Soraya dan Sultan duduk serius berdua, membicarakan tentang keuangan rumah tangga mereka.
"Untuk uang bulanan kamu segini, gimana? Cukup?" tanya Soraya menunjukkan nominal yang sudah ia tulis dalam bagan berupa mind map yang berisi rencana keuangan rumah tangga mereka.
"Ini lebih dari cukup sih" ujar Sultan.
Tidak menyangka Soraya akan begitu royal padanya.
"Tapi gini, aku rencana mau menghemat pengeluaran, gimana pun walau kamu setuju untuk nanggung biaya kuliah aku, aku juga akan tetep ada kontribusi. Gimana pun juga ini tanggung jawab aku juga, kan aku yang kuliah. Jadi . . . aku gak akan berangkat pake mobil. Ya tetep dipake cuman gak selalu pake mobil. Walaupun cuman tinggal berdua, gimana pun kita harus hemat" ujar Sultan.
Soraya paham dengan ucapan suaminya.
Tumben banget dia bijak nih
"Nah yang jadi masalah . . . Aku tuh gak pernah naik kendaraan umum. Semacam bus gitu" ujar Sultan.
"Kamu pernah?" tanyanya pada istrinya itu.
Soraya mengangguk.
"Aku selama kuliah naik bus sama kereta, kalo kamu minta aku ajarin buat naik kendaraan umum, ya ayo aja" ujar Soraya.
"Kartu e-money punyaku juga masih ada kok. Kalo kamu mau, ya aku kasih nanti yang satu. Satu lagi aku biasa pake buat naik tol" ujar Soraya lagi.
"Gak usah, itu aku punya kok yang biasa aku pake buat tol. Kamu ajarin aja aku naik bus"
Di sinilah sekarang Soraya dan Sultan berada, halte bus terdekat dari apartemen Sultan.
"Kamu ke sini naik ojek online aja ya, gak mahal juga kan. Atau kalo mau sekalian olah raga, kamu bisa jalan kaki, gak begitu jauh juga dari apartemen" ujar Soraya.
Sultan mengangguk.
Untuk kali ini, Sultan akan menuruti semua ucapan Soraya. Ia akan benar-benar memasang indra pendengarannya dengan baik, agar tidak salah rute.
"Ayo tap in" ujar Soraya mengeluarkan kartunya dan menempelkannya pada mesin tap in di dalam halte.
Suaminya melakukan hal yang sama, setelah berhasil tap in.
"Nunggu di pintu yang sebelah sini, nanti kamu naik bus 6H" ujar Soraya menunjuk bus yang masih jauh untuk mencapai halte bus. Sultan mengangguk dan berusaha untuk 'menulisnya' di otaknya.
Setelah bus sampai di halte, keduanya masuk ke dalam bus beriringan.
"Kamu duduknya di sebelah sana ya, ini khusus perempuan soalnya" ujar Soraya menunjuk barisan tempat duduk di bagian belakang bus.
Reflek Sultan menarik tangan istrinya untuk duduk di sebelahnya di bagian belakang bus.
Keduanya duduk bersebelahan.
"Enak juga ya naik bus begini" ujar Sultan yang melihat sekeliling bus yang bersih, nyaman dan dingin.
"Abis dari sini kita kemana?" tanya Sultan lagi.
"Nanti transit di Budi Utomo aja, ataulanjut yang ke Kampung Melayu" ujar Soraya.
Sultan terperangah dengan istrinya yang sudah hapal dengna rute bus ini.
Apa jangan-jangan dulu ini anak pernah jadi sopir bus ya?
Baru sekali ini ia pergi menggunakan angkutan umum seperti ini. Sultan jadi takjub sendiri melihat jalanan Jakarta dari dalam bus.
Begitu bus mulai mengantri untuk berhenti di halte Budi Utomo, Soraya menepukpaha Sultan.
"Yuk, kita mau transit" ujar Soraya yang kemudian berdiri dan bersiap di dekat pintu bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomanceEntah apa alasan kedua orang tuanya tidak merestui hubungannya dengan Gisela, yang pasti mau tidak mau Sultan harus menurut untuk menikah dengan Soraya, wanita yang akan selalu ia anggap sebagai perusak masa depannya. Soraya yang sudah angkat tangan...