Part 03

16.2K 695 7
                                    

Berkat bantuan dari kakak ipar tercinta yang bersedia memberikan informasi tentang pujaan hati akhirnya Elang tau lokasi tempat Alianna bekerja.

Ternyata Alianna buka usaha toko kue dan roti yang di kenal dengan nama Marcelianne Cake. Toko rotinya lumayan besar dan ramai pembeli karena rasa kue dan rotinya yang enak.

Niatnya setelah pulang kuliah Elang ingin pergi kesana. Sekalian pdkt.

"Woy lang! Ngumpul yok" ajak Romeo, salah satu sahabat Elang.

Sebelumnya perkenalkan dulu sahabat Elang. Elang memiliki 3 orang sahabat yang sudah menemani dirinya sejak jaman TK.

Mereka adalah Romeo, Alden dan Bastian. Dari dulu sampai sekarang selalu berempat. Best friend forever.

"Gak dulu gue mau pergi" tolak Elang. Jangan sampai dia gagal pdkt dengan Alianna hari ini.

"Dih! Emang mau kemana sih bos? Biasanya selalu mau kalo kita ajak ngumpul" tanya Alden.

"Gue mau pdkt sama doi"

Jawaban Elang membuat ketiga sahabat bersorak gembira. Kira-kira siapa wanita beruntung yang bisa menaklukkan hati sang pangeran es?

"Sama siapa? Sama Leticia bukan?" tanya Romeo.

Di Kampus Pelita, Leticia termasuk primadona di angkatan Elang. Perempuan cantik keturunan Perancis-Jawa banyak disukai oleh cowok di kampus ini.

Leticia juga suka cari perhatian dari Elang tapi Elang gak pernah respon. Elang terkesan cuek padahal para sahabatnya sudah setuju Elang dengan Leticia.

"Wih keren anjir! Akhirnya lo jadian juga sama Cia pasti anak-anak pada broker heart nih" ucap Alden.

"Serius lo sama Cia, Lang?" tanya Bastian.

"Gak! Sampai kapanpun gue gak bakal jadian sama cewek kayak dia. Suka tebar pesona" ucap Elang.

"Lah terus siapa anjir?" tanya Romeo.

Elang tersenyum. Dia sedang membayangkan wajah cantik Alianna yang sedang tersenyum padanya. Duh bikin kangen aja neng.

"Nih bocah kenapa? Kenapa malah senyum?" tanya Alden.

"Gue lagi suka sama cewek cantik namanya Alianna. Bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama tapi usia gue sama dia beda jauh"

Alden Romeo dan Bastian menyimak cerita Elang. Mereka makin penasaran dengan wanita cantik bernama Alianna.

"Beda berapa tahun?" tanya Bastian.

"9 tahun, dia 30 sedangkan gue 21" jawabnya.

Mereka bertiga kaget. Jadi Elang jatuh cinta sama tante-tante muda? Jangan-jangan Elang malah suka sama istri orang.

"Istri orang?" tanya Alden.

"Bukan. Dia janda anak satu, anaknya suka main dirumah gue sama Theo namanya Arka. Suami meninggal dunia dan dia udh jadi janda selama 5 tahun" jawab Elang.

"Kok bisa sih kepincut sama janda? Cewek single di muka bumi masih banyak bro!" ucap Romeo.

Elang yang mendengar itu tidak senang. Maksudnya apa? Dia bebas mau mencintai siapa saja, mau itu janda atau bukan.

"Jaga bicara lo Romeo! Ini soal hati dan perasaan gue, kalo gue cinta nya sama dia lo mau apa? Yang jalanin hubungan ini gue sama dia jadi jaga ucapan lo!" ucap Elang dengan nada datar.

"Sorry Lang maksud gue bukan begitu. Gue setuju lo cinta sama siapa aja asalkan lo bahagia tapi ini gue kaget aja karena selama ini mantan lo..."

Romeo tidak melanjutkan ucapannya karena tatapan tajam Elang dan Bastian. Itu artinya dia harus diam.

"Omongan Romeo gak usah didengerin. Dia mah gitu suka iri sama lo, btw kenalin dong doi sama kita Lang" ucap Alden. Dia berusaha mencairkan suasana.

Alden sadar sebagai sahabat Elang seharusnya mereka selalu mendukung Elang apalagi soal urusan cinta. Alden tau tipe wanita yang buat Elang jatuh cinta bukan kaleng-kaleng karena Elang tipe orang yang sedikit pemilih urusan cinta.

"Kapan-kapan gue ajak dia buat ketemu sama lo bertiga. Doain gue semoga dia nerima cinta gue" ucap Elang.

"Lang, gue minta maaf soal ucapan gue tadi yang buat lo marah" sela Romeo.

Elang mengangguk "Gpp bro santai aja. Gue harap lo gak ngulangin lagi kesalahan seperti tadi"

Inilah Elang. Gampang marah dan gampang memaafkan juga. Dia tidak sungkan untuk minta maaf duluan kalo dirinya memang salah.

"Jadi sekarang lo mau cabut nih?" tanya Bastian yang diangguki Elang.

"Iya mungkin besok atau nnti malam kalo mau ngumpul. Gue takut doi udh pulang kalo gue telat kesana"

"Yaudah gpp lo pergi aja nnti kita kabarin lagi kalo jadi ngumpul" balas Bastian.

"Oke gue pamit ya"

Setelah pamit dengan sahabatnya Elang langsung mengendarai kuda besinya menuju toko kue milik Alianna.

.
.
.

Di Marcelianne Cake.

Siang ini Alianna menyuruh adiknya untuk menjemput sang putra lalu mengantarnya ke toko kue. Dia tidak enak jika Arka setiap hari harus ikut bersama Theo walaupun Aska dan Sara tidak masalah soal itu.

Toko kue ini sebenarnya milik ibunya yaitu Elisa. Sejak Alianna masih duduk di bangku SMA dia sudah mulai bekerja disini karena Elisa tidak mau toko kue nya di handle oleh orang lain.

Marcelianne Cake memiliki 5 orang pegawai belum termasuk Alianna. Alianna senang bisa membantu ibunya untuk mencari uang demi kuliah sang adik.

"Kamu sama Arka mau makan apa? Nnti mbak bisa pesan makanan dari restoran depan" tanya Alianna pada adiknya.

"Gak usah mbak, tadi aku sama Arka udh makan di jalan sebelum kesini" jawab Ali.

Ali tidak menyangka kerja keras kakak nya membuahkan hasil. Beberapa tahun yang lalu toko kue milik mama nya tidak sebesar ini. Dia bangga memiliki kakak seperti Alianna, tetap tegar walaupun harus bekerja dan mengurus anak seorang diri.

"Makasih mbak" ucap Ali yang membuat Alianna bingung.

"Makasih untuk apa? Perasaan mbak gak kasih kamu apa-apa" balas Alianna.

Ali genggam kedua tangan Alianna dengan erat, tangan yang dulu sering mengurus dirinya saat ia kecil dan ditinggal mama bekerja.

Bagi Ali, Alianna adalah sosok Ibu dan kakak untuk dirinya.

"Makasih karena selama ini mbak Alianna udh kerja keras untuk aku dan mama, aku dan mama gatau harus gimana kalo mbak Alianna gada. Aku sama mama bangga banget sama mbak" ucap Ali tulus sampai buat mata Alianna berkaca-kaca.

"Aku punya hutang budi sama mbak, semua biaya pendidikan aku di tanggung sama mbak padahal sekarang aku udh kerja. Mbak, makasih untuk semuanya ya. Ali sayang banget sama mbak Alianna"

Ali kecup punggung tangan Alianna. Sampai kapanpun akan dia genggam terus tangan sang kakak saat sang kakak mengalami masa-masa yang sulit. Dia akan menjadi superhero untuk sang kakak tercinta.

"Aduh mbak jadi pengen nangis nih, sebelumnya sama-sama Ali. Itu udh menjadi tugas mbak, selama ini mbak kerja cuma untuk mama,kamu sama Arka karena kalian bertiga sangat penting di dalam hidup mbak" balas Alianna.

Ali kadang bingung di keadaan susah maupun senang Alianna tetap berusaha untuk tersenyum. Dia tidak ingin menunjukkan kesedihan didepan orang lain.

"Mbak juga penting di dalam hidup mama, aku sama Arka nih jagoan kecil mbak yang sekarang udh besar aja" kekeh Ali.

Arka yang mendengar itu cuma bisa cemberut. Dia tidak suka dipanggil jagoan kecil.

"Jangan panggil aku jagoan kecil Om! Aku gasuka" ucap Arka.

"Sensitif banget. Om cuma bercanda aja lagian dulu kamu emang jagoan kecil nya mama Alianna" balas Ali.

"Mama, om Ali tuh" adu Arka kesal.

Alianna ketawa karena anaknya suka merajuk seperti anak kecil, tapi kalo dibilang mirip anak kecil Arka langsung marah.

POSESIF BRONDONG [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang