part 6

15.9K 890 108
                                    

Dianjurkan sebelum membaca sebaiknya votmen dulu, terima kasih.

°
Happy reading!




Setelah dua hari tidak masuk sekolah. sekarang Khanza sudah kembali masuk sekolah seperti biasanya, dengan status yang sudah berbeda.

"Kalo gitu Khanza sama kak Revan pamit dulu bun, assalamualaikum," pamit Khanza tak lupa menyalimi tangan bunda Syafira, diikuti Revan.

"Waalaikumsalam, iya hati hati bawah mobilnya," pesan bunda pada Revan.

"Iya bun, kita pamit," ujar Revan lalu berjalan menuju mobil diikuti Khanza.

*****

Suara deheman Revan memecahkan keheningan yang melanda keduanya.

"Ehem," dehem Revan menolehkan kepalanya sekilas kearah Khanza lalu kembali fokus ke depan.

"Kenapa kak?" tanya Khanza sambil menolehkan kepalanya kearah Revan.

"Setelah kamu pulang sekolah nanti, kita akan pindah ke apartemen," ujar Revan mengawali percakapan.

Mendengar ucapan Revan, diam-diam Khanza menghela nafas.

Padahal aku belum siap pisah sama ayah, bunda batin Khanza sendu.

Melihat raut wajah Khanza yang terlihat murung membuat Revan menghela nafas pelan.

"Kamu tidak ingin kita pindah?" Revan bertanya.

"Eh mau kok aku ikut kak Revan, sekarang kan aku udah jadi istrinya kak Revan," ucap Khanza lirih, dengan suara pelan diujung kalimatnya.

Mendengar kalimat terakhir keluar dari mulut Khanza, ntah kenapa Revan sedikit senang. masih belum menyangka bahwa sekarang ia sudah punya tanggung jawab lain selain mengurus perusahaan.

"Baiklah kalau kamu sudah tau dengan status kamu," ujar Revan tenang.

Mendengar ucapan Revan yang seakan menyindirnya membuat Khanza menggerutu kesal "hmm,"

Selang beberapa saat, sekarang mereka sudah tiba di depan gerbang SMA garuda, tempat Khanza dan murid lain menimbah ilmu.

"Sudah sampai," ujar Revan menyadarkan Khanza dari lamunannya.

Sebelum Khanza keluar dari mobil, suara Revan lebih dulu menghentikannya.

"Ini uang saku kamu," ucap nya lagi sambil menyodorkan satu lembar uang berwarna merah.

"Makasih kak,"

Seakan teringat sesuatu Khanza kembali menyodorkan tangannya kearah Revan.

Melihat khanza yang kembali menyodorkan tangannya, Revan mengernyitkan dahinya bingung. apakah uang yang ia kasih barusan kurang?

Belum sempat Revan akan kembali mengeluarkan dompetnya, suara Khanza kembali terdengar membuatnya mengangguk mengerti.

"Salim kak," tutur Khanza pelan.

Segera Revan mengulurkan tangannya. dengan gugup Khanza mengecup tangan Revan. Biasanya kan ia hanya salim kepada kedua orang tuanya, sekarang ia akan melakukannya juga kepada Revan.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," balas Revan tiba-tiba gugup. Namun, rasa gugupnya ditutupi oleh wajah datar, sehingga Khanza tak menyadari jika Revan sedang gugup.

Setelah selesai, Khanza segera melangkah keluar dari mobil. menuju gerbang yang sudah ramai. Setelah memastikan Khanza masuk ke area sekolah, mobil Revan berlalu dari sana. Pria itu pergi menuju kantor.

REVKHAN✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang