22. Selene

25.7K 2.4K 709
                                    

Hi? Aku bilang aku mau gak post beberapa hari kan gara-gara masih badmood. Tapi kaget banget hari ini bangun-bangun udah 100K reads padahal kemarin masih 87K *menangis*

Terharu banget aku soalnya per 26 Juni, di chapter 6 aja, books ini masih punya 1K reads dan itu aku udah seneng bangettt. Eh gaada sebulan tiba-tiba udah 100K aja :(((

So heree it is. A little gift buat kalian karena badmoodku udah turun, dikitt :) Semoga masih tetep suka book ini sampe end nanti yaaa :))

PETE POV

Aku memeluk kedua lututku erat didepan dada. Kemudian menghembuskan nafas pelan-pelan. Berusaha menormalkan detak jantung sekaligus serotonin yang sejak tadi mendadak memenuhi otakku. Terlalu menyenangkan, terlalu mendebarkan.

Aku bisa melihat nafasku menghembuskan uap yang terlihat secara jelas, menyatu dengan uap yang berasal dari air panas di bathub tempatku sekarang berada. Kemudian menghilang secara bersamaan di udara.

Aku semakin mengeratkan pelukan pada kedua lututku sendiri saat usapan usapan yang awalnya aku rasakan di punggung mulai turun menuju pinggang, kemudian pinggul. Mencoba menyusup diantara kakiku yang saat ini menempel erat didepan dada.

"Sudah selesai." Bisik Vegas. Dan aku bisa merasakan dia yang mulai membilas punggungku dengan air, menghilangkan busa-busa yang sebelumnya menempel disana.

"Thankyou," balasku, pelan. Dan aku bahkan masih bisa merasakan bahwa suaraku sendiri bergetar. Aku masih gugup.

"Sini." Vegas menarik lenganku, membuat badanku akhirnya sedikit mundur dan aku bisa merasakan Vegas yang mencoba membuatku bersandar di dadanya. Diantara kedua kakinya, didalam bathub berisi air panas ini.

Aku tau wajahku sekarang memerah dan memanas, bukan hanya karena efek suhu disini yang hangat, namun karena efek aku yang juga merasa malu. Dengan segera aku mengumpulkan busa-busa yang ada didepanku untuk menutupi tubuhku sendiri.

Vegas mendekapku, melingkarkan satu tangannya melewati bahuku sementara aku bersandar penuh di dadanya. Dan aku juga bisa merasakan jempolnya yang dengan lembut mengusap lenganku. Lagi-lagi memberikan rasa gugup sekaligus menyenangkan yang aku rasakan.

"Are you nervous?" tanyanya. Dan aku hanya bergumam untuk menjawab. Padahal aku rasanya ingin berteriak kencang untuk menjawabnya. IYA, AKU SANGAT GUGUP.

Rasanya jantungku sejak tadi sudah bekerja dengan keras, berdetak berkali-kali lebih cepat. Belum lagi sensasi aneh di perutku yang rasanya geli, mendebarkan, namun menyenangkan itu.

Aku tidak percaya aku sudah melakukannya dengan Vegas. Oh, tidak benar-benar melakukannya, sih. Tapi jelas maksudku, aku dan Vegas sudah menjejaki tingkat keintiman seperti tadi siang, dan itu membuatku..... bahagia?

Aku tidak merasakan perasaan jijik sekalipun. Oke, aku merasa malu saat terbangun dari tidur siang dan melihat Vegas yang tersenyum lebar menatapku, masih dengan aku yang ada di pelukannya. Kemudian seketika saat itu berbagai ingatan akan kejadian sebelum aku tertidur terputar dengan jelas. Yang membuatku seketika berdebar sekaligus gemetar karena sensasinya yang masih sangat jelas aku rasakan.

Aku, menyukai sensasi itu.

"Aku juga." Aku mendengar Vegas berbicara. Dan merasakan tangannya yang meraih anak-anak rambutku, menyisipkannya di belakang telingaku.

Oh tentu saja dia juga gugup. Aku merasakan dadanya yang aku sandari sejak tadi juga menghantarkan detakan-detakan yang sama kencangnya seperti milikku. Kami berdua sama-sama nervous. Sama-sama merasakan hal yang sama.

Dan entah kenapa aku merasakan itu adalah hal yang sangat adil.

Tanganku meraih satu tangan Vegas yang tidak memelukku. Menggenggamnya, memasukkan jari-jariku ke sela-sela jarinya. Kemudian membawa tangan itu pipiku. Menekannya beberapa kali disana. Tidak tau kenapa aku melakukannya, aku hanya merasa aku menyukai bagaimana Vegas selalu bersentuhan denganku saat ini. Membuatku lagi-lagi ingin bersentuhan dengan Vegas. Apapun itu bentuknya.

MATE [VegasPete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang