Hal . Enam

22K 2.7K 13
                                    

- Second World-

Jangan lupa Vote komen dan Save
..
Xie xie

Upacara doa pun berjalan dengan lancar kehadiran Sang ratu begitu membuat para Niru dan pengikut mereka merasa terkejut juga bahagia.
Sudah hampir dua tahun mereka tak pernah melihat ratu datang ke kuil untuk berdoa, mereka memaklumi kemarahan ratu saat itu.

Tak hanya itu, para Niru juga merasa bersyukur karena ratu tak pernah meninggalkan kuil, ya. Meski tamara tak pernah lagi menginjakan kakinya ke kuil namun selama ini tamara juga lah yang membiayai serta memfasilitasi kegiatan di kuil suci, tanpa sepengetahuan Althar atau pun pihak kerajaan.
Hal itu juga yang membuat klan Fusu dan para Niru agung tak pernah melupakan kebaikan Tamara.

" Yang mulia, kami sangat senang karena kau kembali ke tempat ini lagi! Puji ratu agung Arth!!" Ujar salah satu Niru agung.

Nadine pun tersenyum hangat, serta menyuruh para tetua kuil untuk kembali duduk.

" Terimakasih atas sambutan Niru agung! Aku hanya menjalan kan kewajiban ku sebagai manusia yang mensyukuri segala kenikmatan yang mereka berikan" sahut Nadine apa adanya.

" Yang mulia, bagaimana orang orang kerajaan bisa mengatakan bahwa kau adalah monster Arth! Kau begitu baik dan mulia, ampuni kami karena sudah percaya pada rumor tak berdasar itu yang mulia " timpal seorang Niru junior.

" Tidak apa apa, aku tidak ingin membuat siapa pun mengakui tindakan ku, Niru agung bukan kah kita harus menjadi manusia yang rendah hati? "

" Anda benar yang mulia! Segala keagungan hanya milik nya. Segala puji untuk penguasa Arth "

" Baik lah, Niru agung. Seperti nya aku harus kembali ke istana, ah ya. Mulai saat ini aku akan selalu datang ke kuil suci untuk berdoa dan berbagi kepada rakyat ku. Aku tidak peduli jika raja melarang ku datang hanya karena membela seorang permaisuri " ucap Nadine yang sudah memikirkan hal apa yang akan ia lakukan untuk membuat nama Tamara kembali bersih bahkan suci di mata rakyat.

" Puji yang mulia Ratu" ucap seluruh Niru.

Nadine pun pamit di iringi rombongan pengikutnya, ia juga menyuruh para pengawal untu segera mengeluarkan beberapa karunh beras dan gandum untuk di berikan pada rakyat. Dan tanpa menunggu lama semua rakyat kota asa pun berkumpul untuk mendapatkan beras dari sang ratu.

" Yang mulia, ide anda sungguh brilian. Dengan begini raja tidak akan pernah bisa mengusir kita dari istana" bisik Ananta riang.

Jika bukan karena rahasia Tamara yang selalu memberikan bahan makanan ke kuil untuk para niru, Nadine mungkin tidak akan memikirkan ide ini, ya menenpati hati hati rakyat adalah jalan satu satunya bagi nadine untuk tetap mempertahan kan status nya sebagai ratu, ia tak peduli jika Althar tidak lagi menyukai atau menginginkan nya, selama ia bisa duduk di tahta ratu tanpa harus berperang maka ia akan melakukan cara apa pun.

Melihat antusias rakyat pun Nadine merasa sangat puas, karena setelah ini ia tidak perlu mencemaskan tentang ancaman Althar atau pun hubungan mereka.

" Ah ya, Anna. Bukan kah tadi kau bilang raja ada di kuil? Kenapa aku tidak melihatnya?" Tanya Nadine yang baru menyadari hal itu.

" Yang mulia, aku sudah berusaha menghentikan anda saat anda berjalan melewati paduka raja, tapi anda terlalu sibuk menyapa rakyat hingga mengabaikan ku"

" Benarkah?? Tapi yang mana? "

" Raja--- mereka rombongan yang berdiri di gerbang kuil! Apa yang mulia benar benar tidak melihatnya?"

" Tidak! Ah ya sudah lah, lagi pula dia yang harus nya menyapa ku! Bukan kah kabar bahwa aku mengalami hilang ingatan sudah menyebar di istana? Lalu kenapa dia tidak mencoba menyapa ku terlebih dahulu? Harus nya --- ck! Sudah lah anna, membicarakan nya hanya membuat kepala ku sakit! " Oceh Nadine panjang lebar.

Nadine tidak mengerti kenapa Althar begitu keras hati, apa dia benar benar sebenci itu pada tamara? Istrinya sendiri? Apa mudah baginya melupakan semua pengorbanan yang sudah tamara lakukan untuknya selama ini? " Ohh demi tuhan, aku sangat benci pria tidak tahu terimakasih seperti dia" batin Nadine penuh kebencian.

" Yang mulia? Anda baik baik saja?? " Tanya Annanta cemas saat melihat wajah kesal Nadine.

" Ah, ya tentu!! Anna, bisakah kita melihat lihat keadaan di kota? Aku mulai lupa bagaimana tempat---" sahut nadine yang meminta anna untuk menemaninya berjalan jalan.

Jujur saja ia juga penasaran bagaiman kehidupan orang orang di benua aneh ini. Melihat pakaian yang saja sudah membuat kening Nadine mengernyit heran, karena hampir semua bangsa Arth memakai pakaian berbahan licin seperti orang di dalam drama wuxia. Dan lihat lah rambut mereka, Nadine bahkah tidak bisa membedakan mana wanita dan pria saat mereka berjalan memunggunginya, karena rambut mereka sama panjang juga memakai perhiasan. Mungkin hanya kasta saja yang bisa Nadine bedakan karena para rakyat miskin akan memakai pakaian lusuh dan penuh tambalan.
Sedang para bangsawan akan memakai pakaian sutra halus yang warna nya saja begitu cerah.

" Anna pinta para pengawal untuk kembali ke istana, dan jangan katakan jika masih aku berada di luar" perintah Nadine yang di patuhi oleh Annanta.

Keduanya pun mulai berjalan menyusuri jalanan kota yang cukup ramai karena banyak sekali pedagang dan tempat tempat untuk berniaga.
Selain pedagang kaki lima, di kota Asa juga terdapat toko toko besar yang menjual makanan, pakaian, obat obatan, bahkan penginapan. juga masih banyak hal lain nya yang membuat Nadine merasa berada di awal abad atau mungkin di jaman sebelum masehi.

Di kota asa, mereka sepertinya belum mengenal mata uang, karena semua pembayaran di sini menggunakan sebuah batu, maksud nya batu bara seperti batu perunggu dan perak juga emas. Yang bentuk nya belum di cetak atau di bentukan menjadi uang.
Atau ada juga yang menukar beras dan barang.

Nadine sangat menikmati semua pengalam baru yang ia lihat, ah ya aku lupa mengatakan bahwa setelah selesai berdoa nadine mengganti pakian kerajaan nya dengan pakaian bangsawan biasa, karena ia tidak ingin di kenali oleh banyak orang.
Dan membuat perjalanan nya kacau

Setelah menikmati beberapa makanan dan bercengkrama dengan para warga nadine pun memutuskan untuk kembali karena hari juga sudah mulai senja.

Namun di tengah perjalanan nya ia kini di hentikan oleh sosok Ragon yang ternyata mengikuti mereka sejak mereka keluar dari istana ratu.

Nadine mencoba menutup buka matanya, saat melihat wajah Ragon yang tidak asing. Ya Ragon sangat mirip dengan seseorang yang ia kenal.

" Dia sangat mirip dengan Axel "

_______________________________
..
..
..

Queen Evil  Eternal Love END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang