Happy reading 💫
•_____________________•
REVKHAN.Utamakan follow terlebih dahulu ygy👍
*****
Setelah tiba di rumah, Khanza masih diam bahkan Revan ia abaikan. Dengan lesu Khanza berjalan ke arah kamar mereka, lalu langsung merebahkan tubuhnya tanpa melepaskan sepatu nya.
"Sepatu nya di lepas dulu" ucap Revan ikut duduk di samping Khanza, setelah melepaskan sepatunya.
"Iya" jawab Khanza. Lalu melepaskan sepatunya tak lupa ia juga melepaskan hijabnya.
Lalu meletakkan di tempatnya masing-masing. dengan gontai Khanza kembali merebahkan tubuhnya di kasur.
"Kamu kenapa?" Tanya Revan heran.
Lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Khanza. Dengan tangan yang mengelus perut Khanza yang sudah membuncit.
"Ternyata Mbak Salsa itu kakak tirinya Violet" ucap Khanza. Dengan tangannya yang juga ikut ia letakkan di atas perutnya.
Mendengar ucapan Khanza, membuat Revan terdiam sejenak "Tadi kamu ketemu sama dia?"
"He'em"
"Terus dia ngomong apa?" Lanjut Revan bertanya, dengan tangan yang masih mengelus lembut perut Khanza.
"Ga ngomong apa-apa, cuma debat dikit aja" jelas Khanza.
Ia tak menjelaskan perihal Violet yang ikut andil dalam rencana Salsa. Ntah itu benar adanya ataupun tidak Khanza tak tau. Didalam lubuk hatinya ada sedikit rasa kecewa namun ia tepis. Alasan Khanza tak ingin menjelaskannya pada Revan ia takut jika Revan menyuruhnya untuk menjauhi Violet, ia tak ingin hal itu terjadi, cukup dulu saja persahabatan mereka hampir renggang.
"Huft, dia ga nyakitin kamu kan?" Tanya Revan khawatir.
"Enggak kok"
"Syukur deh" ucap Revan menghela nafas lega. Lalu menenggelamkan kepalanya di dada Khanza.
"Mas pinggang aku keram" ucap Khanza tiba-tiba disertai ringisan kecil.
Dengan spontan Revan bangkit dari rebahan nya, lalu memijat pelan pinggang Khanza. "Kita ke rumah sakit aja ya?" Ucap Revan khawatir.
"Ga usah mas cuman keram dikit kok" sahut Khanza, menggelengkan kepalanya.
"Benar nih gpp?" Ucap Revan yang masih menyiratkan kekhawatiran.
"Iya ihh mas gpp, ga usah lebay deh" jawab Khanza.
Menghela nafas pelan Revan kembali berucap "mas bukannya lebay, tapi mas takut terjadi sesuatu sama kamu dan anak kita" tegas Revan.
"Iya mas aku tau kok, tapi serius deh aku gpp, jangan marah" ucap Khanza dengan suara lirih di akhir.
Kembali Revan menghela nafas pelan, lalu mengecup pelan kening Khanza. "Jangan bikin mas Khawatir"
"Iya" ucap Khanza pelan.
Setelah itu Revan mendekatkan kepalanya ke arah perut Khanza, menyingkap sedikit baju Khanza sehingga terlihat perut Khanza yang sedikit membuncit.
Cup
Dengan sayang Revan mengecup perut Khanza "Anak ayah Jangan nyusahin bunda ya?" Ucap nya lembut.
"Iya ayah" jawab Khanza menirukan suara anak kecil.
Dengan gemas Revan kembali mencium berkali-kali perut Khanza "anak ayah cepat keluar, biar bisa main sama ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVKHAN✔️ [TAMAT]
Teen FictionBelom di Revisi, jadi mon maaf kalau tulisannya masih acak-acakan🙏 [ Cover di ubah ] Cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri, maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, latar,dan tempat peristiwa dari cerita lain. itu murni ketidaksengajaan. **...