"oh sayang~ aku tidak semudah itu untuk mati~" suara berat itu berbisik lirih tepat ditelinga Shouyo, membuat pemuda jingga itu bergidik.
Tidak sampai disitu, Sakusa juga menyempatkan dirinya untuk menjilat telinga mungil pemuda manis di dalam dekapannya, membuat Shouyo memerah.
"Uh tuan, apa aku boleh pulang?" pertanyaan bodoh Shouyo.
"tidak" tentu saja! "kau sudah menjadi pengantinku, jadi kau tidak boleh meninggalkanku" lanjut Sakusa.
"uh pengantin?" tanya Shouyo dengan nada bingung, wajahnya kembali memerah.
Sakusa yang menyadari kebingungan Shouyo mengangkat tangannya, lantas ia menunjuk dengan jari telunjuknya, tepat di tato sayap gagak di dada Shouyo berada.
"aku sudah mengklaimmu sayang~" katanya sembari menelusuri leher Shouyo dengan telunjuknya.
Shouyo bergidik saat merasakan jari dingin itu menyentuh kulitnya. Telinganya runcing! Tapi penampilannya gak buruk rupa! Kakek salah! batin Shouyo, Ya ampun! Kau masih sempat memikirkan itu Shouyo?
"Siapa yang berani mengatakan aku buruk rupa?" tanya Sakusa dengan nada suara yang dingin, mata merah darahnya berkilat marah.
"uh ah i-itu--" Shouyo menjawabnya dengan gugup, tapi suara kryuukk~ membuatnya memerah malu, lantas ia menyentuh perutnya yang tidak bisa membaca keadaan.
Sakusa yang mendengar itu, tidak jadi marah. Ia tersenyum, membuat Shouyo tertegun. Sinar matahari yang tidak terlalu mencolok menambah keindahan seorang pangeran di depannya.
"aku baru ingat, bahwa kau harus makan agar aku juga bisa makan" oh oke! Shouyo tidak jadi kagum, ia takut sekarang. Dalam jentikan jari, rantai di kaki Shouyo hilang, sedikit meninggalkan bekas merah.
Sakusa membawanya dalam gendongan, tangan besarnya terasa pas di pantat mungil Shouyo yang masih dalam masa pertumbuhan. Shouyo secara refleks melingkarkan tangannya dileher jenjang Sakusa.
Dan dalam sekejap mereka sudah berada di ruang makan, dengan meja panjang dan beberapa kursi yang menurut Shouyo cukup untuk puluhan orang. Yang lagi-lagi bernuansa merah dan hitam, menggambarkan seperti apa Tuan dari istana ini.
Dingin dan haus darah.
Sakusa menurunkan Shouyo, memberi isyarat tangan agar Shouyo duduk dikursi sebelah kanannya. Dengan ia yang duduk di kursi kepala.
Lalu dari arah dapur, muncul seorang pria yang bersurai cokelat. Menggunakan pakaian yang menjelaskan bahwa ia seorang pelayan.
Shouyo tentu saja bingung, pria itu bukan roh seperti yang kakek didesanya ceritakan, dia manusia sama seperti dirinya.
Mengetahui kebingungan Shouyo, Sakusa lantas menjawab "namanya Motoya Komori, berbeda denganmu yang aku klaim sebagai pengantin (pengantin di sini maksudnya kayak persedia darah untuk Sakusa) aku mengklaimnya sebagai pelayan"
"Jika saat mengklaimmu aku meminum darahmu, disini dia yang meminum darahku. Dia akan mati jika aku mati, dia bisa tidak makan selama beberapa bulan, tidak perlu meminum darah manusia lainnya, tapi dia juga mendapat beberapa kemampuan dari vampire"
"Dan yang paling penting aku tidak bisa meminum darahnya" jelasnya panjang lebar tepat saat ketika Komori menyajikan berbagai makanan dihadapan Shouyo, sembari membungkuk sedikit, lalu pergi ketika tugasnya selesai. Penjelasan itu membuat Shouyo mengangguk-angguk lucu.
"dan kau tidak perlu khawatir sayang~ yang bisa menjadi pengantinku hanya satu, dan sekarang aku sudah punya kamu~" lanjutnya dengan nada menggoda, dan jangan lupakan seringai yang membuatnya mempertontonkan taringnya.
Shouyo memerah, lantas memalingkan wajahnya ke arah lain "a-aku tidak bertanya soal itu!" ucapnya membuat Sakusa terkekeh kecil.
"ya sudah, cepat habiskan makananmu! Setelah ini kau boleh berkeliling, tapi jangan coba-coba kabur oke~" kata Sakusa.
"o-oke" jawab Shouyo pasrah, ia pun lantas memakan makanannya dengan cepat. Tidak terlalu curiga tentang darimana mereka mendapatkan bahan-bahan untuk membuat makanan, well mengingat pelayan dari Pangeran vampire adalah seorang manusia yang juga perlu makan walaupun tidak sesering dirinya.
~♥~
Seperti perkataan Sakusa tadi tentang ia yang boleh berkeliling, kini Shouyo berada dilorong -entah lantai berapa, Shouyo tidak mau memikirkannya. Yang pasti ia sudah hampir sampai dipuncak-
"aku harus memanggilmu apa? tuan? Pangeran? Master? Yang mulia?" tanya Shouyo ketika ia sudah selesai menghabiskan makanannya, bertanya dengan nada bersemangat. Entahlah, dipikirannya mengatakan bahwa ia akan baik-baik saja.
Melihat Shouyo yang menghabiskan makanannya dengan bersih membuat Sakusa terkejut 'bagaimana bisa dia menghabiskan semuanya tanpa tersisa' batinnya.
Lalu ia mengalihkan pandangannya kearah Shouyo yang bertanya dengan nada bersemangat "kau bisa memanggilku dengan namaku, Kiyoomi atau Omi juga gakpapa" jawabnya santai.
"OH! Omi-kun!" ujar Shouyo dengan mata yang berbinar kesenangan. Membuat Sakusa tersenyum kecil. "ya sudah aku akan berkeliling dulu Omi-kun!" lanjutnya sembari turun dari kursi dan berlalu keluar ruangan.
"kau nampak senang master?" tanya Komori yang sekarang sudah berdiri dibelakang Sakusa sembari membungkuk sedikit.
"tentu saja! Shouyo-ku manis sekali!" ucap Sakusa yang membuat Komori terkejut, baru kali ini tuannya menampilkan ekspresi tulus.
"begitukah? Saya juga senang mendengarnya kalau begitu" balas Komori dengan senyuman, sedikit senang tuannya bahagia "oh tetua yang lain akan segera tiba master" lanjutnya kembali memasang wajah serius.
"hm aku tau" jawab Sakusa yang juga kembali pada ekspresi dingin dan seriusnya.
Shouyo sekarang berada ditangga yang mengarahkannya kepuncak, berjalan tanpa ragu. Berbeda saat pertama kali ia menginjakkan kakinya di istana ini, tentang ruangan yang penuh debu itu hilang. Sekarang bergganti dengan ruangan yang bersih dan rapi.
Shouyo menelusuri koridor yang menurutnya lebih terkesan mistis dari pada koridor lainnya yang ia lalui sebelumnya. Kakinya berhenti ketika ia sedikit mendengar suara-suara dari ruangan di ujung koridor.
Shouyo lantas mendekati ruangan itu, mengintip dari celah pintu. Tidak terlalu jelas apa yang ada di dalamnya, tapi dia bisa mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan.
"serangan werewolf di dunia manusia makin menjadi-jadi"
~♥~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire [OmiHina]
مصاص دماءSeorang pemuda bernama Hinata Shouyo nekat pergi ke hutan terlarang karena rasa penasarannya. Menurut cerita dari kakek yang ada didesanya, di hutan terlarang ini ada monster? Benarkah? >Sakusa Kiyoomi x Hinata Shouyo [OmiHina] ⚠️BL, BXB, GAY, HO...