Happy readining•••••
Setelah selesai memandang diri di depan cermin, Khanza segera melangkah ke luar kamar, tak lupa ia mengambil tas punggung warna gold miliknya.
"Pagi semua," sapa Khanza dengan riang saat sudah tiba di dekat meja makan.
"Pagi kak," sapa ayah, bunda dan Ririn secara bersama.
"Aduh anak bunda yang satu ini lagi bahagia banget kayaknya," goda bunda kepada Khanza. sedangkan yang di goda hanya menampilkan cengiran di bibirnya.
"Hehe bunda bisa aja," balas Khanza cengengesan.
Melihat wajah Khanza yang kembali ceria, membuat bunda menganggap bahwa Khanza sudah mulai menerima perjodohan semalam. Namun ia tak tau jika itu hanyalah sebuah topeng untuk menutupi rasa ketertekanannya. Khanza tak ingin membuat kedua malaikanya merasa bersalah.
Setelah pembicaraan singkat tadi, sekarang hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang memenuhi ruang makan.
"Yaudah yah, bun, Khanza sama Ririn berangkat sekolah dulu ya, assalamualaikum," ucap Khanza dan Ririn, tak lupa menyalimi tangan keduanya. Lalu mereka diantar sopir pribadi keluarga mereka a.k.a pak Didin.
Setelah selesai mengantarkan Ririn, sekarang Khanza juga sudah berada di depan gerbang SMA Garuda, yang diamana gerbang tersebut sebentar lagi akan di tutup. saat Khanza sedang berlari di dekat lapangan, gadis itu tak sengaja menabrak seseorang hingga ia terjatuh.
Bruk
"Maaf ya gue gak sengaja, soalnya lagi buru buru," ujar Khanza meminta maaf sambil berdiri, lalu ia kembali berlari menuju kelasnya tanpa melihat lawan bicaranya.
Hos hos hos
Suara deru nafas Khanza ngos-ngosan saat sudah tiba di dalam kelas, ia berlari dari depan gerbang hingga ke lantai dua, dimana letak kelasnya berada.
"Ngapain Lo Za? kek orang abis di kejar setan aja," kata Zoya saat melihat kehadiran Khanza dengan nafas ngos-ngosan.
"Gue tadi lari dari gerbang sampe sini," jawab Khanza, lalu duduk di bangku samping Zoya.
"Ngapain Lo lari, orang hari ini buk Nisa nya aja gak datang," sambung Violet dari arah depan.
"Astaghfirullahalazim, gue udah lari dari gerbang sampe sini, tuh guru malah ga masuk!" Khanza berdecak kesal saat tau guru yang mengajar di kelasnya tidak masuk. ibu Nisa adalah guru sejarah Indonesia sekaligus wali kelas XII IPA 2.
"Yaudah lah olahraga pagi," balas Zoya enteng, membuat Violet terkekeh mendengar perkataan Zoya.
"Olahraga pagi apaan, kalo olahraga mah lari santai lah Khanza lari aja kek orang kesetanan!" Sambung Violet ngakak, sedangkan yang jadi bahan gibahan merenggut kesal.
"Yaudah serah kalian aja," Khanza berujar dengan ketus. Zoya dan Violet yang mendengar nya semakin tergelak.
"Udah-udah, kasian tuh si Khanza," ucap Violet sambil menunjuk kearah Khanza yang wajahnya sudah merah padam karena kesal.
"Yaudah kalo gitu kita kekantin aja kuy," ajak Zoya sembari berdiri dari kursinya di ikuti Violet.
"Gak mau, ntar kita kena hukum, ini kan masih jam pelajaran," Khanza menolak saat kedua temannya itu secara tak langsung mengajaknya bolos.
"Yaelah, ayolah Za ini kan jamkos, lagian masa iya kita duduk aja di kelas, kan bosan," bujuk Violet dengan muka memelasnya, di angguki Zoya. ini nih contoh teman setan, canda setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVKHAN✔️ [TAMAT]
Teen FictionBelom di Revisi, jadi mon maaf kalau tulisannya masih acak-acakan🙏 [ Cover di ubah ] Cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri, maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, latar,dan tempat peristiwa dari cerita lain. itu murni ketidaksengajaan. **...