EMPAT PULUH LIMA

9.4K 1K 4
                                    

Jangan lupa Vote dan komen yaa temen temen

Setelah menangkap beberapa penjahat dan memastikan beberapa penjahat lainnya mati, Edghar pun segera mengejar kereta ratu yang sudah pergi menuju Istana bersama pengawalnya Ashy. Kabar ratu terkena panah musuh pun sudah masuk ke telinga Althar dan berhasil membuat pria berambut perak itu murka.

" buat siapa pun yang sudah melukai ratu memohon kematian dari pada hidupnya! Mereka benar benar sudah memancing amarahku " ucap Althar pada para pengawalnya sebelum meninggalkan ruang kerajaan.

Sesampainya di istana putih,  harez pun segera meminta ananta untuk menaburkan serbuk obat rahasia kerajaan pada luka ratu. Kini semua orang hanya dapat bersimpuh sedih karena melihat sang ratu Arth tengah tak sadarkan diri, wajah dan tubuh Nadine juga mulai memucat saat racun yang musuh taruh di ujung busur saling beradu dengan obat yang harez berikan.

" bagaimana keadaan ratu Harez?? "

Ampuni hamba yang mulia, saat ini kita hanya dapat berharap kepada Tuhan dan kekuatan hidup yang mulia ratu "

" apa yang kau katakan Harez? Dimana tabib terhebat Arth?? Apa kau sudah tidak ingin menjadi tabib kerajaan?? Hingga kau berani mengatakan hal bodoh seperti itu? " bentak Althar kesal dengan jawaban Harez.

" tidak Raja, hamba benar benar sudah berusaha semampu hamba, bahkan hamba sudah memberikan ramuan hebat yang kita miliki "

" harezz!! Apa kau benar benar ingin kehilangan seluruh klan Han mu?? "

" hamba pantas di hukum yang mulia "

" kaka tenang lah " sela Ragon yang baru saja datang .

" bagaimana aku bisa tenang sedangkan istri ku sedang berada di ambang kematian" ujar Althar seraya menggenggam lengan Nadine dengan raut kesedihan yang sangat mendalam.

"Kami pun sama sedihnya dengan anda' hanya saja jika kita berlarut dalam kesedihan aku khawatir klan juxu akan semakin puas dan senang  karena rencana mereka sudah berhasil "

" kau memang benar!! Lalu apakah Edghar sudah menangkap sisa penjahat yang mengepung kereta ratu?? "

" sudah yang mulia, mereka semua kini berada di penjara biro hakim kerajaan"

" Bawa mereka semua ke biro Hukum Raja, biar aku yang memberi mereka peringatan karena sudah berani melakukan kejahatan di kerajaanku"

" serah saja padaku yang mulia, akan ku pastikan mereka memilih mati dari pada hidup " balas Ragon menawarkan diri.

" baiklah kalau begitu, pastikan mereka menyebutkan nama pengkhianat itu!! "

" baik yang mulia, kalau begitu hamba permisi " kini Ragon pun pergi menuju Penjara untuk mengeksekusi para penjahat.

Sementara di ruangan ratu, semua orang masih tampak menunduk menunggu ratu sadar.
Tidak ada yang tahu racun apa yang sebenarnya mereka gunakan hingga obat penawar terhebat klan Han tidak bisa menawarnya.

" apa kita bisa menggunakan darah Kanmerou? " kini Althar teringat akan kuda dewa milik Ratu.

" seperti nya bisa yang mulia, hamba baru ingat jika racun terkuat klan garwald saja bisa kanmerou hilangkan dengan cepat "

" kalau begitu cepat ambil darahnya, dan pastikan dia tidak kesakitan " titah Althar yang tidak ingin menyakiti kuda kesayangan raja dan ratu Arth tersebut.

Malam pun tiba, ratu Arth masih belum juga sadar dari komanya, meski ia sudah meminum  darah kanmerou,sepertinya pengaruh racun tersebut sangat kuat.

" mengapa ratu tak kunjung bangun Harez? Apa darah kanmerou tidak lagi hebat seperti dulu? " Erang Althar semakin khawatir dengan kondisi istrinya

" tenang lah yang mulia, ratu pasti akan segera bangun karena racun di dalam tubuh ratu sudah sepenuhnya hilang, hanya saja pengaruh racun ini sangat kuat hingga menyebabkan penderitanya tidak sadarkan diri "

" kau yakin Harez?? "

" tentu saja yang mulia " jawab Harez yakin.

Ananta yang sejak tadi tak berhenti menangis kini kembali di tenangkan oleh para dayang lain. Bagaimana tidak ananta sudah bersumpah mati bersama ratu jika kelak ratu meninggal dunia, meski demikian ananta tidak menangis karena takut mati, melainkan ia tidak ingin melihat ratu lemah tak berdaya dan ananta malah tidak bisa berbuat apa apa.

" yang mulia ku mohon sadarlah" isak ananta seraya mengusap pelipis nadine yang sejak tadi bercucuran keringat.

Tak lama seorang pengawal pun datang untuk memberi laporan pada raja, dan Althar mengerti sehingga ia meminta mereka menuju ruangan raja di istana agung untuk membahas masalah ini.

" mungkin lebih baik kita membiarkan ratu beristirahat dulu, ananta kau jagalah ratu, aku akan segera kembali "

" baik yang mulia "

Rombongan Althar pun sudah kembali ke istana Agung, kini hanya tersisa para dayang dayang setia ratu yang masih menunduk di bawah menunggu sang ratu terbangun

°°°°

Mata Nadine mulai terbuka saat cahaya matahari menyinari wajahnya. " dimana ini? Mengapa cahaya dari luar begitu terang " gumam Nadine saat mengingat jarak tempat tidur ratu dan jendela begitu jauh.

" nak kau sudah bangun?? Ya Tuhan syukur lah " ucap sang ibu saat melihat Nadine membuka matanya.

" mama? " panggil Nadine terkejut

" ada apa nak? Apa kau baik baik saja?? Apa ada yang sakit? "

" tapi--- bagaimana aku bisa kembali?? "

" apa maksdumu? Ck mengapa kau sangat tidak hati hati? mama benar benar khawatir saat kau jatuh kedalam air, untung saja ayah mu dan para nelayan segera menyelamatkan mu atau jika tidak, mama tidak tahu harus mengatakan apa pada ayah mu "

" berapa lama aku tak sadarkan diri? "

" sudah hampir tiga hari , dokter mengatakan kau baik baik saja tapi kau tidak kunjung bangun-- ooh hiks hiks, ibu benar benar khawatir Nadine "

" tiga hari?? " ulang Nadine tak percaya sedang ia sudah hampir 6 bulan berada di Kerajaan Arth.

" sudah jangan banyak berpikir dulu dokter bilang kami tidak boleh membuatmu melakukan apa lagi berpikir yang berat "

" ba- baiklah " kini Nadine hanya ingin menghirup sedikit udara setelah sekian lama merasa sesak. Karena persaingan kejam istana.

Nadine masih tidak bisa mengerti mengapa ia bisa tiba tiba kembali, dan kini ia teringat betapa sakitnya tertusuk busur panah. Nadine tidak pernah mengalami luka yang  begitu parah selain patah tulang dan luka di lutut karena jatuh dari motor. Namun saat berada di dunia sana Nadine benar benar dapat merasakan bagaimana kerasnya dunia jika kita tidak bisa mengendalikan nya.

"Tapi apa yang sedang terjadi di sana jika aku kembali ke duniaku? "

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Queen Evil  Eternal Love END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang