguh dibanding mantan kekasihnya itu.

"Mas Ardan bener, gue dikasih istri begini bukannya bersyukur malah kasar sama dia" 


****


Sambil menunggu kereta menjemputnya, Soraya terngiang dengan ucapan ibu mertuanya.

Tidak tega dengan menantunya yang harus terpuruk, ibu mertuanya bahkan mengizinkannya untuk menceraikan Sultan jika ia sudah tidak tahan lagi dengan pernikahan ini.

Bahkan menurut mama mertuanya, ia pantas mendapatkan yang lebih baik dari Sultan.

Usianya masih dua puluh delapan tahun, kariernya masih panjang, dan  .... kesempatan mendapatkan pria yang lebih baik juga lebih besar.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang