9

1.9K 70 0
                                    

"I told her about our wedding, and she asked for a break" ujar Sultan.

Soraya tidak menyentuh makanan yang ada dihadapannya. Pikirannya seketika kacau.

Bahkan ia pun tidak menyentuh gelasnya itu.

"Makanya sekarang keadaan ya kita lagi break dulu" ujar Sultan.

"Then, how about your girlfriend?" tanya Soraya memajukan tubuhnya.

Sultan mengerutkan keningnya, tanda tidak mengerti dengan maksud Soraya.

"Ya sekarang nasibnya pacarmu dan hubungan kalian gimana?" tanya Soraya.

"Kan aku udah bilang, kita gak putus tapi dia minta break dulu buat beberapa saat. Aku bisa ngerti, lagi pula dia juga harus fokus belajar. So yeah" ujar Sultan.

Soraya tidak menyangka keadaan Sultan ternyata cukup rumit.

"Dari segala sisi, sebenernya termasuk menantu idaman. Tapi akupun gak ngerti kenapa orang tuaku gak setuju, masih menjadi misteri sampai saat ini" ujar Sultan, menjelaskan lagi mengapa kedua orang tuanya tidak memberikan restu. Satu hal yang menjadi pertanyaan dihidupnya.

Soraya bergeming memikirkan nasib hubungan calon suaminya dengan pacarnya itu.

"Ngomong-ngomong, kita jadinya nikahnya di satu tempat aja 'kan?" tanya Sultan memastikan.

Ucapan Sultan ternyata membuat lamunan Soraya pecah.

"Gak dong! Kita nikah di Masjid yang aku bilang. Aku pengen banget akad nikah di situ" ujar Soraya memohon.

"Duh! Udah deh nikahnya di satu tempat aja! Biar hemat!" ujar Sultan tidak mau kalah.

"Gak mau! Aku dari dulu udah kepengen banget nikah di situ! Ayolah! Kita nikah cuman sekali seumur hidup kok!" ujar Soraya memohon pada Sultan.

"Kalo gitu, kamu tanggung sendiri biaya nikah disitu, aku gak mau nanggung!" ujar Sultan.

"Okay! Deal!" ujar Soraya dengan penuh keyakinan.


****


Sudah hampir dua minggu sejak Sultan mengatakan tentang pernikahannya dengan Soraya, Gisela tidak menghubunginya.

Bahkan jika dipantau dari sosial medianya, Gisela hampir tidak pernah mengunggah apapun.

"Kamu udah belajar?" tanya Haryo ketika melihat putranya itu duduk-duduk santai di taman belakang rumah sambil bermain ponsel.

"Udah Pa, ini lagi istirahat sebentar" ujar Sultan.

Haryo pun duduk di sebelah putranya itu.

Ia bisa paham betul perasaan putranya yang harus menikahi wanita pilihan keluarganya.

Namun Haryo sendiri tidak bisa mentolerir hubungan Sultan dengan Gisela yang menyakiti perasaan keluarganya ini.

"Kamu dan Soraya habis nikah nanti tinggal dimana?" tanya Haryo, tiba-tiba.

"Di sini Pa" ujar Sultan dengan yakin.

Setelh berdiskusi dengan Soraya, Sultan akhirnya mantap untuk menjual apartemennya untuk biaya kuliahnya. Artinya ia akan memboyong Soraya untuk tinggal bersama keluarganya.

Haryo hanya mengangguk saja mendengar jawaban putranya ini. Ia tidak ingin ikut campur lebih dalam lagi.

"Urusan administrasi pernikahan gimana?" tanya Haryo lagi.

"Lusa baru mulai diurus, soalnya aku masih harus belajar beberapa materi lagi, dan Soraya juga sibuk sama kerjaannya" ujar Sultan.


It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang