Part 04

14K 681 6
                                    

Elang parkiran motornya didepan toko kue Alianna. Duh kok dia jadi gugup begini ya mau ketemu sama pujaan hati. Pengen pulang tapi sayang banget udh sampai sini.

"Udhlah trobos aja. Gak usah gengsian yang ada nanti mbak Alianna kepincut duda di luar sana" gumam Elang.

Elang masuk ke dalam toko kue yang sore ini tidak begitu ramai. Matanya mencari sosok Alianna, jangan sampai wanita itu udh pulang duluan.

"Elang?..."

Elang kaget saat ada seseorang yang memanggil nya dari arah belakang. Dan orang itu adalah Alianna.

"Sore mbak Alianna" sapa Elang.

Alianna bingung kenapa adik bungsu dari Aska ada disini? Apa dia disuruh Miralda untuk beli kue disini?.

"Sore juga Elang. Kamu kesini mau beli kue?" tanya Alianna.

Elang menggeleng "Bukan mbak tapi mau ketemu aja sama mbak Alianna. Gpp kan?"

"Gpp kok, sini duduk. Saya pilihin meja yang spot nya bagus untuk kamu" ajak Alianna.

Dengan senang hati Elang mengikuti langkah Alianna. Kemanapun Alianna ajak dia pergi pasti dia akan ikut.

Kehadiran Elang Sore itu membuat beberapa orang yang ada disana terpesona dengan ketampanan nya. Bahkan sebagian dari mereka dengan sengaja mem-foto Elang.

Alianna mengajak Elang ke lantai 2. Disinilah tempatnya para muda-mudi berkumpul untuk hangout. Saat malam minggu banyak yang datang.

Elang kagum dengan keindahan yang bisa dia liat dari lantai 2 toko kue ini. Pemandangan yang menyenjukkan matanya dan mungkin bisa buat dia betah lama-lama disini.

"Silahkan duduk Elang"

"Makasih mbak Alianna. Bagus banget ya mbak spotnya bikin orang betah lama-lama disini" puji Elang.

Alianna tersenyum, bukan Elang saja yang memuji spot di lantai 2 toko kuenya. Setiap customer yang datang dan habis nongkrong disini pasti akan mengatakan hal yang sama.

"Kamu mau pesan apa? Nnti saya pesankan dibawah, kamu pasti belum makan" tanya Alianna yang masih setia berdiri sedangkan Elang sudah duduk.

"Gak usah mbak, aku kesini mau ngobrol sama mbak Alianna bukan mau makan" ucap Elang sembari menahan lengan Alianna.

"Tapi seenggaknya kamu makan kue atau roti dulu masa ngobrol gada teman cemilannya Elang"

"Kalo gitu aku aja yang pesan kebawah, mbak Alianna tunggu disini jangan kemana-mana ya"

Elang langsung lari turun ke bawah. Alianna jadi bingung sendiri dengan sikap Elang. Ia merasa Elang suka padanya tapi belum tentu. Mana mau Elang yang ganteng dan usianya masih muda kepincut sama janda usia 30 tahun.

Alianna duduk, pegel juga kakinya karena hari ini dia membantu pegawainya mengantar makanan ke meja customer.

Ia pijat kakinya sembari nunggu kedatangan Elang. Menurut dia, Elang lebih ganteng dari Aska saat usia Aska masih muda seperti Elang. Sebenarnya anak dari bapak Adam semuanya ganteng-ganteng.

Setelah pesan makanan yang dia mau, dia kembali naik ke atas. Elang menghentikan langkahnya saat melihat Alianna yang sedang sibuk memijat kakinya. Pasti pegel.

Elang menarik nafas panjang, ia janji setelah Alianna menikah dengannya dia akan melarang wanita itu untuk bekerja cukup dia aja yang kerja.

Alianna tersentak kaget saat Elang tiba-tiba menyentuh kakinya. Elang tarik kursi yang dia duduki agar pindah ke samping Alianna.

Elang taroh kedua kaki Alianna diatas paha nya lalu ia pijat kaki Alianna.

"Elang jangan, saya bisa sendiri kok"

"Sstt mbak diam aja, aku tau pasti kaki mbak pegel-pegel karena kerja tiap hari dari pagi sampai malam"

Entah kenapa Alianna jadi merasa nyaman jika berada di dekat Elang. Suatu saat nanti wanita yang menikah dengan Elang pasti beruntung karena Elang termasuk pria yang menghormati wanita.

"Makasih ya, kamu udh pesan?"

"Sama-sama mbak. Udh nnti di antar pegawai mbak"

Kaki Alianna halus banget, Elang jadi penasaran body lotion merk apa yang Alianna pakai sampai kakinya bisa halus seperti ini.

"Arka mana mbak?"

"Arka udh pulang sama Ali tadi sempat mampir kesini, pas kamu datang sekitar 5-10 menit yang lalu mereka berdua pulang"

"Loh kenapa gak di titip sama mbak Sara aja dirumah?"

"Saya gak enak tiap hari titip Arka di rumah kamu"

"Ya ampun mbak jangan gak enak begitu kan sebentar lagi kita jadi satu keluarga"

"Maksudnya?"

Elang diam tidak menjawab pertanyaan Alianna, Alianna menatap Elang dalam. Apa maksud dari ucapan Elang? Keluarga?

Elang remas kaki Alianna untuk menahan rasa gugupnya. Dia mati kutu dihadapan Alianna. Kalo dia jujur soal perasaannya bagaimana respon Alianna? Apa wanita itu terima? Atau menolaknya?.

"Elang jawab pertanyaan saya"

Elang tarik nafas panjang. Ia harus jujur pada Alianna sebelum terlambat. Dia tidak peduli dengan respon Alianna yang penting dia jujur dulu.

"Mbak Alianna, maaf kalo aku lancang sebenarnya aku kesini karena aku suka sama mbak Alianna. Mbak berhak marah sama aku tapi aku gak main-main soal perasaan aku ke mbak" ucap Elang dengan sungguh-sungguh.

Elang genggam tangan Alianna dengan erat. Ia ingin membuktikan pada Alianna bahwa cintanya tidak main-main.

Alianna hanya bisa diam saja. Ia bingung harus bicara apa setelah Elang mengatakan cinta padanya. Perasaan nya campur aduk, setelah sang suami meninggal dunia dia menutup hati untuk pria manapun.

"Maaf buat mbak kaget, gpp mbak gak jawab sekarang seenggaknya aku udh lega karena udh berani jujur sama mbak" ucap Elang sambil tersenyum.

"Sejak kapan kamu suka sama saya?"

"Pas aku pertama kali bertemu sama mbak di rumah bisa dibilang cinta pada pandangan pertama mbak" kekeh Elang.

Sesingkat itu kah bagi Elang untuk jatuh cinta padanya? Alianna tidak bisa jawab sekarang.

"Makasih udh suka sama saya tapi maaf saya gabisa jawab sekarang. Saya takut perasaan kamu hanya penasaran aja sama saya, Elang"

"Gpp mbak. Aku akan tunggu jawaban mbak, soal perasaan aku ini gak main-main mbak. Aku serius"

Alianna bisa melihat tatapan serius dari seorang Elang. Apakah dia harus membuka hati untuk Elang?

POSESIF BRONDONG [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang