Vegas POV
Aku sebenarnya tahu bahwa aku saat ini sedang bermimpi. Di depan sana, aku bisa melihat Wolf-ku yang berlari tanpa tentu arah di tengah-tengah semak duri. Tubuh besarnya yang berbalut bulu lebat berwarna hitam pekat terlihat basah, entah karena apa. Kemudian mata merahnya yang biasa terlihat penuh keangkuhan dan keberanian, sekarang justru terlihat seperti ketakutan. Dan yang aku tidak paham, ketakutan karena apa? Karena yang aku lihat, Wolf itu hanya berlari tanpa arah tapi aku tidak melihat siapapun yang mengejarnya.
Sesak.
Ditengah-tengah ketakutan tersebut aku tiba-tiba merasa dadaku sesak. Rasanya seperti ada yang mencengkeram paru-paruku. Aku tau ini hanya mimpi, tapi kenapa aku tidak bisa bangun?! Aku berusaha sekeras tenaga berteriak, berusaha membangunkan diri sendiri. Tapi, tetap tidak bisa. Aku akhirnya memegang dada sebelah kiriku, dengan mataku tetap mengawasi wolf angkuh itu yang masih tetap berlari. Namun yang terjadi selanjutnya adalah wolf itu tiba-tiba berhenti menolehkan kepalanya ke arahku. Matanya menatap mataku. Dan ingatan terakhir yang aku lihat adalah seringai sombongnya yang mengembang sebelum aku akhirnya terbangun.
"...gas?... Tuan Vegas? Tuan Vegas!!"
Aku terperanjat. Ahh, sialan.
Kepalaku pusing sekali karena aku seketika bangun dan langsung terduduk. Sambil memegangi kepalaku yang terasa begitu pening, aku mencoba mengingat dengan jelas mimpi apa yang baru aku alami barusan.
Mimpi yang sebenarnya cukup menyeramkan meskipun tetap tidak membuatku takut. Seorang Vegas tidak akan pernah takut pada apapun. Hanya saja setelah mengalami mimpi itu aku merasa ada perasaan yang sulit untuk kujelaskan. Aku tidak paham. Tapi aku seperti merasa..... kosong?
"Tuan Vegas ini sudah hampir jam 8." Aku menoleh ke sebelah kiri ranjangku. Ken, asisten pribadi sekaligus pengawal pribadiku mengulurkan segelas air putih. Aku menerimanya kemudian meneguk air tersebut sampai habis.
Aku hanya mengangguk untuk menjawab perkataannya barusan. Dan kemudian aku langsung beranjak dari ranjangku, melepas jubah beludru hitam yang aku gunakan tidur semalam. Bersiap untuk mandi.
"Siapkan mobil saja. Aku berangkat sendiri hari ini." Perintahku. Aku melirik Ken dan mendapatinya seperti ragu untuk mengatakan sesuatu. Akhirnya aku memutar tubuhku dan menghadapnya sambil mengangkat sebelah alis.
"King Alpha Chan memerintahkan untuk menjaga Tuan lebih ekstra sampai hari peneguhan." Jawabnya. Aku menghela nafas. Pria tua itu, dia bertingkah seolah-olah adalah orang tuaku.
Meskipun sebenarnya tidak salah juga. Dia adalah ayah dari Wolf-ku. Lebih tepatnya Wolf-nya adalah ayah dari Wolf-ku. Maka dari itu akulah yang akan mewarisi tahtanya nanti. Tapi tetap saja, aku tidak memiliki hubungan darah dengannya.
"Statusku belum diumumkan. Kalau kalian mengikutiku kemanapun, publik lama-lama akan menyadari. Jangan membantah! Kamu bekerja untuk aku, bukan untuk dia." Jawabku final dan kemudian masuk kedalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE [VegasPete]
FanfictionSemua orang tau kalau Vegas adalah termasuk jajaran tertinggi Alpha terkuat yang ada di generasi ini. Tapi mereka tidak tau kalau Vegas juga merupakan The Next King Alpha yang harus segera diteguhkan pada umurnya yang ke 20, 6 bulan lagi. Sementara...