Hal . Tujuh Belas

16.3K 1.8K 15
                                    

Jangan Lupa Vote komen dan Share ya guys..

Happy Readding

Raut wajah Tealha semakin merah saat ia mendengar bahwa raja berhasil menemukan kuda milik Ragaz, dan tentu saja penyakit akibat racunnya pun kini sudah sepenuhnya sembuh. Dan Althar tidak akan membutuhkan penawar apa pun dari Tealha.

" Aku tidak terima semua ini!!" Pakik Tealha seraya melempar segala benda yang ada di kamarnya.

" Yang mulia tenanglah " pinta Dayi, pelayan setianya.

" Bagaimana jika Althar akan membuangku? Dia pasti sudah tidak membutuhkan ku lagi!! "

" Yang mulia, hal itu tidak mungkin terjadi, Raja sangat menyayangi anda " hibur dayi lagi.

" Dasar Tamara sialan!!! Kenapa dia masih saja bisa kembali dengan hidup hidup?? Aku bahkan sudah melakukan segalanya untuk melenyapkan penyihir itu " geram Tealha semakin kesal pada Tamara.

" Yang mulia sebaiknya beristirahat, percayalah yang mulia, Raja tidak akan pernah berpaling dari anda, apa lagi jika anda bisa memberinya seorang putra mahkota " ucap Dayi dengan wajah liciknya.

" Haa, kau benar, kenapa aku tidak teringat pada hal sebrilian itu?? " Seringai Tealha menyukai saran dari abdinya.

" Tapi bagaimana aku bisa hamil jika --" ucapan Tealha terhenti saat mengingat sudah hampir satu minggu ini ia tidak tidur dengan Althar, belum lagi efek dari racun di tubuh Althar membuat Althar akan kesulitan memiliki anak

" Tenang saja yang mulia, hamba sudah menemukan cara agar anda bisa cepat hamil " saran Dayi seolah sudah siap siaga.

" Benarkah!? Kau tau? tapi bagaimana jika Althar tahu ? "

" Anda hanya perlu tidur setelah Raja sembuh dari Racun, Setelah itu serahkan segalanya pada hamba " senyum Dayi penuh siasat.

" Hahaa bagus sekali Dayi, kau memang abdiku yang sangat setia! Aku beruntung memiliki seorang abdi seperti mu " puji Tealha dengan wajah sumringahnya.

***

Berbeda dengan kediaman Ratu Arth sosok Nadine tampak sudah sangat siap untuk pergi berkeliling kota, ia berencana untuk melihat lihat lagi karena beberapa waktu lalu tak terlalu puas, lagi pula sekarang masalah dalam istana sudah diatasi.
Althar juga sudah sembuh artinya ia pasti akan segera kembali mengatur sistem kerajaan.

Namun saat nadine dan rombongannya sampai di halaman istana, mereka kini sudah di sambut oleh Ragon, Pria itu tentu saja datang dengan sebuah bingkisan besar.

" Pangeran? " Sapa Nadine formal.
Ia masih bingung harus bersikap seperti apa di depan pria typenya ini.

" Ratu kau terlalu sungkan " balas Edgar dengan tawa renyah.

" Apa yang membuatmu datang sepagi ini?? " Tanya Nadine riang.

" Um, aku sudah mendengar semuanya dan sebagai saudara Raja, aku ingin sekali mengucapkan terimakasih padamu "

Nadine terdiam saat mendengar penjelasan Ragon, sebenarnya Nadine tidak faham bagaimana Ragon bisa tahu jika Althar terkena racun, sedang hal itu disembunyikan dengan rapat oleh semua orang.

" Sudah merupakan tugasku sebagai ratu daratan ini, untuk menjaga Raja" balas Nadine seadanya.

" Ah, apa kau akan pergi?? "

Queen Evil  Eternal Love END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang