24

1.9K 76 5
                                    

"Kok bisa lu ngomong santai begitu ke Gisel?" tanya Emir pada Cynthia sambil berjalan keluar untuk mengambil kopi pesanan mereka.

"Soalnya pasien gue butuh internis! Nah ternyata adanya cuman dia doang. Makanya dia yang gue hubungin" jawab Cynthia.

"Lagian sekesel apapun gue sama dia, gimana pun harus profesional kalo urusan kerjaan" 

"Tumben Cyn pikiran lu bener" ujar Emir memberikan jalan bagi Cynthia untuk masuk ke dalam rumah sakit terlebih dahulu.

Ketika keduanya berjalan menyusuri lorong rumah sakit, Emir menangkap sosok yang ia kenali.

"Cyn, itu Soraya 'kan?" tanya Emir yang melihat seorang wanita yang sepertinya Soraya tengah berjalan di lorong rumah sakit.

Cynthia langsung menoleh ke arah yang Emir tunjuk, ia berhenti sebentar dan mencoba mengenali wajah sosok tersebut.

"Iya itu bener Soraya" 


"Kamu ada perlu apa ke sini?" tanya Cynthia yang akhirnya menghampiri Soraya bersama Emir.

"Jenguk orang tuanya temenku, lagi sakit. Ini aku baru selesai besuk" jawab Soraya.

"Kamu sekalian mau ketemu Sultan?" tanya Cynthia.

Soraya menggeleng.

"Dia gak mau ketemu aku kalo di dalem rumah sakit begini, kalo mau ketemu, aku harus tunggu di parkiran aja. Itupun di dalem mobil aja" ujar Soraya.

Saat itu juga rasanya emosi Emir dan Cynthia ingin meledak.

"Dia juga kayaknya lagi operasi, aku ke sini pun gak bilang dia. Tenang aja, gak ada yang ngenalin aku kok selain kalian berempat, sama ... Gisel" ujar Soraya.

Cynthia menatap Soraya dengan dalam. 

Bagaimana bisa wanita yang satu ini memiliki kesabaran luar biasa begini?

"Aku balik dulu ya ke kantor, sore sedikit aku ada meeting lagi. Bye!" Soraya pamit pada dua sahabat suaminya itu.

****

"Tan, Soraya kalo jemput lu nunggunya dimana?" tanya Emir.

"Gue suruh tunggu di pintu farmasi kalo pagi. Kalo udah malem, kan gerbang rumah sakit pada di tutup, jadinya Soraya bilang dia nunggu di deket pintu keluar kamar jenazah aja. Jangan pernah temuin gue di dalem area rumah sakit pokoknya" ujar Sultan enteng.

"Lu segitunya orang-orang gak mau tau lu udah nikah sama Soraya ya?" tanya Emir.

"Dia salah apa sih Tan?" 

Sultan hanya bisa menghela napas.

"Salah, kenapa dia mau dijodohin sama gue" ujar Sultan.

"Pernah gak sih terlintas dipikiran lu apa yang udah Soraya tinggalin?" tanya Emir.

"Maksudnya?" Sultan mengernyitkan keningnya.

"Iya, lu pernah gak nanya sama Soraya tentang masa lalunya? Tentang kehidupan dia sebelum ketemu lu?" sahut Emir.

"Gak pernah, gak tertarik" jawab Sultan singkat, tidak tertarik.

"Coba Tan sekali aja, lu tanya ke dia. Minta dia cerita tentang hidup dia sebelum ketemu sama lu gimana" ujar Emir.

"Emang lu tau dia ninggalin apa?" tanya Sultan balik.

Emir menggeleng.

"Gue gak tau, tapi feeling gue, Soraya ngorbanin sesuatu sampai akhirnya nerima kenyataan di jodohin sama lu"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang