4. The Wolf

30.5K 3.6K 664
                                    

VEGAS POV

Aku melangkahkan kakiku keluar dari mobil begitu Ken membukakan pintu penumpang. Tanganku bergerak untuk mengancingkan kancing jas sambil mataku bergerak mengawasi sekeliling. Aku saat ini berada di rumah Tankhun. Tentu saja untuk menghadiri pesta kelulusannya setelah siang tadi aku berhasil memaksakan diri untuk hadir.

Sudah lama sekali sejak aku terakhir kali mengunjungi rumah ini. Dan sepertinya tidak banyak yang berubah, tetap mewah, tetap klasik. Dan tetap menjadi rumah yang sangat sulit untuk aku sukai. Entahlah, aku juga tidak mengerti mengapa aku seringkali merasa tidak nyaman berada di rumah ini. Apa mungkin karena aku yang memang tidak terlalu dekat dengan sepupu-sepupuku itu? Oh ayolah, meskipun kami keluarga, tidak harus sedekat itu kan? Lagipula aku sudah sibuk dengan diriku sendiri dan segala urusan untuk menjadi next King Alpha sejak umur belasan. Jadi aku tidak punya kewajiban untuk mengurusi hal lain, kan?

"Kakak!" Aku menoleh dan mendapati Macau, adik kandungku menyapaku dengan semangat kemudian berlari untuk memelukku. Aku tersenyum menyambutnya. Sambil mengusap kepala Macau, aku tersadar kalau adikku ini tumbuh tinggi sekali. Bahkan di usianya yang ke 17 ini, dia sudah setinggiku. Ah rasanya aku benar-benar melewatkan banyak hal.

"Hey bro. How are you?" tanyaku masih sambil memandanginya dari ujung kepala hingga kaki.

"I'm good. I'm good." Jawabnya. "Kakak udah lama banget nggak pulang." Lanjutnya. Aku tau dari raut wajahnya saat ini pasti dia merasa sedikit kesal. Aku tertawa singkat kemudian mengusap kepalanya lagi.

"I'm sorry. Lately I've been really busy." Jawabku. Aku merangkul Macau sambil menggiringnya untuk masuk. Kami sudah terlalu lama berbasa-basi diluar. Lebih baik kami berdua segera masuk dan melanjutkan mengobrol didalam. Sementara beberapa bodyguard juga mengikutiku dari belakang.

"Tunggu..." sambil melangkah aku tiba-tiba terpikirkan sesuatu "Kamu diundang?" tanyaku pada Macau. Dia mengangguk kecil sambil memasang wajah masam.

"Kak Tankhun bilang kalau aku tidak datang dia menghancurkan koleksi gameku. Dan aku percaya karena aku tau seberapa gila dia." Gerutu Macau kemudian mendengus. Aku juga mendengus, kesal. Aku tau Kak Tankhun juga tidak begitu menyukai Macau –entah karena apa-, tapi sepertinya dia benar-benar sangat tidak menyukaiku sampai aku sama sekali tidak diundang dan bahkan ditolak hadir di pestanya.

Stop, jangan kira aku iri atau apa. Aku hanya kesal karena harus memohon untuk bisa hadir. Kalau tidak untuk rencanaku mencari mateku itu, aku juga tidak akan mau hadir di pesta si aneh Tankhun.

Ah iya mate. Aku sudah memutuskan akan menggunakan rencana ini untuk menemukan dia. Aku akan buat dia tau siapa itu Vegas! Seenaknya saja bermain-main denganku sekian lama seperti ini. Aku pastikan akan menemukanmu malam ini!

-----------

Aku meraih segelas martini dari nampan pelayan yang sedang berjalan. Kemudian berjalan menuju sofa dan mendudukinya. Aku sudah berpisah dengan Macau karena dia langsung menuju area utama pesta. Sementara aku justru diarahkan untuk menuju ke lantai dua. Entah kenapa, tapi aku tebak antara Kinn atau Khun pasti ingin berbicara –atau mencari gara gara- denganku. 

Begitu memasuki ruangan di lantai kedua ini, ternyata aku tidak sendirian. Ada beberapa wajah orang yang aku kenali dan terasa familiar. Mungkin mereka tamu VIP Tankhun, karena aku sadar beberapa diantara mereka merupakan dari keluarga yang terpandang dan aku yakin pasti mereka diarahkan untuk keperluan bisnis saat ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MATE [VegasPete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang