3. Shiver

29.9K 3.7K 425
                                    

PETE POV

"PETEEEE... PETEEE!!! DISINII... PETEEE CINTAKU..SINI SAYANGGG..PORSCHEEE, SINII..." Aku berhenti melangkah dan menarik nafas sebentar sambil berusaha menutupi wajah dengan poniku yang mulai memanjang. Di sebelahku, Porsche juga mulai menutupi wajahnya dengan tas kecil yang ia bawa hari ini. 

Sialan, kami malu sekali. 

Tankhun

"Damn, sebenarnya darimana dia dapat semua energi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Damn, sebenarnya darimana dia dapat semua energi itu." Bisik Porsche yang ada di sebelahku. Aku meringis sedih sambil menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaannya, tanda bahwa aku tidak tau. 

Kami berdua saat ini sedang berada didepan aula kampus, dan yang barusan memanggil –ehem, lebih tepatnya berteriak- tadi adalah Kak Tankhun. Senior kami dari klub perfilman. Iya, ini adalah hari kelulusannya, dan kami sebagai junior-junior kesangan Kak Tankhun tentunya datang ke acara kelulusannya ini.

Sebenarnya aku juga tidak terlalu paham kenapa kami bisa sedekat ini. Kak Tankhun sudah ada di tahun kedua saat aku sebagai mahasiswa baru bergabung di klub perfilman tersebut. Kak Tankhun memang sejak awal dikenal sebagai seseorang yang agak aneh, mungkin lebih tepatnya unik. Dia selalu berbicara tanpa henti, suka bergosip, dan tidak mau kalah dalam hal apapun. Mungkin memang sekilas sifatnya ini sangat buruk. Hehe iya aku akui benar. Tapi sebenarnya kalau bisa kenal Kak Tankhun lebih dalam lagi, dia adalah sosok kakak yang sangat baik dan perhatian. 

Hmm, apa karena aku memang anak tunggal jadi aku mudah terikat dengan seseorang yang mampu menjadi sosok kakak untukku?

Entahlah, yang aku tau begitu saja kami tiba-tiba dekat dan tidak terpisahkan. Sampai dimana ada Kak Tankhun, disitu pasti ada aku. Dari situ pula Kak Tankhun kenal dengan Porsche, Arm, dan juga Pol. Yang kemudian entah bagaimana, entah diplomasi seperti apa yang dilakukannya sehingga membuat ketiga temanku yang lainnya itu ikut bergabung dalam klub perfilman di tahun selanjutnya. Untuk hal ini aku wajib mengacungi jempol pada Kak Tankhun.

Aku dan Porsche melangkah beriringan sambil membelah kerumunan mahasiswa lainnya. Tentu ramai karena memang ini hari kelulusan, sehingga banyak orang juga ingin menghadiri acara kelulusan orang terdekatnya. Sama seperti kami. 

Aku bisa melihat Kak Tankhun yang masih menggunakan jubah kelulusannya terlihat sibuk membawa banyak sekali hadiah, entah bucket bunga, bucket snack, dan sebagainya. Sementara di sebelahnya, Arm dan Pol yang juga sudah datang duluan daripadaku terlihat melakukan hal yang sama. Sepertinya mereka membawakan hadiah-hadiah yang diterima Kak Tankhun.

"Kalian lama banget. Aku kan mau foto." Begitu aku dan Porsche sampai, Kak Tankhun langsung menggerutu. Aku dan Porsche hanya tersenyum garing.

"Kak selamat ya sudah lulus. Cepat bekerja habis ini." ucapku sambil mengulurkan satu hadiah kepadanya. Dan dibalas dengan senyum lebar Kak Tankhun. Aku tau dia pasti sangat bahagia sekarang. Ya siapa sih yang tidak bahagia pada hari kelulusannya?

MATE [VegasPete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang