26

2.1K 85 0
                                    

Sebenarnya Sultan ingin sekali menceritakan tentang perubahan sikap Gisela padanya, namun ia tidak mau teman-temannya malah balik mengomelinya.

"Lu jadi pulang sama gue gak?" tanya Emir pada Sultan dan Cynthia.

"Jadilah! Kapan lagi balik bareng begini?" ujar Cynthia antusias.

"Iya jadi" jawab Sultan tenang.

"Yaudah, sambil kita nunggu bokap gue jemput, beli nasi uduk dulu yuk! Gue laper, nanti makan di mobil gue aja" ujar Emir mengajak kedua temannya.


"Heh! Lu daritadi diem aja! Kenapa?" tanya Cynthia menepuk pundak Sultan.

"Gapapa" jawab Sultan cepat.

"Beneran? Lu lebih mirip orang yang lagi mikir keras ketimbang lagi gak mikirn apa-apa. Pasien lu ada yang kritis? Butuh donor? Atau kenapa?" tanya Cynthia memastikan.

Gisela berubah sikapnya!

Ingin sekali Sultan meneriakkan kalimat itu namun ia tidak ingin dimaki oleh Cynthia dan Emir.

"Soraya apa kabar Tan?" tanya Emir.

"Baik-baik aja, lagi sibuk mau pameran dia" jawab Sultan.

"Pameran apaan?" tanya Cynthia.

"Ya pameran usaha kuliner gitu" ujar Sultan.

"Wiihhh keren" ujar Cynthia.

"Eh kita mendingan jalannya cepetan deh, bokap gue udah mau sampe" ujar Emir.


Sesampainya di rumah, ternyata Soraya masih berada di kamar.

"Gak ke kantor?" tanya Sultan sambil melepaskan pakaiannya.

"Enggak, aku di rumah aja, gak gitu enak badan" ujar Soraya.

Mendengar kata 'gak gitu enak badan' membuat Sultan reflek menoleh ke arah Soraya.

Istirnya itu duduk di kursi kerjanya dengan celana panjang dan kaos tangan panjang berbahan tipis. AC kamar juga dimatikan, Soraya hanya mneyalakan kipas angin agar tidak terlalu panas, dan membuka jendela kamar. Ia juga menyalakan obat nyamuk elektronik.

"Udah makan 'kan tapi?" tanya Sultan.

"Udah, tadi pagi si Mbak beli bubur" ujar Soraya.

Sultan reflek menghampiri istrinya dan menempelkan punggung tangannya di kening Soraya.

Soraya tidak bereaksi ketika suaminya menempelkan punggung tangannya di keningnya. 

Sultan kemudian membuka tasnya dan mengambil termometer digital.

Ia mengarahkan termometer itu ke kening istrinya dan melihat suhu tubuhnya.

"Udah minum obat kan?" tanya Sultan yang sedikit khawatir karena suhu badan Soraya ternyata tiga puluh sembilan derajat Celcius.

Soraya mengangguk. "Itu aku minum panadol biru, masih ada bungkusnya di situ" Soraya menunjuk meja nakas di samping sisi tempat tidur.

"Yaudah, gak usah ke kantor dulu deh, di rumah aja. Aku mau mandi" ujar Sultan.

Soraya reflek berdiri ketika suaminya hendak mandi, ia pun juga hendak mempersiapkan baju ganti Sultan setelah mandi.

Namun Soraya justru kaget yang mendapati Sultan hanya memakai bawahan med scrub saja.

"Kamu kenapa kaget begitu?" tanya Sultan.

"Gapapa, cuman kaget aja ngeliat kamu gak pake baju gitu" ujar Soraya kemudian membuka lemari baju dan mempersiapkan kebutuhan Sultan.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang