Part 42

5.5K 296 9
                                    

Double up nih, ada typo tandain aja.

.
.
.

Setelah mengobrol singkat, Kenandra bersama Elang dan Adam sampai di Orlando Club untuk menemui sahabat Kenandra. Kini mereka bertiga sudah tiba disana dan suasana nya sepi karena club sedang tutup. Vino, sahabat dekat Kenandra menyambut kedatangan Kenandra beserta Elang dan Adam. Vino sudah tau kalo pagi ini Kenandra akan datang ke club nya untuk membantu Adam.

Mereka berempat langsung menuju ruang keamanan untuk mengecek cctv di club itu. Elang dan Adam lihat sekeliling club yang keliatan tampak mewah dan juga bersih, namanya juga club bintang 5 pasti menjaga kebersihan tempat agar pelanggan yang datang merasa nyaman.

"Silahkan masuk, pak Adam, Elang"

Vino mempersilahkan mereka berdua untuk masuk ke ruang keamanan disusul oleh Kenandra. Di dalam, banyak layar monitor yang memantau setiap ruangan di club mulai dari lantai 1 sampai lantai 5.

"Elang, kapan Arlan datang ke club ini sama teman-temannya dan jam berapa mereka tiba disini?" tanya Kenandra.

"Bulan lalu tanggal 15 dan jam 10 malam abang saya sampai disini bersama teman-temannya, pak" jawab Elang.

"Oke kita cek dari pintu masuk dulu biar kita tau setelah itu Arlan pergi kemana aja" ucap Vino sambil memutar rekaman cctv tanggal 15.

Dari layar monitor, mereka melihat Arlan datang bersama dua temannya yang Elang tidak kenal lalu Arlan dan temannya itu duduk didepan barista sambil pesan minum. Arlan terlihat beberapa kali minum gelas wine yang dipesan oleh kedua temannya sedangkan temannya itu hanya minum satu gelas aja, mereka berdua sepertinya sengaja mau buat Arlan mabuk berat.

Tepat jam 12 malam di hari itu, Arlan sudah mabuk berat bahkan Arlan sampai beberapa kali terjatuh. Kemudian kedua temannya Arlan membawa Arlan ke salah satu kamar yang berada di lantai 3, tak berselang lama mereka berdua pergi dari kamar itu meninggalkan Arlan sendirian dalam kondisi mabuk berat.

Kedua teman Arlan cukup lama meninggalkan Arlan di kamar itu sampai mereka berdua datang lagi bersama seorang wanita di jam 3 pagi. Lalu wanita itu masuk setelah diskusi sebentar didepan kamar dengan kedua teman Arlan dan mereka berdua pergi lagi. Rekaman cctv terus berjalan dan berhenti di jam 4 pagi, Arlan keluar dari kamar dalam kondisi setengah sadar kemudian pergi dari club dengan taksi. Selang 30 menit kemudian, wanita itu baru keluar dari kamar dan pergi ke area parkir menemui kedua teman Arlan yang membawa Arlan ke club. Terlihat salah satu teman Arlan memberi amplop ke wanita itu.

"Benar dugaan saya kalo anak saya pasti di jebak sama seseorang yang menyuruh mereka bertiga itu" desis Adam. Adam tidak terima anaknya difitnah seperti ini.

"Si pelaku memilih club saya pasti dia mengira kalo pak Adam tidak bisa melacak cctv karena di club ini melarang orang luar untuk cek cctv kecuali dari pihak kepolisian, pak" balas Vino.

"Tapi untungnya di dalam rekaman cctv wajah ketiga orang itu keliatan jelas jadi kita bisa menangkap mereka dengan mudah" sela Kenandra.

"Pak Vino, tolong copy rekaman cctv ke dalam flashdisk milik saya untuk jadi bukti" titah Elang sambil menyerahkan flashdisk ke Vino, Vino mengambilnya.

Kenandra menoleh ke arah Adam "Bagaimana pak? Bapak mau langsung lapor ke kantor polisi?"

"Iya Ken, pelakunya harus ditangkap karena sudah berani memfitnah anak saya dan mau mencemarkan nama baik saya di depan publik" balas Adam.

"Tapi pak Adam, sebaiknya bapak harus cari tahu dulu siapa pelakunya baru bapak laporkan. Kalo kita langsung lapor ke polisi itu akan makan waktu yang cukup lama untuk polisi menangkap pelaku utamanya" usul Vino.

POSESIF BRONDONG [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang