Ku Lupakan Kamu dengan Bismillah
.
.
.Selamat Membaca 💫
***
Semua penumpang pesawat sudah berada di dalam, Winda beserta rombongan pun juga sudah disana. Gadis itu mengeluarkan ponselnya, memotret dari jendela pesawat pemandangan diluar sana.
Namun tiba-tiba dia terkejut, dia memeriksa tas kecil yang disandangnya. Dia terus meraba sekitar sehingga mengganggu Hana, rekan kerjanya.
"Han ... lihat botol minum aku? Yang warna ungu?" tanya Winda khawatir.
"Bukannya Lo tinggal di taman tadi?" tanya Hana.
"W-what? Lo serius?" Winda panik.
"Gue pikir Lo emang sengaja ninggalin disana. Lagian itu botol udah nampak usang banget." Hana berkata jujur. "Kenapa?"
"Itu botol berharga banget! Itu botol Abang!" paniknya.
Winda segera berdiri dari tempat duduk, namun Hana menahannya. "Lo mau kemana? Kita mau take off!"
"Botol minum itu!" Winda lebih memperdulikan benda pemberian Rahmat ketimbang keberangkatannya.
"Winda!" hardik Hana namun gadis itu cukup lincah hingga dia berhasil lepas.
Dia keluar saat pramugari hendak menutup pintu, dengan gesit agar bisa keluar dari pesawat tersebut.
"Mba mau kemana?" tanya pramugari. Dia bahkan mencegat gadis itu.
"Ada yang ketinggalan! Aku harus ambil," jujurnya. Winda berusaha lepas, dia melepas cegatan tersebut hingga terhuyung saat tiba diluar. Dia berlari menuruni tangga meninggalkan pesawat.
"Mba!" panggil pramugari itu memelas.
"Aku pesan tiket baru aja! Gapapa!" Winda menganggap enteng.
Akhirnya pramugari itu menutup pintu pesawat, membiarkan Winda yang keras kepala.
Ternyata perjuangannya tidak sia-sia, botol itu masih ada disana. Winda pikir, dia akan kehilangan benda berharga itu.
"Alhamdulillah, masih ada." Dia berucap syukur. "Wait ... hp aku mana?" Dia bertanya pada diri sendiri.
"Huaaaa .... ketinggalan di pesawat!" Dia merengek.
Gadis itu putus asa, tidak ada ponsel yang bisa digunakan untuk mengabari siapapun. Untung saja tasnya tidak ketinggalan sehingga dia tidak perlu panik untuk memesan tiket berikutnya karena ada dompet disana.
Winda berjalan pelan, sembari terus memperhatikan botol ungu itu. Dia rasa berjalan dipinggir, namun mengapa suara klakson mobil terus mengusik?
Winda melepas pandangan, ternyata dugaannya salah. Dia kini tengah berada di tengah jalan, sedang sebuah mobil dengan cepat melaju kearahnya.
Ciiiiit—---- brak!
Gadis itu terpental ke belakang, punggungnya menghantam pembatasan jalan sedang ada batu besar di belakang yang menanti kepalanya.
Seketika tempat itu menjadi kerumunan yang tidak direncanakan. Sedang pengemudi itu segera keluar membawa koper.
"Kak?" seorang gadis yang masih seumuran anak sekolah tampak ketakutan mengetahui sang sopir telah melakukan tabrakan.
"Huriyah pergilah, nanti terlambat! Biar ini jadi urusan kakak!"
Meski dengan ragu, gadis itu meninggalkan sang sopir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Lupakan Kamu dengan Bismillah
Romance"Aku mencintaimu karena Allah, maka dengan nama Allah juga aku melupakanmu." Tentang cinta yang membara, juga tentang rasa yang bungkam. Tentang sebuah perjuangan, juga tentang ketidakpedulian. Dan juga tentang sebuah keikhlasan dengan melupakan. ©D...