Part 22

8.5K 397 4
                                    

Tak terasa minggu depan adalah hari kelulusan Elang. Elang merasa lega karena akhirnya studi S1 nya selesai tepat waktu, Elang sudah putuskan kalo dia tidak jadi kuliah di Inggris dan memilih menikah dengan Alianna.

Hal tersebut juga sudah disetujui oleh Adam dan Miralda selaku orangtua Elang. Mereka dukung sang putra untuk menikah walaupun usianya masih terbilang muda. Elang melangkahi Arlan dan Alaska untuk menikah duluan.

"Aduh dek! Abang masih kaget dengar kamu mau menikah sama mbak Alianna setelah lulus nnti" ucap Alaska pada Elang.

Saat ini mereka berdua sedang kumpul bersama di dapur menemani Miralda dan Sara yang sedang buat kue.

"Namanya juga udh jodoh bang, aku sama mbak Alianna memutuskan untuk segera menikah biar aku tenang bisa ikat mbak Alianna" balas Elang.

Alaska tertawa kecil.

"Abang tebak, pasti diantara kalian berdua kamu duluan kan yang ngajak mbak Alianna menikah?"

Elang ikut tertawa kemudian mengangguk membenarkan ucapan yang dilontarkan oleh Alaska.

"Iya aku yang ngajak mbak Alianna menikah duluan terus dia mau. Entah kenapa hati aku gak tenang sebelum dia benar-benar jadi milik aku, bang"

Alaska tepuk pundak Elang, dia bangga dengan sang adik walaupun usianya masih muda tapi Elang sudah mantap untuk menikah.

"Salut abang sama kamu dek"

Miralda hampiri kedua anaknya lalu dia letakkan piring kue di meja. Elang dan Alaska langsung ambil kue itu lalu mereka makan.

"Kamu sendiri kapan mau menikah? usia kamu hampir 30 tahun loh sayang, mau mama jodohin hm?" tanya Miralda.

"Aduh mama, jangan main jodoh-jodohan begitu nnti kalo gak cocok kasian aku. Aku masih mau sendiri nnti kalo udh jodoh pasti ketemu kok ma" balas Alaska.

"Tapi jodoh juga harus dicari Laska, jangan diam aja" sela Sara.

"Betul tuh kata mbak mu, gimana mau dapat jodoh kalo kamu aja tiap hari kerja terus di rumah sakit" timpal Miralda.

"Perasaan dirumah sakit banyak suster sama dokter cantik, bang. Masa iya gada yang buat abang kepincut?"

Tentu saja dirumah sakit Alaska sering bertemu dengan rekan kerja nya yang cantik-cantik tapi kriteria pacar Alaska bukan yang profesi nya sama seperti dirinya.

"Banyak dek tapi abang gamau dapat calon istri dokter atau suster. Abang mau cari pacar yang punya toko kue atau restoran gitu" jawab Alaska.

Elang menatap sinis ke Alaska. Ini abangnya emang jujur mau cari calon istri punya toko/restoran atau cuma mau meledek dia doang? Alianna, pacar Elang kan juga punya toko kue.

Alaska tertawa terbahak-bahak liat tatapan sinis adiknya.

"Abang bercanda"

Miralda dan Sara cuma bisa menggelengkan kepala liat Alaska yang meledek Elang.

"Kamu jadi beli rumah?" tanya Sara.

"Rumah apa, Sara?" sela Miralda.

"Itu ma, Elang mau beli rumah untuk dia dan mbak Alianna tinggal setelah menikah. Kemarin aku kasih brosur perumahan elite di daerah pik" jawab Sara.

"Kamu gamau tinggal disini aja sama Alianna setelah menikah? Disini masih banyak kamar loh" tanya Miralda.

Rumah Miralda dan Adam memang memiliki banyak kamar karena saat membangun rumah ini, Miralda dan Adam ingin menantu dan cucu mereka tinggal dirumah ini juga.

POSESIF BRONDONG [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang