Queen Evil Eternal Love END

TIGA PULUH TUJUH

Jangan lupa Vomen yaa guys

🎋🎋🎋🎋🎋

Kereta yang di tumpangi Nadine dan Hasa kini tiba di kediaman keluarga Roddib. Kedatangan mereka pun di sambut hangat oleh nyonya Roddib serta para pelayan keluarga.

" amma??? " sapa hasa seraya memeluk wanita paruh baya yang sudah berdiri di gerbang menyambut kedatangan Sang putri.

" putriku akhirnya kau kembali kak, bagaimana keadaan mu apa kau baik baik saja?? " ucap Nyonya Roddib seraya memeriksa tubuh putrinya.

" Amma!! Aku baik baik saja " protes Hasa yang sebal karena selalu di perlakukan seperti anak kecil.

"  yaa, ya.. Baik lah, ayo kita masuk amma sudah memasakan makanan kesukaan mu" ajak Nyonya Roddib riang.

" tunggu amma, ah Ana ayo, kemarilah! Ini ibuku, amma ini sahabat ku Ana "

Tatapan nyonya Roddib pun membulat saat ia melihat seorang gadis yang tidak asing dimatanya. Ya, ia sering melihat wanita ini didalam istana jika raja mengadakan perjamuan para pejabat.

" salam nyonya " sapa Nadine sopan.

" ah-- ha yaa, selamat datang nak-- siapa namamu?? " balas Nyonya Roddib terbatas sekaligus cemas.

" nama saya Ananta "

" Ananta?? Mengapa namanya Ananta?? " batin nyonya Roddib tidak mengerti.

" baiklah ayok masuklah, anggaplah rumah sendiri " balas nya seraya memerintah pelayan untuk segera menyiapkan makanan.

" kalian pasti sangat lelah karena sudah melewati perjalanan jauh " ujar nyonya Roddib basa basi.

Jujur saja nyonya Roddib tidak tahu berbuat apa saat melihat sang ratu berada di depannya terlebih ia sudah mendengar bahwa Ratu menghilang saat acara berburu dua bulan lalu.

" mengapa Sang ratu bisa bersama putriku?? Atau dia memang benar benar teman putri ku? Mereka hanya mirip saja? " batin nyonya Roddib masih penasaran.

" amma aku membawakan hadiah untuk mu, lihat lah cantik bukan?? " ucap Hasa membuyarkan lamunan Sang ibu.

" haa, yaa ini sangat cantik, apa sekarang kau sudah pandai menyulam?? " puji nyonya Roddib  tulus.

" tentu saja, kau juga tahu aku memang pandai menyulam amma!! "Protes Hasa.

" Ana cepat ambil makanannya, ini semua masakan ibuku " kini Hasa beralih pada Nadine yang masih terdiam memperhatikan kedua anak dan ibu yang tengah melepas rindu.

Ia kini teringat akan ibunya yang pasti khawatir karena ia kini menghilang, atau mungkin mereka sudah menganggap dirinya mati seperti orang orang di Kerajaan.

" Ana ada apa?? Apa kau tidak suka dengan masakan ibuku?? " tegur Hasa saat melihat Nadine masih termenung di kursinya.

" tidak tidak, bukan itu! Aku hanya tiba tiba merindukan ibuku " jujur Nadine

" ahh, Ana memang ibumu dimana?? Apa kau ingin pulang kerumahmu?? Jika ingin aku akan menyuruh pelayan untuk mengantarkan mu ke rumah " tawar Hasa ikut sedih