12

1.8K 76 7
                                    

Seminggu menjadi Nyonya Sultan Richard Mihardja, sudah membuat Soraya paham dengan kegiatan suaminya selama seminggu ini bagaimana.

Keseharian menunggu ujian masuknya diisi dengan belajar, belajar dan belajar.

Walau sibuk belajar, namun pria itu masih mau diajak kerjasama mengerjakan pekerjaan rumah.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu" ujar Sultan ketika Soraya sedang mengaduk Capucinno hangat miliknya di cangkir.

Soraya menoleh ke arah suaminya dan mendapati Sultan sepertinya hendak bicara serius dengannya.

Ia menghentikan aktivitasnya dan terdiam menatap suaminya itu.

"Aku sama Gisela mutusin buat backstreet" ujar Sultan.

Bagai disambar petir, Soraya terkejut mendengar ucapan suaminya, namun di sisi lain ia tidak ingin terlihat terkejut. Berusaha untuk tetap tenang walau ia sendiri bingung bagaimana jadinya jika nanti pernikahan keduanya.

Apa Sultan akan menjadikan Gisela istri kedua? Atau istri siri? Dan berakhir menceraikannya?

Soraya hanya mengangguk mengerti.

Walau ia sadar tidak ada rasa cinta untuk suaminya itu, namun Soraya merasa tidak tenang dengan keputusan Sultan.

Ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tua dan mertuanya.

"Tapi in the mean time, kita sama-sama mau fokus belajar aja" tambah Sultan lagi.

"Yaudah, itu aja kan yang mau kamu omongin?" tanya Soraya yang tidak ingin semakin pusing dengan kenyataan rumah tangganya ini.

Sultan menggeleng.

"By the way, ini enak juga croissant-nya" ujar Sultan sambil menunjuk croissant yang dibuat oleh Soraya pagi-pagi tadi.

"Thanks" jawab Soraya singkat lalu menyeruput Capucinno miliknya.

****

"OTAK LU DIMANA SIH?" kali ini Fauzan benar-benar kesal dengan temannya.

Seumur hidup berteman dengan Sultan, sejujurnya baru kali ini Fauzan, Baskara, Emir dan Cynthia sekesal ini dengan Sultan.

"Tan dia tuh gak tau apa-apa loh! Jangan nyakitin dia gini dong! Kesian tau!" ujar Emir yang sangat tidak setuju keputusan temannya ini.

"Soraya gak ngerti apa-apa, dan gak salah juga. Udahlah putusin aja Gisel, kurang apa coba istri lu?" tanya Cynthia.

"Kurang cocok sama gue!" jawab Sultan.

Baskara terdiam dan tidak habis pikir temannya begini, padahal ternyata Soraya bersedia membiaya pendidikan Sultan tanpa merasa keberatan sedikit pun.

Bukan hal mudah tentunya.

"Lu tuh definisi gak beres bener deh" ujar Cynthia.

"Buka mata lu!! Orang tua lu gak ngerestuin lu sama Gisel, makanya lu dinikahin sama Soraya! Malah lu backstreet sama Gisel!" ujar Emir.

Cynthia tiba-tiba overthinking sendiri memikirkan nasib Soraya.

Entahlah, mungkin karena sesama wanita dan mengenal jelas watak Sultan, Cynthia tidak bisa membayangkan beratnya rumah tangga yang akan dijalani oleh Soraya dan Sultan.

Seketika juga, Cynthia, Emir, Fauzan dan Baskara tidak menyukai Gisela.

Padahal tadinya berteman baik dengan Gisela, selain karena ia adalah kekasih salah satu sahabat mereka, mereka semua berada di satu kampus, satu jurusan.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang