EMPAT PULUH DUA

10.6K 1.1K 4
                                    

Jangan lupa Vomen
..

Kerajaan Arth

Nadine POV

Mengapa sangat sulit bagiku untuk mencintai dia? Dari segi apa pun dia sangat pantas mendapat kan cinta atau pun pemuja, pria berambut pirang dengan wajah tampan dan hidung tajam menjulang tegas bahkan senyum nya yang begitu langka akan membuat hati siapa saja luluh lantah.
Tuhan tak hanya memberinya wajah dan tubuh yang sempurna namun juga kehidupan yang layak, karena dia lah sang penguasa negri ini.

Aramun jazyi Althar --

Harus nya aku menyukai pria ini bukan? Seharusnya aku memuja atau terpana akan segala kesempurnaan yang ia miliki?
Namun mengapa sampai saat ini hati ku seolah tak tersentuh meski ia sering menebar senyuman juga kasih sayang.


Sejak awal hubungan kami hanya berbumbu dengan pertengkaran, aku bahkan merasa sangat lelah jika dia mulai mengajakku bertengkar karena sebuah hal sepele.
Bahkan sampai saat ini aku hanya menyesal karena akhirnya aku malah kembali ke istana menyebalkan ini.

Terlebih saat melihat wajah selir yang beberapa bulan lalu mencoba melenyapkan ku. Ah rasanya aku ingin sekali mendorong nya ke dalam jurang lalu menimpanya dengan batu besar, agar dia merasakan sakit yang ku rasakan selama ini.

Aku juga masih belum mengerti mengapa Tuhan mengirim ku ke tempat ini? Apa benar-benar hanya untuk merasakan penderitaan seorang ratu? Atau untuk melihat bagaimana bangsa manusia membangun negaranya agar bisa menjadi bangsa maju seperti dunia ku?

matahari bahkan sudah terbit sedang aku masih termenung memikirkan segalanya. Kulihat ananta yang masih tertidur karena semalaman menangisi kepergian ku, ya, aku cukup menyesal untuknya. Andai saja aku bisa membawanya bersama ku mungkin semuanya akan jauh lebih baik.

Aku juga belum bertemu dengan Hasa setelah kejadian kemarin, aku yakin dia pasti sangat kebingungan, namun karena statusnya dia tidak bisa melakukan apa pun, oh sungguh maafkan aku hasa, aku berjanji, aku akan membuat dirimu menjadi bagian dari keluarga ku.

Namun hal yang pertama harus ku pikirkan adalah cara menghadapi Althar, setelah malam itu aku meminta untuk menenangkan diri dan anehnya dia langsung menyetujui tanpa bertanya. Tak ingin banyak berpikir, aku cukup bersyukur dengan perubahan nya.

Aku lupa mengatakan bahwa ternyata selama aku pergi Althar menyetujui ide ku untuk menjadikan mata uang sebagai alat bayar tukar barang di negara ini. Pria itu seolah sedang melakukan segala hal yang ingin ku lakukan? Apa dia sedang merayuku? Tidak tidak! Jelas jelas dia hanya tahu bahwa aku adalah tamara wanita yang ia nikahi dahulu.

Mungkin hal ini juga yang membuat ego ku terluka, karena selama ini aku berusaha melakukan segala hal namun hanya tamara yang mereka cintai. Entah siapa yang akan percaya jika aku bukanlah tamara! Aku bukan ratu negara ini.
Itu lah yang selalu membuatku sedih juga terluka kala mengingat segala hal di dunia ini.

Pagi mulai datang, semua orang sudah terbangun dan mulai melakukan kegiatan mereka, sedang aku masih terdiam di dalam selimut tanpa tahu harus melakukan apa, karena jujur saja aku sangat malas untuk melanjutkan hidup setelah kembali tertangkap ke dalam tempat menyedihkan dan penuh pertikaian ini.

" yang mulia saatnya mandi, air mandi anda sudah hamba siapkan " ucap ananta dengan sopan. Entah apa yang terjadi pada gadis lemah ini hingga membuatnya berubah kaku.

" apa Althar menyulitkan mu selama aku tidak ada?? "  tanya ku menyelidiki.

" tidak yang mulia, sungguh! Yang mulia raja selalu memperhatikan hamba bahkan saat anda tidak ada " jelas Ananta membela.

Namun aku merasa hal ini sangat mustahil, karena selama ini ananta tidak pernah menyukai Althar karena banyak alasan.

" apa kau marah padaku? Karena aku sudah meninggal mu? "  kini aku mulai menyadari bahwa selama ini aku sudah melupakan satu satu nya wanita yang begitu baik pada ku di tempat ini.

" yang mulia apa yang anda katakan? Hamba tidak berani " 

" aku sangat faham dengan tatapan itu ana, aku terlalu egois, aku selalu memikirkan diriku sendiri, aku melupakan orang yang setia melayani ku selama ini dan malah memilih menghilang " ucapku mulai sadar bahwa aku sudah cukup keterlaluan.

"  yang mulia ---"

" lain kali aku akan membawa mu kemana pun jika aku ingin pergi, aku janji ana!!  "

" ratu apa kau akan pergi lagi?? " kini wajah ananta terlihat cemas.

" entahlah, jika Althar masih saja bertingkah menyebalkan mungkin ya! Jika itu terjadi aku akan memastikan untuk membawamu "

" Kau tidak akan pernah pergi kemana pun ratu " tiba-tiba saja suara bariton yang tidak asing di telingaku menggema di ruangan ini.

Ku lihat wajah Althar sangat tegang seolah siap menerkam ku dengan sekali lahap.

" salam yang mulia " sapa kami berbarengan.

" apa yang terjadi? Ananta mengapa ratu mengatakan omong kosong seperti itu? " selidiknya kali ini Althar langsung duduk di depan ku hingga aku bisa merasakan aura kemarahan dengan jelas di wajahnya.

" yang mulia hamba tidak mengerti maksud--"

" jangan menyalahkan pelayanku! Aku hanya mengatakan ---- ck sudahlah yang mulia, apa kau datang pagi pagi hanya untuk memarahiku?? " sungut ku yang balik menyalahkan Althar. Entah jin mana yang sudah merasuki ku hingga aku kini berani menatap wajahnya dengan tatapan tajam.

apa ini Ratu?? Apa ini hasil didikan lembah Wuji? "

mengapa kau membawa nama lembah? Bukan kah ini masalah antara kita? "

" tidak, sejak kapan kau bicara dengan wajah terangkat? "

" sejak saat ini, ahh mungkin aku sudah memutuskan bahwa mulai saat ini aku akan menatap wajahmu saat kita bicara!! " entah mengapa aku jadi emosi saat Althar malah memarahiku. Hati ku bahkan merasa sakit saat ia terus menajamkan tatapan nya padaku bahkan setelah kami sudah lama tidak bertemu.

" harez tolong tinggalkan kami " titah Althar yang membuat ruangan itu sunyi dalam sekejap.

" seperti nya kau harus mendapatkan hukuman karena sudah berani menatap wajahku Ratu!!! "

" tunggu--- apa yang kau lakukan??  " ucapan ku terhenti saat aku mulai merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh bibirku .

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Queen Evil  Eternal Love END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang