Jangan lupa vomen Save and share ya temen temen.
..Di sepanjang perjalanan aku terus merasa gugup, entah lah hati ini rasanya ingin melompat keluar saat membayangkan bagaimana jika nanti althar malah tetap marah dan tidak mau memaafkan ku?
Apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak pernah membujuk atasan ku jika ada masalah di perusahaan. Atau bahkan membujuk ayahku agar aku diizinkan pergi keluar bersama teman temanku.Dan untuk pertama kalinya aku harus membujuk seseorang dan itu adalah seorang raja dingin dan membosankan seperti althar. Aku yakin didalam otak althar hanya ada masalah kerajaan dan kerjaan, aku juga merasa pria itu bahkan tidak pernah melihat acara komedi untuk tertawa sejenak.
" ada apa yang mulia? Mengapa wajah anda terlihat cemas?? " tanya ananta tiba tiba.
" aku hanya sedang memikirkan sesuatu--" balas ku tidak tahu mau mengatakan apa pada ananta.
" apa anda sedang memikirkan raja? " tanya ananta lagi, kali ini raut wajah begitu khawatir.
" tidak bukan seperti itu, aku hanya takut Althar tidak akan memaafkan aku karena aku sudah benar benar keterlaluan kali ini " kelasku seadanya.
"Yang mulia anda jangan cemas, raja adalah orang yang baik meski wajah nya memang menyeramkan "
"Anna?? Sejak kapan kau jadi lebih mengerti raja dari pada aku?? " ucapku balas bertanya.
" hamba, hanya merasa seperti itu saja yang mulia, hamba tidak mengerti akan sifat raja, maafkan hamba jika hamba sudah sangat lancang "
" tidak bukan begitu maksudku, aku hanya merasa kau jadi pro pada Althar dari pada ku "
" yang mulia jangan mengatakan hal seperti itu "
Setelah perdebatan kecil itu akhirnya aku dan ananta mulai kembali membaik. Sebenarnya kami berdua sama sama takut jika Althar kembali seperti dulu. Dingin dan penuh aura dengan menyeramkan, Untung saja wajahnya tampan, jadi semua hal buruk itu tidak terlihat di wajahnya, mungkin jika saja wajahnya jelek berjanggut atau hitam seperti raja viking. Ia pasti akan terlihat seperti monster dan aku tidak akan mungkin sampai jauh jauh ke tempat ini untuk menemuinya
Kereta kuda kami akhirnya berhenti di sebuah kediaman besar di belakang istana, yaa, aku ingat jika tempat ini menghubungkan dunia luar dengan taman pribadi raja. Althar memang sering mengajak ku ke taman itu, tapi aku tidak tahu jika di ujung taman ada rumah sebesar dan semegah ini.
" selamat datang yang mulia " sapa para prajurit yang berjaga di depan Seraya membungkuk.
Mereka pun segera memanggil para pelayanan untuk menyambutku, seperti yang sudah ku bayangkan mereka seperti melihat sesuatu yang menyedihkan ada banyak sekali tatapan rindu bercampur hari dalam mata para pelayan pelayan di depanku, ya mereka adalah pelayan setia raja juga pelayan ku.
" selamat datang yang mulia ratu, kami semua menyambut kedatangan anda "
" Terima kasih " jawabku ikut terharu.
" mari yang mulia kami akan membawa anda ke dalam kamar yang sudah yang mulia raja siapkan "
" ada kamar untukku di sini? " gumam ku tak percaya.
Mereka pun membawaku kedalam sebuah ruangan yang tidak memiliki jendela, setelah masuk kedalam kamar, kini mataku di suguhkan oleh pemandangan indah dengan hamparan kolam biru yang di penuhi bunga teratai bermekaran. Aku bahkan tidak pernah melihat hal seperti ini, hanya satu hal yang kini terbesit di pikiran ku, Aku tidak percaya pria dingin dan kaku itu memiliki kreativitas seindah ini.
Banyak hal yang tidak bisa ku jelaskan selama aku mengenal Althar sebagai raja , namun banyak hal yang ku mengerti saat melihat nya sebagai pria. Dia mungkin hanya menginginkan hal yang terbaik untuk rakyat dan negara yang ia bangun.
Terlepas dari semua masalah antara ia dan tamara aku bisa melihat bahwa di balik pria dingin dan datar itu ada jiwa yang sangat rapuh, ia terlihat membutuhkan bahu untuk bersandar dari rasa lelah. Aku kadang merasa diriku ini sebenarnya jauh lebih jahat karena sejak aku datang ke tempat ini, pemikiran ku selalu di penuhi oleh rasa cemas dan kesal pada hal yang belum ku mengerti.Selain itu memang terlalu banyak penghalang di antara kami, jadi aku merasa wajar jika aku marah dan kesal saat ia memperlakukan ku dengan sebelah hati. Namun hari ini semua itu tertepis, aku ingin sekali menangis saat melihat beberapa lukisan indah yang terukir di atas kain putih di setiap ruang.
Dia melukis diriku dengan begitu indah, tidak itu bukan tamara tapi aku. Mengapa aku yakin? Tentu saja dari semua hal yang ada di dalam lukisan itu, tidak ada gaun hitam, tidak ada kuda, tidak ada mahkota tinggi. Selain pakaian berwarna merah cerah dan seikat tali yang ku gunakan untuk mengikat rambut tidak ada apa pun yang menutupi cerahnya senyumku di sana.Apakah Althar memang mencintaiku? Bukan tamara? Setelah mencoba meyakinkan diriku dengan mencari lukisan tamara yang sering ku lihat di istana tidak ada satu pun gambar yang menunjukan wajahnya di sini.
" apa kau sudah tidak marah lagi padaku? " ucap Althar yang entah kapan berdiri di belakang ku.
" kemana para pelayanan?? " omongku balas bertanya.
" mereka sudah pergi dari tadi , kau bahkan tidak mendengar suaraku? Apa yang sedang kau pikirkan?? " tanya nya lagi.
" aku hanya --- tidak ada aku hanya melihat lukisan ---"
" apa kau menyukai nya?? "
" yaa-- omong omong kau sudah tidak marah padaku?? " jawab ku berharap ia melupakan semua perkataan bodohku.
" mengapa aku harus marah? Aku sudah menunggu mu dengan sangat lama dan setelah penantian selama itu, aku harus kembali berjauhan dengan mu? " terang Althar seraya berjalan mendekat kemudian memeluk Nadine dengan erat, seakan melampiaskan semua kerinduan.
" jangan pernah pergi lagi dari sisiku, ku mohon aku tidak akan sanggup lagi menahannya "
Tak ada yang bisa ku lakukan selain memejamkan mataku merasakan semua kehangatan yang ia beri. Suasana menghening seketika, seakan di dunia ini hanya ada aku dan dia.
" biarkan aku memelukmu sebentar "
" aku tidak akan pergi kemana pun setelah ini, aku akan bersama mu bahkan sampai kau bosan melihat ku, aku sudah kembali Althar bahkan meski kelak Tuhan mengirim ku ke ujung semesta aku akan mencari jalan untuk kembali kepadamu "
" baiklah, kita akan bersama selamanya, aku juga tidak akan membiarkan siapa pun mengambil mu dariku bahkan jika Tuhan yang mengambil mu maka aku akan menghancurkan seluruh alam baka untuk membawamu kembali ke sisiku. "
" bagaimana jika aku bukan ---"
" aku tidak peduli siapa kau dan dari mana asalmu aku hanya tahu bahwa aku mencintaimu dan aku ingin bersama mu "
Pembicaraan singkat namun dalam itu akhirnya berakhir dengan sebuah cumbuan hangat yang membawa kami menuju puncak kebahagiaan.
Aku tidak peduli lagi dengan egoku. Aku hanya ingin hidup bersama orang yang ku cintai.
![](https://img.wattpad.com/cover/259392647-288-k525052.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Evil Eternal Love END
FantasyLOVE STORY FROM DREAM LAND l romance - comedy - fantasy- kingdom - historical - wuxia Kehidupan Nadine awal nya berjalan dengan normal, sebelum ia jatuh kedalam laut di tepian tebing tepat di bawah kaki patung Dewa Aramun. bagaimana tidak? dalam sa...