29. Tahapan

212 28 8
                                    

Banyak sekali kejadian tidak terduga yang membuat Liana, dan Aldi terlibat bersama, bahkan bisa sampai sedekat itu. Dan kejadian-kejadin itu terjadi persis setelah Aldi mengaku jika ia kembali jatuh cinta pada Liana. Liana tidak tahu ini hanya sekedar kebetulan atau hal yang lainnya, yang jelas sebelumnya tidak pernah ada hal semacam ini. Contohnya seperti beberapa hari yang lalu, mereka berdua tiba didepan lift bersamaan. Tidak sampai disitu, tepat setelah keduanya masuk bersamaan, tiba-tiba saja segerombolan karyawan lain berdatangan mencegah pintu lift yang sudah hampir tertutup, lalu mereka segera masuk kedalam lift tersebut. Dan itu menyebabkan lift terisi penuh sampai-sampai Liana, dan Aldi berdempetan di pojok belakang.

Kemarin saja, saat jam makan siang, mereka tidak sengaja bertemu di restoran yang sama. Dan pada akhirnya, mereka jadi makan bersama tanpa rencana sama sekali. Selain itu masih ada beberapa kejadian tidak terduga lainnya. Hal ini sampai membuat Liana hampir tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri, apalagi dengan Aldi yang juga semakin menunjukan perasaannya kepada Liana. Bagi Liana, ini sudah seperti godaan besar untuknya, sungguh.

Dan entah apa lagi yang akan terjadi hari ini, tapi Liana harap tidak akan ada kejadian yang semakin membuat jantungnya bekerja dengan tidak normal. Jika itu sampai terjadi, ia tidak tahu bagaimana lagi caranya untuk menahan diri.

"Kamu lagi gak enak badan?"

"Huh?" Liana otomatis menghentikan langkah kakinya, menatap kearah Aldi yang ada disampingnya. Dari apa yang Liana lihat, ada sorot khawatir di mata Aldi. "Enggak, kok," jawab Liana meyakinkan, karena nyatanya ia memang baik-baik saja.

"Hari ini kamu sering melamun. Kamu juga kelihatan lebih letih dari biasanya."

"Ah, itu?" Liana terdiam sesaat karena ia cukup ragu harus memberitahu Aldi atau tidak. "Itu cuma efek dari tamu bulanan aku doang, kok." Liana langsung menatap kearah lain saat mengatakan itu. Ia tidak tahu ekspresi apa yang Aldi tunjukan, ia juga tidak mau tahu. Tapi yang jelas Aldi sempat terdiam lebih lama dari seharusnya.

"Kalo mau, kali ini kamu boleh gak ikut aku meeting. Aku bisa suruh orang lain atau kesana sendiri juga bisa, kok."

"Nanggung, kita udah disini juga." Liana menjawabnya sambil menatap kesekeliling tempat mereka berdiri. Saat ini mereka sudah ada di depan lift, untuk pergi ke tempat meeting yang kali ini bisa memakan waktu sampai setengah jam-an. "Lagian aku gak papa, kok. Nyeri sama pegelnya juga masih wajar, masih bisa dibawa kerja."

Aldi boleh mengaku jika ia kembali jatuh cinta pada Liana, tapi itu bukan berarti Liana bisa menjadikan hal tersebut sebagai bahan agar ia bisa santai-santai padahal sedang di jam kerja. Liana juga tidak mau sampai Aldi membiarkannya seleluasa itu. Kerja tetaplah kerja, tidak ada kaitannya dengan perasaan pribadi.

"Kalo ada apa-apa, langsung ngomong ke aku aja!" Aldi tidak hanya memberikan senyuman kecil pada Liana, tapi kali ini Aldi juga memberikan usapan lembut tepat di punggungnya.

Liana gelagapan, ia sampai menatap ke sekeliling, takut-takut ada yang melihat kelakuan Aldi ini. Kalau itu terjadi, bisa-bisa dirinya menjadi bahan gosip di kantor, apalagi semua karyawan disini tahunya jika Aldi adalah suami dari Oliv.

Dan berbeda dari Liana, Aldi malah tergelak pelan. "Gak ada orang lain, Na. Mereka lagi pada sibuk kerja," ujarnya terlalu enteng sebelum akhirnya masuk lebih dulu kedalam lift. Aldi nyatanya sadar maksud dari gelagat Liana. "Ayo, masuk!" ujarnya yang membuat Liana menghela napas pelan dan akhirnya mengikuti Aldi.

Awalnya mereka hanya berdiri digaris yang sama dalam keterdiaman, tapi tidak berangsur lama karena begitu pintu lift tertutup, Liana langsung menatap kearah Aldi.

"Al?" panggil Liana yang dibalas deheman pelan oleh Aldi. Pria itu juga balik menatap Liana, membuat mereka kali ini saling berhadapan. "Jangan berinteraksi lebih dari atasan sama bawahan kalo lagi di kantor. Aku gak mau sampe ada kabar yang enggak-enggak. Kamu paham maksud aku, kan?" walaupun sempat ragu, pada akhirnya Liana bisa mengatakan hal yang terlintas di pikirannya.

Ex Boyfriend | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang