23

2.4K 259 20
                                    

Shouyo terbangun di pagi harinya sambil mengerjapkan matanya karena cahaya matahari yang masuk melalui jendela besar yang dari semalam tidak ditutup gordennya.

Menampilkan pemandangan yang berbeda dari apa yang biasa Shouyo lihat di istana Sakusa sebelumnya.

Ia meraba kasur di sampingnya dan cemberut saat tak mendapati Sakusa Kiyoomi disana.

Tapi ia tiba-tiba tersentak kaget saat tiba-tiba saja pintu kamar di buka. Menoleh dan ia bisa melihat pangeran vampir masuk dengan tampilannya yang menawan seperti biasanya.

"good morning baby~" sapa Sakusa sambil melangkahkan kakinya perlahan ke arah kasur.

"morning Omi-kun~" balas Shouyo sambil menggeliat seperti anak kucing pemalas. Dan ia seketika memerah padam saat sadar bahwa ia tak mengenakan sehelai kainpun.

Sakusa yang tau apa yang ada di pikiran pengantinnya sontak terkekeh kecil, sambil mendudukkan dirinya di pinggir kasur.

Mengundang Shouyo untuk menyembunyikan seluruh tubuhnya termasuk kepala ke dalam selimut, menutupi wajah memerahnya dari Sakusa.

"ayo pakai ini" ujar Sakusa saat dirinya sudah tidak tertawa lagi, mengulurkan kemeja khas keluarga kerajaan yang memiliki renda di kerah dan pergelangannya pada Shouyo.

Sementara tangan satunya yang bebas mengelus pucuk kepala Shouyo walau terhalang oleh selimut.

Shouyo menyembulkan kepalanya keluar dari balik selimut, menatap Sakusa dengan pandangan polos, lalu beralih ke apa yang Sakusa berikan.

"kita mau pergi?" tanyanya bingung, karena biasanya Sakusa tak pernah menyuruhnya memakai sesuatu, itu semua terserah Komori yang sangat telaten.

"tidak, aku hanya ingin melakukan sesuatu di aula singgasana" jawab Sakusa yang malah membuat Shouyo memiringkan kepalanya makin bingung.

"dansa"

Satu kata itu keluar dari bibir Sakusa saat tau pengantinnya tak mengerti dengan apa yang di maksud olehnya.

Shouyo ber-oh ria, lalu seketika ia memerah kembali dan menutup wajahnya dengan selimut mengundang kekehan dari Sakusa.

"kenapa hm?" tanya Sakusa sembari mengelus dan memeluk tubuh mungil Shouyo yang terbalut selimut.

"Sho gak bisa berdansa" jawab Shouyo dengan nada lirih dan suaranya seolah terbenam oleh selimut.

"tidak apa, aku akan mengajarimu nanti" balas Sakusa setelah ia terkekeh kecil mendengar apa yang Shouyo katakan.

"benarkah?" tanya Shouyo semangat sambil menyembulkan kembali kepalanya keluar dari selimut dengan manik madu yang berbinar.

"tentu saja" balas Sakusa dengan senyum lebar yang membuatnya memamerkan taringnya.

"nah sekarang, mandi lalu kita akan sarapan. Atau kamu ingin aku memandikanmu?" tanya Sakusa dengan yang awalnya senyum penuh kasih sayang berubah menjadi seringai licik.

"NOOO! Sho bisa sendiri!" balas Shouyo cepat, sembari bangun dari tidurnya.

Dengan cepat, pemuda itu menyambar pakaian yang ada di tangan Sakusa. Lalu berlari ke arah kamar mandi tak sadar bahwa ia berlari dengan telanjang di hadapan Sakusa.

Mengundang kekehan lainnya dari sang pangeran vampir.

~♥~

Setelah sarapan, keduanya kini sudah ada di aula dengan satu singgasana yang sangat gagah di atas podium.

Shouyo menatapnya dalam diam, teringat dengan lukisan Sakusa dengan kedua orang tuanya dulu yang ia lihat saat nekat membuktikan keberadaan monster di hutan terlarang.

"nanti aku akan menyuruh Komori memasang satu lagi untukmu"

Kalimat itu tiba-tiba keluar dari bibir Sakusa dengan mudahnya, membuat Shouyo tersentak kaget dan menoleh ke arahnya dengan wajah memerah.

Tau benar apa artinya.

"a-aku tidak meminta" ucap Shouyo gugup, sambil memainkan kedua jari telunjuknya dan menunduk.

"tapi bukankah akan sepi jika aku sendirian disana? Maka dari itu kamu akan menemaniku" ucap Sakusa yang mana hal itu membuat Shouyo makin memerah padam.

"oh atau jangan-jangan kamu ingin duduk di pangkuanku?"

"TIDAK!"

"hahaha baiklah baik~ sekarang aku akan mengajarimu berdansa, izinkan aku" ucap Sakusa sambil mendekati Shouyo dan menelusupkan tangannya pada pinggang ramping Shouyo.

"kamu hanya perlu berayun mengikutiku" bisik Sakusa tepat di telinga Shouyo saat pemuda itu membalas uluran tangannya sementara tangan satunya lagi ada di atas bahunya.

Shouyo mengangguk mengerti, mengikuti gerakan Sakusa yang sangat perlahan. Sembari menatap ke bawah agar tak menginjak kaki sang pangeran vampir.

Komori menatap dari balik tirai di belakang singgasana milik tuannya. Sudut bibirnya terangkat, senang melihat hubungan keduanya tak ada yang namanya permasalahan.

Teringat hari sebelumnya saat kedatangan pemimpin manusia serigala dengan antek-anteknya dan membicarakan tentang Hinata Shouyo yang akan membunuh Sakusa Kiyoomi.

Tau benar itu tidak akan terjadi pada tuannya, karena tuannya adalah Sakusa Kiyoomi. Pemimpin para vampir yang sangat kuat.

Hinata Shouyo hanya manusia yang kebetulan terikat kontrak darah sebagai pengantin tuannya.

Pergerakan pemuda itu seratus persen dikendalikan oleh Sakusa.

Jika memang apa yang Korai laporkan perihal reinkarnasi itu benar ada pada Shouyo, maka tuannya tidak akan tinggal diam.

Itu hanya gagak lemah yang tak bisa melawan darah Sakusa yang dulu diam-diam di masukkan ke dalam tubuh Shouyo. Untuk mempererat kontrak darah keduanya.

Komori mendongak saat mendengar tawa riang Shouyo saat tak sengaja menginjak kaki Sakusa. Dan terkejut saat melihat tuannya ikut tertawa juga.

Pelayan dari pangeran vampir yang dulu juga merupakan teman masa kecil Sakusa Kiyoomi itu perlahan mundur, menghilang di kegelapan dengan senyum tipis.

Tak ingin mengganggu waktu keduanya.

~♥~
TBC

My Vampire [OmiHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang