Part 43

9.8K 392 13
                                    

Happy reading 💫
•_____________________•
REVKHAN.

*****

Sekarang Revan, papa Jehan, dan ayah Adam sudah berada di ruang tamu rumah Revan.

Tak lupa bunda Syafira yang terus menangis tersedu-sedu di pelukan suaminya. Mama Letta memang tidak ikut karena ada urusan.

"Yah Khanza gimana hiks?" Tanya bunda Syafira

sedari tadi bunda Syafira tak berhenti menangis.

"Bunda tenang aja. Anak kita pasti baik-baik aja" ucap ayah menenangkan.

padahal dalam hatinya juga sangat cemas. Namun ia harus terlihat tenang suapaya bisa menenangkan bunda Syafira.

"Coba kamu jelaskan Revan" ucap papa Jehan memulai pembicaraan.

Tak bertele-tele, Revan langsung menceritakan semuanya. mulai dari Khanza yang menyuruhnya memakai daster, berkeliling kompleks hingga Revan meninggalkan Khanza untuk membeli minum.

"Maaf, Revan gagal jaga Khanza" ucap Revan serak.

"Tidak apa-apa nak, ini semua sudah takdir" ucap ayah mengerti.

Ia mengerti jika semua ini memang bukan sepenuhnya salah Revan.

"Kalau begitu kita harus cepat cari Khanza, sebelum pelakunya berbuat hal aneh-aneh" ucap papa Jehan.

"Kita harus mencari nya kemana pah?" Tanya Revan frustasi.

"Bodoh! Kamu lupa? Kamu bisa meminta bantuan anak buah kamu!" Balas papa Jehan datar.

Seakan baru mengingatnya, Revan menepuk dahinya pelan. Karena terlalu panik membuat nya tak bisa berfikir jernih.

setelah itu Revan langsung menghubungi anak buah kepercayaan nya. sebut saja nama nya jack

Setelah menelpon Jack, Revan langsung menyuruhnya untuk melacak keberadaan Khanza melalui kalung yang ia letakkan alat pelacak tanpa sepengetahuan sang empu. Alasan Revan meletakkan alat pelacak tersebut, supaya ia tau keberadaan Khanza jika sedang tidak bersamanya.

Tak sampai berapa lama Jack mengirimkan sebuah alamat pada Revan. Saat membuka lokasi yang sudah di kirimkan oleh Jack. terlihat alamat tersebut yang sangat jauh dari ibu kota, seperti mengarah ke hutan.

"Yah, bunda mau ikut!" Ucap bunda Syafira mengenggam tangan sang suami.

"Bunda di rumah aja ya, di sana bahaya" ujar ayah Adam. Memberi pengertian.

"Tap-"

"Bunda harus nurut!" potong ayah Adam. dengan terpaksa bunda mengangguk.

"Bunda tenang aja ya, anak kita pasti baik-baik aja" lanjut nya mengecup sekilas kening bunda Syafira.

Setelah itu ketiga pria tersebut langsung menuju alamat yang sudah di kirimkan Jack pada Revan, menggunakan satu mobil. dengan Jack dan beberapa pengawal yang mengikuti dari belakang.

Hampir dua jam mereka menuju ke alamat tersebut, hingga tiba lah mereka di sebuah hutan yang sangat lebat.

Sebelum turun dari mobil, papa Jehan kembali berbicara "kamu udah suruh anak buah kamu untuk mengikuti kita secara diam-diam kan?"

REVKHAN✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang